Jurnal Penerimaan Kas - Poin 100
Keberadaan internet membuat siapa saja bisa mengakses berbagai informasi, maka tidak heran belakangan ini banyak sekali betebaran situs-situs yang membahas mengenai Jurnal Penerimaan Kas. Hal ini sangat logis mengingat di era pandemi ini, masyarakat kita lebih sering melakukan proses belajar mengajar secara daring. Baiklah sudah cukup basa-basinya, yuk langsung masuk ke pembahasan saja.
Penjelasan Lengkap Jurnal Penerimaan Kas
Jurnal penerimaan kas merupakan suatu catatan (jurnal) khusus yang menjadi tempat untuk mencatat transaksi yang berkaitan dengan penerimaan kas, atau yang menyebabkan adanya bertambahnya kas pada suatu perusahaan.
Contoh dari penerimaan kas di atas ialah penerimaan uang tunai, transfer yang berasal dari perusahaan lain, giro bilyet atau cek, serta penyetoran langsung dari debitur di bank perusahaan.
Selengkapnya simak ulasan di bawah ini.
Pengertian Jurnal Penerimaan Kas
Jurnal khusus penerimaan kas juga dapat didefinisikan sebagai suatu jurnal yang fungsinya untuk mencatat transaksi keuangan yang ada serta bisa menambah saldo kas dari suatu perusahaan.
Sebab di dalam jurnal umum tidak semua dapat mencatat transaksi yang berhubungan dengan transaksi secara kredit dan juga tunai serta berulang – ulang, maka dari itu dibutuhkan jurnal khusus.
Sebagai contohnya: Transaksi penjualan tunai, transaksi pendapatan, transaksi pelunasan piutang, dan yang lainnya yang masuk ke dalam kolom serba – serbi, serta transaksi pengembalian barang yang sudah dibeli akibat tak sesuai (mengalami kerusakan) secara tunai (retur pembelian).
Maka akan dicatat pada jurnal penerimaan kas seperti berikut ini:
- Pada saat berlangsung transaksi penjualan barang dagang yang dilakukan secara tunai, maka otomatis akan berpengaruh kepada bertambahnya saldo kas terhadap (debet) serta penambahan saldo penjualan terhadap (kredit).
- Pada saat berlangsung transaksi pelunasan piutang maka juga akan berpengaruh kepada penambahan saldo kas terhadap (debet) serta pengurangan saldo piutang dagang terhadap (kredit). Jika ada suatu potongan penjualan maka akan dicatat dengan mendebet akun kas serta potongan penjualan.
- Pada saat berlangsung pengembalian barang dagangan yang sudah dibeli secara tunai maka juga akan berlangsung penambahan kas serta pengurangan barang dagang yang sudah dibeli sebab adanya pengembalian barang (retur). Pencatatan yang dikerjakan merupakan mendebet akun kas serta mengkredit akun retur pembelian sebesar barang yang telah dikembalikan.
Fungsi Jurnal Penerimaan Kas
Jurnal khusus penerimaan kas dibuat oleh suatu perusahaan dengan fungsi sebagai tempat untuk mencatat semua transaksi penerimaan kas.
Pada umumnya, ketika sedang melakukan transaksi apa pun, setiap perusahaan akan selalu menyiapkan bukti khusus maupun bukti kas masuk kecuali dari transaksi penerimaan kas tersebut.
Beberapa transaksi yang bisa dicatat ke dalam jurnal satu ini diantaranya ialah sebagai berikut:
- Penjualan barang dagang yang dilakukan secara tunai
- Penerimaan tambahan modal yang berupa uang tunai dari pemilik perusahaan terkait
- Penerimaan pembayaran piutang
- Penerimaan pendapatan lain seperti pendapatan sewa yang dilakukan secara tunai
- Penerimaan pinjaman yang berasal dari bank
- Penerimaan tunai yang lainnya.
Tidak terdapat wujud paten dari jurnal penerimaan kas.
Tetapi terdapat bentuk yang biasa digunakan oleh berbagai perusahaan. Bentuk itu berupa kolom – kolom yang memuat 6 bagian besar.
Keenam bagian tersebut antara lain kolom:
- Tanggal
- Nomor Bukti (transaksi)
- Uraian (keterangan)
- Referensi
- Akun yang Didebet
- Akun yang Dikredit.
Kolom Akun yang Didebet fungsinya sebagai tempat untuk mencatat nominal yang nilainya debet.
Kolom debet tersebut juga terpecah menjadi 2 sub kolom yang memuat akun Kas serta Potongan Penjualan.
Sementara pada Kolom Akun yang Dikredit fungsinya sebagai tempat untuk mencatat nominal bernilai kredit.
Kolom kredit pun terbagi ke dalam 3 sub kolom, antara lain akun: Piutang Dagang, Penjualan, serta akun Serba -serbi.
Bentuk
Bentuk dari jurnal penerimaan kas sendiri atas 6 kolom, dimana pada masing – masing kolomnya memuat:
1. Tanggal: berfungsi untuk mencatat waktu berlangsungnya suatu transaksi
2. Keterangan (uraian): mencatat keterangan transaksi yang berlangsung.
3. Nomor bukti transaksi: mencatat nomor bukti transaksi. Pada umumnya, nomor bukti transaksi ini berwujud faktur penjualan.
4. Referensi: memberikan tanda yang berhubungan dengan pemostingan transaksi di buku besar.
5. Akun yang didebet: mencatat nominal yang bernilai debet. Kolom akun yang telah didebet ini juga dipecah menjadi 2 sub kolom, yakni akun kas serta potongan penjualan.
