Perbedaan Tumbuhan Dikotil dan Monokotil - Poin 100
Perbedaan Tumbuhan Dikotil dan Monokotil - Selamat pagi, siang, sore, atau pun malam untuk Anda para pembaca situs Poin 100. Bagaimana hari kalian? Semoga selalu di liputi kebahagiaan. Nah di hari yang menyenangkan ini, kami akan mengulas tentang "Perbedaan Tumbuhan Dikotil dan Monokotil" yang mungkin saja sedang Anda cari beberapa waktu lalu.
Keberadaan internet membuat siapa saja bisa mengakses berbagai informasi, maka tidak heran belakangan ini banyak sekali betebaran situs-situs yang membahas mengenai Perbedaan Tumbuhan Dikotil dan Monokotil. Hal ini sangat logis mengingat di era pandemi ini, masyarakat kita lebih sering melakukan proses belajar mengajar secara daring. Baiklah sudah cukup basa-basinya, yuk langsung masuk ke pembahasan saja.
Tumbuhan Monokotil:
Keberadaan internet membuat siapa saja bisa mengakses berbagai informasi, maka tidak heran belakangan ini banyak sekali betebaran situs-situs yang membahas mengenai Perbedaan Tumbuhan Dikotil dan Monokotil. Hal ini sangat logis mengingat di era pandemi ini, masyarakat kita lebih sering melakukan proses belajar mengajar secara daring. Baiklah sudah cukup basa-basinya, yuk langsung masuk ke pembahasan saja.
Penjelasan Lengkap Perbedaan Tumbuhan Dikotil dan Monokotil
Perbedaan Tumbuhan Dikotil dan Monokotil – Tumbuhan dikotil dan tumbuhan monokotil mempunyai perbedaan yang sangat mencolok mulai dari batang, akar, biji, daun, dan bunga.
YukSinau.id akan melengkapi artikel ini dengan gambar sehingga penjelasan akan lebih rinci dan akan lebih mudah untuk membedakan dua jenis tumbuhan angiospermae ini.
Coba perhatikan gambar perbedaan tumbuhan dikotil dan tumbuhan monokotil dibawah ini, terlihat jelas bahwa mulai dari keping biji, tulang daun, batang, bunga, dan akar sangat berbeda.
- Pertama dari keping biji tumbuhan monokotil memiliki satu kotiledon sedangkan tumbuhan dikotil mempunyai dua kotiledon.
- Untuk tulang daun tumbuhan monokotil mempunyai tulang daun yang sejajar atau melengkung, sedangkan tumbuhan dikotil mempunyai tulang daun menyirip atau menjari.
- Selanjutnya pada batang, tumbuhan monokotil bagian berkas pengangkut tersebar, sedangkan tumbuhan dikotil berkas pengangkut terususun dalam suatu lingkaran.
- Pada bagian bunga tumbuhan monokotil hanya terdiri dari 3 atau kelipatannya, dan untuk tumbuhan dikotil terdiri dari 2, 4, 5 atau kelipatannya.
- Akar tumbuhan monokotil mempunyai sistem akar serabut, sedangkan pada tumbuhan dikotil sistem akarnya tunggang.
