Interaksi Sosial - Poin 100
Keberadaan internet membuat siapa saja bisa mengakses berbagai informasi, maka tidak heran belakangan ini banyak sekali betebaran situs-situs yang membahas mengenai Interaksi Sosial. Hal ini sangat logis mengingat di era pandemi ini, masyarakat kita lebih sering melakukan proses belajar mengajar secara daring. Baiklah sudah cukup basa-basinya, yuk langsung masuk ke pembahasan saja.
Penjelasan Lengkap Interaksi Sosial
Di alam ilmu sosiologi, kita akan mengenal istilah interaksi sosial yang berada di lingkungan kehidupan masyarakat, nah ada beberapa hal yang mempengaruhi nya, selengkapnya simak ulasan di bawah ini.
Teori Interaksi Sosial
Teori interaksi sosial melihat pola tindakan serta reaksi individu terhadap menanggapi orang lain. Hal itu dilandasi dari fokus sosiologi yakni gagasan jika manusia berperilaku berbeda pada saat ada di dalam sebuah kelompok.
Pada saat manusia sendirian, manusia akan bertindak berbeda daripada saat berada di sekitar orang lain. Di dalam kelompok sosial, mempunyai serangkaian perilaku serta sikap unik tersendiri.
Menurut teori interaksi sosial, perilaku sosial masyarakat akan ditentukan oleh adanya tekanan sosial yang dihadapi.
Artinya, perilaku yang diciptakan salah satunya sebagai respon pada lingkungan sekitar, terutama kelompok sosial.
Cara manusia untuk berinteraksi di dalam masyarakat bisa menentukan perilaku manusia tersebut.
Pengertian Interaksi Sosial
1. Secara Umum
Interaksi sosial merupakan suatu hubungan timbal balik diantara individu dengan individu ataupun kelompok, dan atau kelompok dengan kelompok.
Kegiatan interaksi tersebut dapat berlangsung di mana saja, termasuk dalam lingkungan kehidupan sehari -hari.
Seperti yang telah kita ketahui, untuk menjalani kehidupan sehari – hari, seorang individu tidak bisa lepas dari yang namanya interaksi sosial.
Interaksi sosial ini dapat dikatakan sebagai kaitan sosial yang saling mempengaruhi antara manusia satu dengan manusia yang lain yang mana akan berlangsung selama seumur hidup di dalam lingkungan masyarakat.
2. Menurut Para Ahli
Berikut adalah beberapa pengertian interaksi sosial menurut para ahli, antara lain:
1. Broom dan Selznic
Suatu proses yang dilandasi dengan kesadaran adanya orang lain serta seseorang itu membutuhkan respons pada tindakan orang lain.
2. Basrowi
Hubungan dinamis yang mempertemukan diantara seorang individu dengan individu lain, kelompok dengan kelompok, maupun orang dengan kelompok. Interaksi sosial wujudnya kerjasama namun bisa juga sebagai persaingan, tindakan, atau pertikaian.
3. Bonner
Hubungan diantara dua orang maupun lebih yang aksi dari individu bisa mempengaruhi kehidupan orang lain.
4. Gilin
Hubungan sosial yang dinamis diantara seseorang dengan orang lain atau dengan kelompok maupun hubungan antarkelompok. Hubungan tersebut terbentuk sebab pada dasarnya manusia tidak dapat hidup tanpa orang lain.
5. Homans
Merupakan suatu proses kehidupan dimana kegiatan yang dikerjakan oleh seseorang pada orang lain akan diberikan respons yang dapat berwujud hukuman atau ganjaran dari orang lain.
6. Kimball Young & Raymond W. Mack
Hubungan sosial antara seseorang dengan perorangan maupun kelompok maupun hubungan kelompok bersama kelompok secara dinamis.
7. Macionis
Merupakan suatu hubungan aksi serta reaksi individu dalam hubungannya bersama individu / kelompok lain.
8. Partowisastro
Interaksi sosial merupakan relasi sosial yang memiliki fungsi untuk menjalin beragam jenis relasi sosial yang dinamis, baik relasi tersebut bentuknya antar individu, kelompok bersama kelompok, maupun individu bersama kelompok.
9. Soekanto
Hubungan sosial yang dinamis, yang mencangkup hubungan diantara orang perorangan, kelompok -kelompok manusia, atau antara perorangan dengan kelompok manusia.
10. Walgito
Hubungan antara seseorang dengan orang lain, seseorang satu bisa mempengaruhi seseorang lainnya atau sebaliknya, sehingga ada hubungan saling timbal balik. Hubungan itu bisa berlangsung diantara individu dengan individu, individu bersama kelompok maupun kelompok dengan kelompok.
Syarat Interaksi Sosial
Interaksi sosial tidak terjadi apabila tidak memenuhi dua syarat ini, yaitu kontak sosial dan komunikasi.
1. Kontak sosial
Kontak sosial merupakan suatu cara yang dikerjakan oleh seseorang di dalam proses interaksi sosial.
Kontak berarti sama – sama menyentuh, namun pada interaksi, kontak tidak selalu berlangsung interaksi atau hubungan fisik sebab orang dapat berkomunikasi lewat telepon, ponsel dan juga surat.
