Pakaian Adat Jawa Barat - Poin 100
Keberadaan internet membuat siapa saja bisa mengakses berbagai informasi, maka tidak heran belakangan ini banyak sekali betebaran situs-situs yang membahas mengenai Pakaian Adat Jawa Barat. Hal ini sangat logis mengingat di era pandemi ini, masyarakat kita lebih sering melakukan proses belajar mengajar secara daring. Baiklah sudah cukup basa-basinya, yuk langsung masuk ke pembahasan saja.
Penjelasan Lengkap Pakaian Adat Jawa Barat
Jawa Barat merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang memiliki beberapa jenis pakaian adat.
Pakaian adat dari Jawa Barat ini didominasi dengan pakaian adat dari Suku Sunda. Pasalnya di Jawa Barat masyarakatnya banyak yang berasal dari Suku Sunda.
7 Pakaian Adat Jawa Barat yang Terkenal
Pakaian adat Jawa Barat ini dibedakan menjadi 3 jenis sesuai dengan status sosial masyarakat Jawa Barat.
3 jenis pakaian adat sesuai status sosial tersebut adalah sebagai berikut
- Pakaian adat untuk bangsawan.
- Pakaian adat untuk kaum menengah.
- Pakaian adat untuk rakyat biasa.
Ke-3 jenis pakaian adat tersebut sudah dikenal oleh masyarakat sejak zaman dahulu dan sampai sekarang masih dilestarikan oleh masyarakatnya.
Berikut adalah beberapa pakaian adat dari Jawa Barat yang wajib anda ketahui :
1. Kebaya Sunda
Kebaya sunda biasanya memiliki warna – warna yang cerah, seperti putih, merah marun, dan ungu muda.
Kebaya sunda ini hampir sama dengan kebaya dari Jawa Tengah dan Jawa Timur. Perbedaannya terdapat pada bentuk bagian lehernya.
Bagian bawahnya berupa kain jarik dengan motif batik yang bermacam – macam khas Jawa Barat.
Dan tidak lupa memakai aksesoris seperti tusuk konde, giwang, kalung, gelang, cincin, dan aksesoris lainnya.
Kebaya Sunda ini merupakan pakaian adat yang dipakai oleh rakyat biasa hingga kaum menengah.
Meskipun sama – sama menggunakan kebaya, namun jika corak dan bahannya berbeda maka itu tetap menjadi penanda status sosial seseorang.
2. Pangsi
Pangsi merupakan setelan pakaian berupa baju kemeja polos dan celana yang longgar dan panjangnya tidak melebihi mata kaki dan biasanya berwarna hitam.
Pakaian adat ini sangat sederhana dan terkesan usang dan kumal. Pasalnya pakaian ini dipakai oleh laki – laki dari rakyat biasa yang kebanyakan berprofesi sebagai petani maupun buruh.
Akan tetapi saat ini, pangsi juga dipakai oleh kaum kalangan atas dengan bentuk yang lebih bagus dan pilihan kain yang lebih bagus pula.
Atasan dari pangsi ini berupa baju kemeja polos yang dinamakan dengan baju salontreng.
Baju salontreng ini merupakan baju dengan model jahitan yang sederhana dan identik dengan warna hitam.
Biasanya dipadukan dengan sarung poleng yang diselampirkan menyilang ke badan.
Sementara bawahan dari pangsi berupa celana yang longgar dan panjangnya tidak melebihi mata kaki dan biasanya dilengkapi dengan kulit maupun kain ikat.
Dalam pemakaiannya pangsi juga dilengkapi dengan penutup kepala yang bernama ikat logen dan alas kaki berupa tarumpah (terompah kayu).
3. Bedahan
Bedahan adalah pakaian adat yang digunakan oleh kaum menengah di Jawa Barat. Kaum menengah itu sendiri biasanya berprofesi sebagai pedagang atau saudagar.
Tampilan dan barang – barang yang dipakai pun berbeda dengan pakaian dari rakyat biasa.
