Kalimat Efektif - Poin 100
Keberadaan internet membuat siapa saja bisa mengakses berbagai informasi, maka tidak heran belakangan ini banyak sekali betebaran situs-situs yang membahas mengenai Kalimat Efektif. Hal ini sangat logis mengingat di era pandemi ini, masyarakat kita lebih sering melakukan proses belajar mengajar secara daring. Baiklah sudah cukup basa-basinya, yuk langsung masuk ke pembahasan saja.
Penjelasan Lengkap Kalimat Efektif
Jika kamu seseorang yang hobi menulis, tentunya kamu harus lebih memperhatikan kalimat demi kalimat yang ditulis.
Apa tujuannya? agar kalimat yang ditulis tidak berbelit-belit dan sudah termasuk dalam kalimat efektif.
Di materi bahasa indonesia kali ini, mari kupas tuntas tentang syarat-syarat kalimat efektif, jenis, prinsip, ciri-ciri kalimat efektif, dan beragam contohnya.
Pengertian Kalimat Efektif
Kalimat efektif adalah kalimat yang disusun berdasarkan kaidah-kaidah yang berlaku, seperti unsur-unsur penting yang harus dimiliki setiap kalimat (subjek dan predikat); memperhatikan ejaan yang disempurnakan; serta cara memilih kata (diksi) yang tepat dalam kalimat. Kalimat yang memenuhi kaidah-kaidah tersebut jelas akan mudah dipahami oleh pembaca atau pendengar. (Sumber: Wikipedia)
Terdapat juga pendapat dari JS badudu mengenai pengertian kalimat efektif, yaitu:
Kalimat yang baik karena apa yang dipikirkan atau dirasakan oleh si pembaca (si penulis dalam bahasa tulis) dapat diterami dan dipahami oleh pendengar (pembaca dalam bahasa tulis) sama benar dengan apa yang dipikirkan atau dirasakan oleh si penutur atau si penulis.
Selain itu terdapat juga beberapa pengertian lain:
Jenis kalimat yang dapat memberikan efek tertentu dalam komunikasi. Efek yang dimaksudkan disini adalah kejelasan informasi.
Kalimat efektif tidak menggunakan kata-kata mubazir, tetapi juga tidak kekurangan kata.
Ciri Ciri Kalimat Efektif
Beberapa ciri kalimat efektif yang kami kumpulkan, diantaranya:
- Memakai diksi yang tepat.
- Mempunyai unsur pokok atau penting, minimal Subjek Predikat (SP).
- Taat kepada tata aturan ejaan yang disempurnakan (EYD) yang berlaku.
- Melakukan penekanan ide pokok.
- Mengacu kepada penghematan penggunaan kata.
- Memakai kesejajaran bentuk bahasa yang dipakai.
- Memakai variasi struktur kalimat.
- Memakai kesepadanan antara struktur bahasa dan jalan pikiran yang logis dan sistematis.
- Mewujudkan koherensi yang baik dan kompak.
- Memperhatikan pararelisme.
- Merupakan komunikasi yang berharkat.
- Diwarnai kehematan.
- Didasarkan pada pilihan kata yang baik.
Syarat Kalimat Efektif
Ada 6 syarat atau prinsip yang harus terpenuhi agar bisa tertulis kalimat yang efektif, apa saja? dibawah ini:
1. Kesatuan
Menurut Amran Tasai dan Arifin, kesatuan adalah keseimbangan antara pikiran (gagasan) dan struktur bahasa yang digunakan. Kesatuan gagasan kalimat ini diperlihatkan oleh kesepadanan yang kompak dan kepaduan pikiran yang baik.
Ciri-ciri yang kesatuan:
a. Adanya subjek dan predikat yang jelas.
Hindari menggunakan kata depan (di, ke, sebagai, dll) sebelum subjek.