2. Komunikasi
Dengan adanya komunikasi, pesan yang hendak disampaikan bisa tersampaikan.
Secara harfiah, komunikasi merupakan aktivitas saling menafsirkan perilaku (gerakan fisik, pembicaraan maupun sikap), serta beragam perasaan yang tersampaikan.
Terdapat lima unsur pokok pada komunikasi, diantaranya yakni:
- Komunikator: Orang yang menyampaikan perasaan, pesan, dan juga pikiran terhadap pihak lain.
- Komunikan: Orang / kelompok yang diberikan pikiran, pesan, maupun perasaan.
- Pesan: Hal yang disampaikan oleh komunikator (bisa berwujud instruksi, informasi, serta perasaan).
- Media: Alat untuk menyampaikan pesan (lisan, gambar, tulisan, dan film).
- Efek: Reaksi komunikan selepas memperoleh pesan dari komunikator.
Adapun tiga tahapan penting di dalam proses komunikasi, antara lain:
a. Encoding
Pada tahap ini, program atau gagasan yang akan dikomunikasikan dalam bentuk kalimat / gambar.
Disini, pihak komunikator harus memilih istilah, kata, kalimat, serta gambar yang mudah untuk dipahami oleh komunikan.
Komunikator juga harus menghindari pemakaian kode – kode yang dapat membuat bingung si komunikan.
b. Penyampaian
Di tahap satu ini, gagasan atau istilah yang telah diwujudkan pada bentuk kalimat serta gambar akan disampaikan.
Penyampaian bisa berwujud tulisan, lisan, ataupun gabungan keduanya.
c. Decoding
Decoding adalah proses mencerna serta memahami kalimat / gambar yang diterima menurut pengalaman yang dimiliki.
Ciri – Ciri Interaksi Sosial
Berikut adalah beberapa ciri atau karakteristik dari interaksi sosial, antara lain:
- Jumlah pelaku ada lebih dari satu orang, sebab interaksi memerlukan aksi serta reaksi.
- Terdapat komunikasi yang memakai simbol tertentu, simbol yang paling umum dipakai ialah bahasa.
Catatan: Simbol yang digunakan harus bisa dipahami oleh pihak yang berkomunikasi supaya komunikasi dapat berjalan lancar. - Pada interaksi sosial juga terdapat dimensi waktu, seperti masa kini, masa lalu, serta masa depan.
Artinya pada setiap interaksi sosial terdapat konteks waktu untuk menentukan batasan dari interaksi tersebut. - Adanya tujuan yang hendak diraih.
Tujuan itu bisa menentukan apakah interaksi dapat mengarah kepada kerja sama / ke arah pertentangan.
Faktor Interaksi Sosial
Proses interaksi sosial yang berlangsung di dalam kehidupan masyarakat bersumber dari beberapa faktor berikut ini:
1. Imitasi
Imitasi atau meniru merupakan sebuah proses kognisi untuk mengerjakan tindakan ataupun aksi seperti yang dikerjakan oleh model dengan menggunakan alat indera sebagai penerima rangsang serta pemasangan kemampuan persepsi guna mengolah informasi dari rangsang dengan kemampuan aksi guna mengerjakan gerakan motorik.
Proses tersebut juga melibatkan kemampuan kognisi tahap tinggi sebab tak hanya melibatkan bahasa tetapi juga pemahaman pada pemikiran orang lain.
Imitasi sekarang ini dipelajari dari berbagai sudut pandang ilmu seperti neurologi, psikologi, kecerdasan buatan, kognitif, antropologi, studi hewan, sosiologi, ekonomi, dan filsafat.
Hal itu juga berhubungan dengan fungsi imitasi terhadap pembelajaran khususnya pada anak, ataupun kemampuan manusia untuk berinteraksi secara sosial hingga dengan penurunan budaya di generasi berikutnya.
2. Identifikasi
Identifikasi merupakan pemberian beberapa tanda kepada golongan barang – barang / sesuatu. Hal tersebut dibutuhkan sebab tugas identifikasi itu membedakan antara komponen satu dengan yang lainnya, sehingga tidak akan menimbulkan kebingungan.
Dengan identifikasi bisa memperoleh sebuah komponen tersebut yang dikenal serta diketahui masuk dalam golongan mana.
Cara pemberian tanda pengenal di komponen, barang / bahan bermacam – macam seperti dengan menggantungkan kartu pengenal.
Contoh nyata ada pada orang yang akan naik pesawat, maka tasnya akan diberi tanpa pengenal pemilik supaya nanti dapat mengenalinya mudah.
3. Sugesti
Sugesti merupakan pengaruh, rangsangan, stimulus yang diberikan oleh individu terhadap individu lain sehingga orang yang diberikan sugesti akan menuruti maupun melaksanakan tanpa berpikir kritis / rasional.
4. Motivasi
Motivasi merupakan suatu rangsangan pengaruh, stimulus yang diberikan diantara masyarakat, sehingga orang yang memperoleh motivasi akan nurut dan melaksanakan apa yang ia motivasikan secara kritis, rasional serta penuh rasa tanggung jawab.