Biasanya pakaian kelas menengah ini disertai dengan manik – manik dalam pemakaiannya.
Bagi wanita menggunakan kebaya yang biasanya berwarna cerah sebagai atasan. Sedangkan untuk bawahannya memakai kain kebat batik yang memiliki corak khas dari Jawa Barat.
Dan untuk aksesorisnya menggunakan selendang berwarna, ikat pinggang yang dinamakan beubeur, alas kaki berupa selop yang dinamakan kelom geulis, dan perhiasan berupa kalung, gelang, giwang atau anting, dan cincin yang terbuat dari perak atau emas.
Sementara untuk pria menggunakan baju bedahan berwarna putih atau jas takwa sebagai atasannya.
Dan untuk bawahannya juga menggunakan kain kebat batik berbagai macam corak.
Tidak lupa pula disertai dengan aksesoris seperti alas kaki sandal tarumpah (terompah kayu), ikat pinggang yang dinamakan beubeur, ikat kepala, dan arloji rantai emas yang di gantungkan di saku bajunya.
4. Menak
Menak adalah pakaian adat Jawa Barat berupa jas beludru yang disulam dengan benang emas.
Menak ini merupakan pakaian adat dari bangsawan. Sudah terbukti dari tampilannya yang terkesan sangat mewah dan sedikit menunjukkan keglamoran.
Manak berupa jas tutup yang dipadukan dengan celana panjang berwarna hitam disertai dengan lilitan jarit dari pinggang sampai atas lutut.
Manak juga dilengkapi dengan berbagai macam aksesoris yang mendukung penampilannya semakin mewah dan glamor seperti penutup kepala, sabuk emas atau biasa disebut dengan nama Benten, dan sandal selop berwarna hitam pula.
Dan untuk pasangan wanitanya juga menggunakan kebaya dengan baju berbahan beludru yang disulam dengan tambahan manik – manik dan berwarna hitam.
Untuk bawahannya menggunakan jarit bermotif sama dengan yang digunakan si pria.
Tidak lupa pula dilengkapi dengan berbagai macam aksesoris seperti sanggul rambut (konde), tusuk konde, bros, peniti rantai, cincin, dan perhiasan dari berlian ataupun emas.
5. Beskap
Beskap adalah pakaian adat untuk laki – laki dari Jawa Barat yang hanya digunakan untuk acara resmi saja.
Beskap ini berupa kemeja yang memang di design untuk digunakan pada acara – acara resmi dan penting saja.
Beskap memiliki warna yang sangat beragam, namun biasanya identik dengan warna gelam dan selalu polos.
Tekstur dari beskap ini tebal disertai dengan kerah baju yang tidak memiliki lipatan. Pakaian adat ini memiliki perbedaan ukuran potongan pada bagian depan yang tidak simentris.
Tujuan dari ketidaksimetrisan tersebut adalah untuk antisipasi pemakaian aksesoris keris yang mungkin cukup berat.
Pola kancing dari beskap ini dapat dibilang cukup unik, pasalnya bentuk dari kancingnya menyamping.
Biasanya beskap dipadupadankan dengan jarik yang memiliki corak khas Jawa Barat yang digunakan untuk menutupi kaki.
6. Mojang Jajaka
Seperti namanya mojang jajaka adalah pakaian adat yang dipakai oleh wanita dan laki – laki.
Pakaian untuk wanita berupa kebaya dengan warna polos yang dipadukan dengan kain kebat untuk bawahannya.
Dalam pemakaiannya disertai dengan selendang atau karembong dan ikat pinggang yang dinamakan beubeur yang berguna untuk mengencangkan penggunaan kain.
Dan untuk alas kakinya menggunakan sandal selop yang memiliki warna sama dengan baju kebayanya.
Untuk mendukung penampilannya, tidak lupa juga mengemakan aksesoris seperti sanggul untuk rambut, cincin, kalung, bros, gelang, peniti rantai, dan perhiasan lainnya yang dirasa cocok dan bagus.