Perbedaan Famili Tumbuhan Dikotil dan Monokotil
Famili Tumbuhan Dikotil | Famili Tumbuhan Monokotil |
---|---|
Euphorbiaceae (Jarak-jarakan) contoh : jarak, ubi, karet | Graminae (Rumut-rumputan), contoh : jagung, padi |
Leguminoceae (Polong-polongan), contoh : pete, kacang | Palmae (Pinang-pinangan), contoh : kelapa, sagu |
Solanaceae (Terung-terungan), contoh : terong, cabe, tomat | Musaceae (Pisang-pisangan), contoh : pisang ambon, raja |
Myrtaceae (Jambu-jambuan), contoh : jambu biji, jambu air | Orchidaceae (Anggrek-angrekan), contoh : anggrek, vanili |
Compositae (Komposite), contoh : bunga matahari | Famili Arecaceae (Pinang-pinangan), contoh : kelapa |
Perbedaan Struktur Penampang Melintang Tumbuhan Monokotil dan Dikotil
1. Perbedaan Bagian Akar
Tumbuhan Monokotil:
- Tidak ada kambium
- Batas ujung akar dan kaliptra kelas
- Perisikel terdiri dari beberapa sel dan membentuk akar lateral
- Folem dan Xilem terletak berselingan dengan jumlah yang sangat banyak
- Inti besar dan empulur (berkembang baik)
Tumbuhan Dikotil:
- Tidak ada empulur
- Floem terletak di bagian luar xylem (dibatasi oleh kambium) dan Xilem terletak di bagian tengah akar
- Pembuluh xilem memiliki dinding tebal, sedikit serat, tetapi parenkim banyak
- Perisikel terdiri dari selapis sel
- Batas kaliptra dan ujung akar tidak jelas
2. Perbedaan Bagian Batang
Tumbuhan Monokotil:
- Biasanya tidak ditemui pertumbuhan sekunder
- Tidak ditemui rambut di bagian epidermis
- Berkas pengangkut terlindungi selubung berkas pengangkut
- Tidak ada parenkim floem
- Lapisan di bawah epidermis (hipodermis) umumnya berupa sklerenkim
- Ukuran berkas pengangkut berbeda-beda
Tumbuhan Dikotil:
- Tidak ada rongga di berkas pengangkut
- Tidak ada selubung berkas pengangkut
- Terdapat parenkim floem
- Pertumbuhan sekunder disebabkan terbentuknya meristem latera
- Ukuran berkas pengangkut seragam
- Jaringan epidermis lapis tunggal dengan kutikultura yang tebal, terdapat rambut di epidermis (multicellular hairs)
- Hipodermis biasanya berupa kolenkim
- umur tumbuhan dikotil
- Pembuuh xilem kecil, serat banyak, tetapi parenkim sedikit
- Pertumbuhan xilem membentuk lingkaran tahunan yang umumnya digunakan untuk mengetahui
3. Perbedaan Bagian Daun
Tumbuhan Monokotil:
- Ditemui sel kipas (bulliform cells/motor) di epidermis atas yang berfungsi untuk membuka dan menutup daun (daun menggulung)
- Selubung berkas pengangkut terbentuk dari sklerenkim
- Isobilateral
- Pembuluh xilem tersusun dari 2 metaxilem dan 2 protoxilem
- Stomata terletak di epidermis atas dan bawah (amphistomatic)
Tumbuhan Dikotil:
- Pembuluh xilem banyak tersusun dari metaxilem dan protoxilem
- Stomada hanya ditemui di epidermis bawah (hypostomatic)
- Dorsiventral
- Jaringan mesofil dibedakan menjadi jaringan palisade dan parenkim spons
- Selubung berkas pengangkut terbentuk dari kolenkim
Begitulah pembahasa tentang perbedaan tumbuhan dikotil dan monokotil dari mulai famili diantara kedua jenis angiospermae ini, sampai struktur penampang melintang yang memperjelas perbedaan antara tumbuhan monokotil dan dikotil.
The post Perbedaan Tumbuhan Dikotil dan Monokotil appeared first on Tuliskan.
ARTIKEL PILIHAN PEMBACA :Memuat...
Ketika Anda membaca kalimat ini, berarti Anda sudah sampai dibagian akhir dari pembahasan tentang Perbedaan Tumbuhan Dikotil dan Monokotil - Poin 100. Besar harapan kami ulasan yang kami sampaikan diatas bisa menjadi sarana pembelajaran untuk kita semua, terutama untuk Anda yang memang sedang mencarinya. Tak lupa kami sampaikan banyak terima kasih karena sudah berkunjung ke situs poin100. blogspot. com dan membaca hingga selesai. Salam santun dan sampai ketemu di artikel selanjutnya.
Comments
Post a Comment