Kalimat Imperatif - Poin 100
Keberadaan internet membuat siapa saja bisa mengakses berbagai informasi, maka tidak heran belakangan ini banyak sekali betebaran situs-situs yang membahas mengenai Kalimat Imperatif. Hal ini sangat logis mengingat di era pandemi ini, masyarakat kita lebih sering melakukan proses belajar mengajar secara daring. Baiklah sudah cukup basa-basinya, yuk langsung masuk ke pembahasan saja.
Penjelasan Lengkap Kalimat Imperatif
Kalimat imperatif kerap kali dimanfaatkan di dalam percakapan sehari – hari, baik itu melalui tulisan maupun secara lisan.
Di dalam bahasa Indonesia, kalimat imperatif lebih dikenal sebagai kalimat perintah. Maka dari itu, jenis kalimat ini kerap kali dimanfaatkan pada saat akan memberi perintah terhadap orang lain.
Pada saat kalimat ini diucapkan secara lisan, maka kalian dapat melontarkan secara keras atau kasar, tetapi juga dapat secara halus/ santun.
Sementara pada saat ditulis melalui pesan teks, kalimat imperatif kerap kali diikuti dengan adanya tanda baca, seperti tanda seru (!) atau partikel yang sesuai.
Berikut ini akan kami jabarkan secara lebih detail terkait kalimat perintah, simak baik – baik ya!
Pengertian Kalimat Imperatif
Berikut ini adalah beberapa pengertian kalimat perintah yang perlu kalian ketahui, antara lain:
1. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)
Kalimat imperatif memiliki sifat memerintah atau memberikan komando; memiliki hak memberi komando; bersifat mengharuskan.
2. Alwi (1998:311)
Hal itu juga senada dengan informasi yang tertuang di dalam buku Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia (1998:311) tulisan Alwi yang menyebutkan kalimat imperatif merupakan kalimat yang dipakai sesuai dengan konteks memberi perintah pada sesuatu.
3. Anton M. Moeliono dan kawan – kawan di dalam buku Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia (Edisi Keempat (2017)
Kalimat perintah adalah suatu kalimat yang isi atau tujuannya guna menyuruh, memerintah, atau meminta.
4. Buku Menulis Petunjuk (2016) karya Desi Ambarwati
Kalimat perintah merupakan suatu jenis kalimat yang dipakai untuk memberi perintah terhadap orang lain supaya mengerjakan sesuatu sesuai dengan yang dikehendaki penutur maupun pemberi pesan.
5. Yeni Mulyani Supriatin di dalam Struktur & Pemarkah Kalimat Imperatif Sajak – Sajak Keagamaan Tahun 1930 -an (2004:20)
Kalimat imperatif merupakan suatu kalimat yang digunakan oleh penutur untuk mengajukan permintaan, memberi perintah, maupun mensyaratkan suatu hal pada lawan bicara.
Perwujudan Kalimat Imperatif
Ada pun tiga cara untuk mewujudkan kalimat imperatif, diantaranya yaitu:
- Kalimat terdiri dari predikat verbal dasar atau adjektiva, atau pun frasa preposisional saja yang bersifat taktransitif.
- Kalimat yang dimarkahi oleh beragam kata tugas modalitas kalimat.
- Kalimat lengkap yang berpredikat verbal taktransitif/ transitif.
Ciri – Ciri Kalimat Imperatif
Kalimat imperatif mempunyai beberapa ciri khusus seperti:
- Menggunakan suara dengan intonasi yang rendah pada akhir kalimat.
- Memiliki artikel penghalus, penegas, harapan, ajakan, permintaan, serta larangan.
- Pada susunan kalimatnya adalah inversi, sehingga subjek serta predikat tidak pasti.
- Pelaku tindakannya tak selalu terungkap.
- Pada umumnya akan diakhiri dengan contoh pemakaian tanda seru (!) yang ada di akhir kalimat.
Isi Kalimat Imperatif
Jika ditinjau berdasarkan isinya, maka kalimat perintah bisa terbagi ke dalam enam kelompok berbeda, antara lain:
- Perintah/ suruhan biasa, apabila sang pembicara menyuruh lawan bicaranya untuk mengerjakan suatu hal.
- Perintah halus pada saat sang pembicara tidak memerintah lagi, tetapi cenderung menyuruh maupun meminta lawan bicara agar bersedia untuk mengerjakan suatu hal.
- Permohonan pada saat pembicara meminta lawan bicara untuk mengerjakan suatu hal demi kepentingannya.
- Ajakan dan juga harapan, apabila pembicara mengajak/ berharap kepada lawan bicara agar mau mengerjakan sesuatu.
- Larangan/ perintah negatif, pada saat pembicara meminta lawan bicara untuk tidak mengerjakan sesuatu.
- Pembiaran pada saat pembicara meminta lawan bicara guna membiarkan suatu hal berlangsung.