Motivasi pada umumnya diberikan oleh orang yang mempunyai status lebih tinggi / berwibawa. Contoh motivasi dari ayah kepada anak, guru kepada siswa, dan sebagainya.
5. Simpati
Simpati merupakan suatu ketertarikan seseorang terhadap orang lain sehingga ia mampu merasakan perasaan orang lain itu.
Contoh: Menolong orang lain yang terkena musibah sampai menimbulkan emosional yang dapat memberikan rasa dari orang yang terkena musibah itu.
6. Empati
Empati merupakan sebuah respons afektif serta kognitif kompleks pada distres emosional orang lain.
Untuk empati ini masuk ke dalam kemampuan untuk merasakan kondisi emosional orang lain, merasa simpatik serta mencoba untuk menyelesaikan masalah, dan kemudian mengambil perspektif orang lain.
Bentuk Interaksi Sosial
Bentuk interaksi sosial dibedakan menjadi dua jenis yang berbeda, yaitu interaksi sosial asosiatif serta disosiatif, berikut informasi selengkapnya:
1. Interaksi Sosial Asosiatif
Interaksi sosial asosiatif merupakan suatu bentuk interaksi sosial positif yang mengarah kepada kesatuan serta kerja sama.
a. Kerja sama
Kerja sama merupakan sebuah bentuk interaksi sosial yang mana orang – orang maupun kelompok – kelompok bekerja bersama – sama, saling tolong menolong guna meraih sebuah tujuan.
b. Akomodasi
Akomodasi merupakan sebuah proses penyesuaian diri dari individu maupun kelompok manusia yang awalnya saling bertentangan, lalu berusaha untuk mengatasi ketegangan.
Tujuan akomodasi yakni untuk mengurangi perbedaan pandangan serta pertentangan dan juga untuk mencegah terjadinya suatu konflik.
Akomodasi mempunyai beberapa jenis, antara lain:
- Koersi
- mediasi
- konsiliasi
- kompromi
- arbitrase
- toleransi
- stalemate.
c. Akulturasi
Akulturasi merupakan penerimaan unsur – unsur baru guna menjadi sebuah kebudayaan baru tanpa dengan menghilangkan berbagai unsur yang lama.
Untuk akulturasi ini adalah hasil dari perpaduan antara dua kebudayaan yang berbeda.
d. Asimilasi
Asimilasi merupakan beragam usaha untuk meredakan perbedaan antar individu maupun antar kelompok untuk meraih sebuah kesepakatan didasari dengan kepentingan serta tujuan bersama.
2. Interaksi Sosial Disosiatif
Interaksi sosial disosiatif merupakan wujud interaksi sosial yang lebih mengarah terhadap konflik serta perpecahan, baik itu untuk individu ataupun kelompok.
a. Kompetisi
Persaingan atau kompetisi merupakan suatu bentuk interaksi sosial disosiatif, yang mana orang – orang atau kelompok – kelompok berlomba untuk mencapai tujuan yang sama.
Persaingan dikerjakan secara sportif sesuai dengan aturan tanpa adanya benturan fisik.
b. Kontravensi
Kontravensi merupakan wujud interaksi sosial disosiatif dari sikap menentang dengan tersembunyi supayatidak terjadi perselisihan / konflik terbuka.
Untuk kontravensi ini adalah proses sosial dengan tanda keraguan, ketidakpastian, penolakan, hingga penyangkalan yang tidak diungkapkan dengan terbuka.
Adapun beberapa jenis kontravensi, antara lain:
- Kontravensi umum
- sederhana
- intensif
- rahasia
- dan taktis.
c. Konflik sosial
Konflik sosial atau pertikaian merupakan suatu wujud interaksi sosial disosiatif yang berlangsung sebab adanya perbedaan paham atau kepentingan antar individu atau kelompok.
Adanya konflik ditandai dengan adanya:
- Ancaman
- kekerasan
- dan kontak fisik antar pihak – pihak yang bertentangan.
Jenis Interaksi Sosial
Berikut ini adalah tiga jenis interaksi sosial secara umum, antara lain:
1. Antar Individu & Individu
Interaksi jenis satu ini dapat menjadi sangat konkret atau jelas, namun bisa juga sebaliknya.
Ketika dua individu bertemu, interaksi sosial tersebut sudah dimulai. Meski kedua individu itu tidak mengerjakan aktivitas apa – apa, tetapi sebetulnya interaksi sudah berlangsung jika masing – masing pihak sadar akan adanya pihak lain yang menimbulkan perubahan di dalam diri masing – masing.
2. Antar Kelompok & Kelompok
Interaksi satu ini berhasil dalam kelompok sebagai sebuah kesatuan bukan sebagai pribadi – pribadi anggota kelompok yang bersangkutan.
3. Antar Individu & Kelompok
Bentuk interaksi disini berbeda – beda sesuai dengan kondisi. Interaksi itu lebih mencolok jika ada perbenturan antara kepentingan perorangan serta kepentingan kelompok.
The post Interaksi Sosial appeared first on Tuliskan.
ARTIKEL PILIHAN PEMBACA :
Comments
Post a Comment