Sedangkan untuk laki – laki berupa beskap atau jas tertutup sebagai atasannya dan celana panjang sebagai bawahannya. Biasanya berwarna hitam atau dapat juga warna yang lain.
Pemakaiannya disertai dengan penutup kepala atau bendo dan sendal selop sebagai alas kaki.
Tidak lupa pula ditambah dengan aksesoris berupa jam yang dipasangkan dengan cara dijepit di saku jas atas sebelah kiri untuk mendukung penampilannya.
7. Kebaya Pengantin
Kebaya pengantin adalah kebaya yang digunakan oleh pengantin wanita pada acara pernikahan saja.
Kebaya pengantin memiliki ciri khas yang menarik dan modern. Biasanya bahan dari kebayanya adalah broklat dengan warna yang cerah dan kalem.
Modern di sini maksudnya memodifikasi kebaya sunda tanpa menghilangkan kesan dan nilai adat di dalamnya.
Dan untuk bawahannya menggunakan kain batik kebat Lereng Eneng Prada. Pakaian tersebut terispirasi dari busana putri di masa Kerajaan Sunda zaman dulu.
Dalam pemakaiannya kebaya pengantin ini pasti disertai aksesoris berupa permata, gelang, cincin, dan 2 kalung (pendek dan panjang) yang dipakai secara bersamaan.
Dan dibagian kepalanya rata – rata menggunakan sejenis mahkota perhiasan yang dinamakan Siger. Siger ini memiliki makna yaitu sebagai perlambang kehormatan dan sifat bijak.
Sedangkan untuk pengantin prianya mengenakan Jas Buka Prangwedana yang warnanya biasanya disesuaikan dengan warna kebaya pengantin wanita.
Begitupun dengan kain batik yang dipakai, supaya selaras maka harus disamakan warnanya dengan pengantin wanita.
Pemakaian baju untuk pria disertai dengan penutup kepala atau bendo dengan hiasan permata dan Boro Sarangka, yakni sejenis kantong atau tempat untuk menyimpan keris.
Keunikan Pakaian Adat Jawa Barat
Pakaian adat Jawa Barat memiliki beberapa keunikan, diantaranya adalah sebagai berikut ini :
1. Jenis Pakaian Berdasarkan Status Sosial
Status sosial yang dapat dibedakan hanya dengan penggunaan pakaian adat saja merupakan salah satu keunikan dari Jawa Barat ini.
Bahkan hal ini berlaku untuk semua golongan mulai dari anak – anak, pemuda, dewasa, orang tua, sampai nenek – nenek.
2. Celana sampai Betis
Panjang dari celana laki – laki adat Jawa Barat ini cukup unik, pasalnya panjang dari celana hanya sampai betis saja dan berbentuk komprang. Namun ada juga yang bercelana panjang.
3. Bendo
Bendo adalah penutup kepala yang sering digunakan oleh laki – laki dalam pemakaian pakaian adat Jawa Barat.
4. Beubeur
Beubeur adalah ikat pinggang yang sering digunakan oleh wanita dalam pemakaian pakaian adat Jawa Barat.
Beubeur terbuat dari kain kebat yang digunakan untuk mendukung penampilan dari wanita tersebut.
Kesimpulan
Pakaian adat yang dikenakan di Jawa Barat menunjukkan status sosial dari masyarakatnya. Dengan demikian jenis baju yang digunakan tentu memiliki berbagai nilai estetika.
Jadi pakaian adat yang digunakan rakyat biasa adalah pangsi dan kebaya sunda berbahan biasa. dan untuk kaum menengah adalah bedahan dan kebaya sunda dengan bahan yang lebih bagus, serta untuk bangsawan adalah menak.
The post Pakaian Adat Jawa Barat appeared first on Yuksinau.
ARTIKEL PILIHAN PEMBACA :
Comments
Post a Comment