Fungsi Kalimat Imperatif
Berikut ini adalah beberapa fungsi kalimat imperatif:
1. Memberi perintah
Contoh:
- Belikan minuman manis ringan untuk para tamu undangan!
- Tolong, angkat jemuran disana!
2. Memberi komando
Contoh:
- Kelompok 9 tolong pergi ke arah selatan!
- Serang dari arah barat!
3. Memberi larangan
Contoh:
- Jangan bekerja pada saat waktu istirahat!
- Jangan sampai kalian tertidur saat jam kelas berlangsung!
4. Memberi ajakan
Contoh:
- Mari, Ibu, dicicipi nasi goreng buatan istri saya.
- Ayo, mari bersama kita patuhi PSBB!
5. Memberi tuntutan
Contoh:
- Bertanggung jawablah atas perbuatan yang selama ini kalian lakukan.
- Bayarlah utang kamu malam ini.
6. Memberi isyarat
Contoh:
- Supaya keadaannya membaik, kamu bisa pergi sekarang.
- Tidak usah malu – malu, anggap saja sudah pernah datang.
7. Memberikan pembiaran
Contoh:
Biarkan dia sendiri untuk dapat berdiri sendiri.
Jenis – Jenis Kalimat Imperatif
Menurut buku berjudul Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia Edisi Keempat (2017: 480) kalimat imperatif terdiri dari 6 jenis yakni:
1. Imperatif Permintaan
Tidak seperti kalimat perintah yang cenderung untuk memerintah, kalimat perintah permintaan satu ini terkesan lebih pendek, tegas, serta terkesan tidak kasar.
Sebagai contoh kata perintah permintaan: Minta dan mohon.
2. Imperatif Halus
Kata perintah yang kerap kali dipakai untuk memperhalus perintah maupun permintaan terhadap kalimat perintah.
Contoh dari kata imperatif halus: Tolong, silakan, coba, sudilah, serta kiranya.
3. Imperatif Larangan
Kalimat perintah jenis ini sering kali diawali dengan kata janganlah, jangan, dan dilarang sebagai bentuk perintah untuk melarang seseorang agar tidak melakukan sesuatu.
4. Imperatif Ajakan & Harapan
Imperatif ajakan cenderung mengajak orang lain agar mengerjakan suatu hal.
Sebagai contohnya kata ayolah, ayo, mari, atau marilah.
Sementara kalimat perintah harapan di dalamnya terkandung pengharapan dari seseorang. Contohnya kata harap serta hendaknya.
5. Imperatif Pembiaran
Kalimat satu ini mengajak orang lain untuk membiarkan suatu hal terjadi dengan ungkapan kata ‘biarkan’/ ‘terserah’.
6. Imperatif Peringatan
Kalimat imperatif peringatan pada umumnya dipakai dengan awalan kata awas serta hati – hati.
Contoh Kalimat Imperatif
Agar kalian lebih mudah untuk memahami pembahasan di atas, berikut kami berikan beberapa contoh kalimat imperatif, antara lain:
- Tolong sampaikan salamku untuk dia.
- Bergegaslah segera ke ladang!
- Ayo, tunjukkan kehebatanmu!
- Kami memohon dengan sangat supaya Ibu berkenan untuk mengisi pidato di acara pengajian kami.
- Ayo, kita harus segera bergegas pergi dari tempat ini!
- Sudilah kiranya Bapak – Bapak sekalian guna menyimak uraian yang akan saya sampaikan berikut ini.
- Kau tak berhak untuk mencampuri urusanku!
- Isilah titik – titik yang ada di bawah ini!
- Biarlah aku sendiri yang akan menghadapi masalah ini.
- Sebutkan beberapa ciri dari kalimat perintah!
- Bisakah sekiranya apabila Bapak mengisi materi di seminar besok?
- Sebutkan serta jelaskan jenis – jenis kalimat perintah!
- Biarkanlah aku pergi dari tempat ini, karena aku sudah jenuh tinggal lama di sini!
- Kepada para siswa siswi SD IT, dimohon untuk segera berkumpul di lapangan upacara.
- Bapak – bapak serta Ibu – ibu sekalian, silakan cicipi hidangan yang sudah kami sediakan di meja sebelah timur.
- Mohon tidak ribut pada waktu sesi upacara berlangsung.
- Untuk informasi berikutnya, kalian dapat menghubungi kontak yang sudah tertera di kartu nama ini.
- Janganlah kamu berpura – pura di hadapanku!
- Carilah persamaan kata dari kalimat berikut ini.
- Jangan pernah kamu sia – siakan waktu yang berharga.
- Mari, Ibu, silakan masuk ke rumah kami.
- Ayolah, tidak usah bermuram durja begitu!
- Silakan mengambil nomor antrean yang ada di loket pintu selatan.
- Tidak usah malu – malu, anggap saja rumah ini sebagai rumah kalian sendiri.
- Mari, kita satukan visi dan misi kita.
The post Kalimat Imperatif appeared first on Yuksinau.
ARTIKEL PILIHAN PEMBACA :
Comments
Post a Comment