- Potongan penjualan: untuk mencatat nilai potongan penjualan yang diberikan terhadap konsumen atas transaksi penjualan yang berlangsung.
- Akun kas: untuk mencatat nilai uang tunai yang telah diterima.
6. Akun yang dikredit: untuk mencatat nominal yang bernilai kredit.
Kolom akun yang dikredit juga dipecah menjadi 3 sub kolom, antara lian: piutang dagang, penjualan, serta akun serba serbi.
- Penjualan: untuk mencatat nilai keseluruhan penjualan yang berlangsung.
- Piutang dagang: untuk mencatat nilai piutang yang sudah diterima pembayarannya.
- Akun serba serbi: untuk mencatat akun – akun yang lainnya. Pada kolom akun serba serbi juga dipecah menjadi 2 sub kolom, yakni akun dan jumlah.
Untuk kolom akun, digunakan sebagai tempat mencatat jenis akun yang telah tersedia. Sebagai contoh: akun pendapatan sewa apabila berlangsung penerimaan pendapatan sewa yang dilakukan secara tunai.
Untuk kolom jumlah, digunakan sebagai tempat untuk mencatat nilai nominal dari jenis akun yang berhubungan.
Format
Berikut ini adalah format jurnal penerimaan kas secara umum:
Contoh
Berikut ini adalah salah satu contoh penyusunan jurnal penerimaan kas, antara lain:
Selama bulan April 2014 UD SUBUR JAYA mempunyai beberapa transaksi yang berhubungan dengan penerimaan kas, dengan data seperti di bawah ini:
Pada tanggal 5 April 2014, sudah menerima pelunasan piutang dagang yang berasal dari Toko Ayu berjumlah Rp2. 500.000.
Pada tanggal 10 April 2014, telah berhasil menjual barang dagangan secara tunai di Toko Dwi sejumlah Rp2. 300.000.
Pada anggal 13 April 2014, adanya pembelian barang dagangan dari Toko Puji secara tunai sejumlah Rp7.500.000.
Pada tanggal 20 April 2014, sudah dikembalikan beberapa barang yang telah dibeli dari Toko Puji sebab adanya kecacatan dengan total senilai Rp2.400.000.
Transaksi yang terjadi di tanggal 5 april merupakan transaksi yang diterima berupa pelunasan piutang dari pelanggan yakni toko ayu.
Sehingga membuat saldo kas akan bertambah serta saldo piutang akan berkurang sejumlah angka yang sama yakni Rp2. 500.000.
Kemudian dicatat dalam kas di posisi debet sejumlah Rp 2. 500.000. Serta di kolom piutang dagang di posisi kredit sejumlah Rp2. 500.000.
Transaksi yang terjadi pada tanggal 10 april merupakan suatu transaksi penjualan barang dagang yang dilakukan secara tunai terhadap toko Dwi. Sehingga saldo kas akan bertambah serta saldo penjualan juga ikut bertambah dengan angka sama sebesar Rp2. 300.000.
Maka dari itu akan dicatat dalam jurnal penerimaan kas yakni kas di posisi debet sejumlah Rp2. 300.000 serta penjualan di posisi kredit sejumlah Rp2. 300.000.
Transaksi yang terjadi pada tanggal 13 april merupakan suatu transaksi pembelian barang dagang secara tunai dari Toko Puji sejumlah Rp7.500.000.
Transaksi tersebut tidak dicatat ke dalam jurnal penerimaan kas, sebab transaksi tersebut menimbulkan saldo kas berkurang (digunakan untuk membeli barang dagangan). Serta lebih tepat untuk dicatat ke dalam jurnal pengeluaran kas.
Transaksi yang dilakukan pada tanggal 20 april merupakan transaksi pengembalian barang dagang yang sudah dibeli dengan tunai dari Toko Puji sebab keadaan barang terdapat cacat.
Transaksi seperti ini juga dikenal sebagai retur pembelian, retur yang terjadi sejumlah Rp 2.400.000 dari total pembelian sejumlah Rp 7.500.000.
Transaksi retur pembelian tersebut menimbulkan UD Subur Jaya menerima uang kas dari pihak Toko Puji sejumlah Rp 2.400.000.
Maka dari itu, transaksi akan dicatat ke dalam jurnal penerimaan kas di posisi debet kas sejumlah Rp2.400.000. Dan juga pada posisi kredit kolom serba – serbi dengan keterangan (nama akun) retur pembelian sejumlah Rp2.400.000.
Kesimpulan
Jurnal khusus penerimaan kas dapat didefinisikan sebagai suatu jurnal yang fungsinya untuk mencatat transaksi keuangan yang ada serta bisa menambah saldo kas dari suatu perusahaan.
Setiap transaksi yang menyebabkan bertambahnya saldo pada suatu perusahaan akan dicatat ke dalam jurnal khusus penerimaan kas. Namun apabila transaksi yang terjadi menimbulkan pengurangan saldo, maka transaksi tersebut akan dicatat dalam jurnal pengeluaran kas.
Pertanyaan
Berikut ini adalah beberapa pertanyaan seputar Jurnal Penerimaan Kas, antara lain:
Jurnal penerimaan kas merupakan suatu catatan (jurnal) khusus yang menjadi tempat untuk mencatat transaksi yang berkaitan dengan penerimaan kas, atau yang menyebabkan adanya bertambahnya kas pada suatu perusahaan.
Salah satunya adalah penjualan barang dagang yang dilakukan secara tunai. Selengkapnya ada di dalam artikel ini.
Sebagai tempat untuk mencatat semua transaksi penerimaan kas.
The post Jurnal Penerimaan Kas appeared first on Yuksinau.
ARTIKEL PILIHAN PEMBACA :
Comments
Post a Comment