Contoh kalimat kesatuan:
- Di rumah adat para petua mendiskusikan masalah kejahatan yang terjadi. (Salah)
- Para tetua adat mendiskusikan masalah kejahatan yang terjadi di rumah adat. (Benar)
b. Tidak terdapat subjek ganda
Misalnya:
- Pembangunan jalan itu kami dibantu oleh warga desa. (Salah)
- Dalam membangun jalan itu, kami dibantu oleh warga desa. (Benar)
c. Tidak menggunakan kata penghubung intrakalimat dalam kalimat tunggal
Misalnya:
- Kami datang agak terlambat. Sehingga kami tidak dapat mengikuti acara pertama (Salah)
- Kami datang agak terlambat. Oleh karena itu, kami tidak dapat mengikuti acara pertama. (Benar)
d. Predikat kalimat tidak didahului oleh kata yang
Misalnya:
- Bahasa Indonesa yang berasal dari bahasa Melayu.(Salah)
- Bahasa Indonesia berasal dari bahasa Melayu.(Benar)
2. Kehematan
Menurut Finoza, kehematan adalah usaha menghindari pemakaian kata yang tidak perlu. Hemat disini berarti tidak menggunakan kata-kata mubazir, tidak menjamakkan kata yang sudah berbentuk jamak, dan tidak mengulang subjek. Dengan menghemat kata, kalimat menjadi padat dan berisi.
Contoh kalimat kehematan:
- Karena ia tidak diundang, dia tidak datang ke pesta itu. (Salah)
- Karena tidak diundang, dia tidak datang ke pesta itu. (Benar)
- Presiden SBY menghadiri Rapin ABRI hari Senin (Salah)
- Presiden SBY menghadiri rapat ABRI Senin itu. (Benar)
- Dia hanya membawa badannya saja (Salah)
- Dia membawa badannya saja / Dia hanya membawa badannya. (Benar)
- Para tamu-tamu (Salah)
- Para tamu/ Tamu-tamu. (Benar)
3. Keparalelan
Menurut Amran Tasai dan Arifin, keparalelan merupakan kesamaan bentuk yang digunakan dalam kalimat itu.
Maksudnya yaitu jika pada kata pertama berbentuk verba, maka kata kedua juga harus berbentuk verba.
Contoh kalimat keparalelan:
- Sang tutor menjelaskan, memaparkan, dan penerapan sebuah aplikasi pada para praktikan. (Salah)
- Sang tutor menjelaskan, memaparkan, dan menerapkan sebuah aplikasi pada para praktikan. (Benar).
4. Kelogisan
Menurut Arifin dan Amran Tasai, kelogisan adalah ide kalimat itu dapat diterima oleh akal dan penulisannya sesuai dengan ejaan yang berlaku.
Contoh kalimat efektif kelogisan:
- Waktu dan tempat kami persilahkan. (Salah)
- Bapak dosen kami persilahkan. (Benar)
5. Kepaduan (Koherensi)
Menurut Finoza, koherensi adalah terjadinya hubungan yang padu antara unsur-unsur pembentukan kalimat.
Merupakan syarat dari kalimat efektif agar diharapakan nantinya setiap informasi yang diterima tidak terpecah-pecah.
Ciri-ciri di contoh koherensi dibawah ini yaitu koherensi yang rusak karena tempat kata dalam kalimat tidak sesuai dengan pola kalimat.
Misalnya:
- Ikan memakan adik tadi pagi (Salah)
- Adik memakan ikan tadi pagi (Benar)
Selain itu, satu contoh lagi koherensi yang rusak karena menyisipkan sebuah kata seperti daripada atau tentang antara predikat kata kerja dan objek penderita.
Contoh kalimat kepaduan:
- Mereka membahas daripada kehendak rakyat. (Salah)
- Mereka membahas kehendak rakyat. (Benar)
6. Ketepatan
Menurut Finoza, ketepatan adalah kesesuaian atau kecocokan pemakaian unsur-unsur yang membentuk suatu kalimat sehingga tercipta pengertian yang bulat dan pasti.
Contoh kalimat ketepatan, misalnya dibawah ini tentang kesalahan dalam penggunaan tanda koma:
- Sidik lupa bagaimana cara melukis, mengecat dan berjahitan. (Salah)
- Sidik lupa bagaimana cara melukis, mengecat, dan menjahit.(Benar)
Contoh Kalimat Efektif dalam Paragraf
Akan tuliskan.id berikan terlebih dahulu contoh kalimat tidak efektif dalam paragraf:
Contoh kalimat yang sudah dibenarkan sehingga menjadi kalimat efektif:
Jika kamu rasa materi tentang kalimat efektif diatas masih belum lengkap alias masih kurang, silahkan sampaikan lewat kolom komentar. Semoga membantu.
The post Kalimat Efektif appeared first on Tuliskan.
ARTIKEL PILIHAN PEMBACA :
Comments
Post a Comment