Teks Puisi Rakyat - Poin 100
Keberadaan internet membuat siapa saja bisa mengakses berbagai informasi, maka tidak heran belakangan ini banyak sekali betebaran situs-situs yang membahas mengenai Teks Puisi Rakyat. Hal ini sangat logis mengingat di era pandemi ini, masyarakat kita lebih sering melakukan proses belajar mengajar secara daring. Baiklah sudah cukup basa-basinya, yuk langsung masuk ke pembahasan saja.
Penjelasan Lengkap Teks Puisi Rakyat
Puisi adalah karya sastra yang didalamnya terdapat beberapa jenis bait dan baris. Dengan menggunakan kata-kata yang indah yang diambil dari suatu tema yang dibahas oleh penilis puisi. Dan salah satu contoh puisi tersebut adalah teks puisi rakyat.
Kata-kata dari teks puisi rakyat tersebut mempunyai makna yang kuat. Teks puisi rakyat juga mempunyai suatu perasaan dan emosi yang ingin disampaikan oleh penilis terhadap suatu teks puisi rakyat.
Pengertian Teks Puisi Rakyat
Pengertian teks puisi rakyat merupakan kesusatraan rakyat yang sudah tertentu dari segi bentuknya.
Pada umumnya puisi rakyat terdiri dari beberapa deret kalimat, ada yang berdasarkan panjang pendeknya suku kata, ada yang berdasarkan dari mantra, lemah tekanan suara, atau juga hanya berdasarkan dari irama.
Jenis dari puisi rakyat yaitu berbentuk penyataan tradisional, ungkapan tradisional, dan kategorinya adalah wawangsalan dan paparikan.
Lalu paparikan dibedakan menjadi dua yaitu kepercayaan rakyat yang berupa mantra dan rarakitan cerita rakyat.
Puisi rakyat mempunyai nilai-nilai yang berkembang didalam kehidupan masyaratakat.
Termasuk juga dari puisi rakyat yaitu puisi lama yang berisi nilai-nilai dan pesan-pesan warisan leluhur bangsa Indonesia.
Jenis Jenis Puisi Rakyat
Jenis-jenis puisi rakyat antaranya yaitu pantun, gurindam, syair atau juga puisi rakyat yang sudah berkembang disuatu daerah tertentu.
Didalam acara televisi biasanya membuat pantun sudah menjadi andalan yang bertujuan untuk melucu, dan pantunn juga kadang terdapat dalam lagu-lagu.
Sementara itu syair, gurindam dan juga sastra lama kini sudah jarang didengar.
Didalam dunia kesastraan mempunyai warisan tutun-temurun yang berupa tentang cerita rakyat atau puisi rakyat yang tidak diketahui siapa pengarangnya karena cerita atau puisi tersebut sudah ada sejak dulu kala.
Karena puisi lama hasil turun temurun dan tidak diketahui siapa pengarangnya, biasanya puisi lama disampikan dengan cara mulut-kemulut.
Puisi lama biasanya terlihat kaku karena terikat oleh aturan-aturan seperti jumlah baris dan jumlah kata, pengulangan kata dan juga jumlah baris dalam setiap bait bisa diawal atau di akhir sajak atau yang disebut dengan rima.
1. Gurindam
Gurindam merupakan puisi lama yang berasal dari negara India. Istilah gurindam berasal dari bahasa Indiayaitu kirindam yang berarti “mulamula” atau “perumpamaan”.
Gurindam merupakan sarat dari moral dan nilai agama, oleh karena itu bagi orang dulu gurindam sangatlah penting untuk dijadikan norma didalam kehidupan.
Gurindam merupakan salah satu puisi lama atau melayu yang sangatlah penting sebagai warisan budaya bangsa.
Ciri Ciri Gurindam
- Terdapat dari dua baris dalam satu bait.
- Setiap baris mempunyai jumlah kata sekitar 10-14 kata.
- Setiap baris mempunyai rima atau bersajak A-A, B-B, C-C dan lain sebagainya.
- Merupakan satu kesatuan yang utuh.
- Pada baris pertama berisikan masalah, soal, atau perjanjian.
- Pada baris kedua berisikan jawaban akibat dari masalah atau perjanjian yang terdapat pada baris pertama. Maksud atau isi dari gurindam yaitu terdapat pada baris kedua.
- Isi dri gurindam biasanya berisikan nasihat, kata-kata mutiara atau bisa juga tentang filosofi hidup.
Contoh Gurindam
1. Barang siapa mencari ilmu
Maka carilah ke para guru
2. Ketika engkau tengah belajar
Haruslah tekun dan juga sabar
3. Barang siapa tidak berilmu
Bagaikan kursi tidak bertumpu
4. Ilmu jangan hanya dihafalkan
Namun juga harus diamalkan
5. Kalau engaku tidak tahu
Maka harus cari ilmu
2. Pantun
Pantun yaitu puisi lama yang membudaya dan memngakar didalam masyarakat, pantun mempunyai banyak nama diberbagai bahasa dalam bangsa ini.
Pantun (bahasa toba), tonton bahasa (bahasa tagalog), tuntun (bahasa jawa) yang kurang lebih memiliki arti yang sama. Yaitu sesuatu arahan yang mendidik, ucapan yang teratur dan bentuk dari kesantunan.
Pantun sudah tersebar di seluruh nusantara, fungsi dari pantun di setiap daerah sama yaitu seperti didaerah Melayu, Jawa, Sunda, dan daerah yang lainya, yaitu mendidik juga sekaligus untuk menghibur.
Lewat pantun kita bisa untuk menghiubur orang lain dengan permainan.
Bunyi bahasa dari pantun yaitu menyindir atau menegur orang lain.
Bahwa suatu hal tersebut tidak baik saat dilakukan dengan cara tidak langsung atau bisa disebut dengan memberikan nasihat.
Hal tersebut bukan berarti orang yang menyampaikan dengan cara pantun tersebut tidak tegas saat mengatakan sesuatu.
Tetapi lewat pantunlah bahwa seseorang mempunyai gaya tersendiri dalam mengungkapkan pesan atau suatu nasihat.
Melalui pantun maka leluhur akan lebih terkesan lebih santun dalam menasehati atau menegur orang lain.
Yaitu dengan cara tidak langsung hal tersebut bertujuan untuk orang yang diberi nasihat agar tidak merasa terpojokan dan malu.
Ciri-ciri dari pantun bisa dilihat dalam bentuknya. Ciri-ciri tersebut tidak boleh dirubah karena saat dirubah pantun akan berubah menjadi gurindam, seloka atau bentuk puisi lama yang lainnya.
Ciri Ciri Pantun
- Setiap bait terdiri atas empat baris.
- Setiap baris terdiri atas 8 – 12 suku kata.
- Baris pertama dan kedua adalah sampiran.
- Baris ketiga dan keempat adalah isi.
- Rima dari setiap akhir yaitu a-b-a-b.
Contoh Pantun
1. Jalan-jalan ke kota paris
Banyak rumah berbaris-baris
Biar mati diujung keri
Asal dapat dinda yang manis
2. Kalau keladi sudah ditanam
Janganlah lagi meminta talas
Kalau budi sudah ditanam
Janganlah lagi meminta balas
3. Layangan putus nyangkut di paku
Pakunya nempel di jemuran baju
Cinta mu tulus hanya untuk ku
Tapi sayang mama ku ngga setuju
4. Sungguh bahaya ular berbisa
bila tergigit akan koma
sungguh bahagia kurasa
bila kita slalu bersama
5. Pokok pinang ditanam rapat
Puyuh kini berlari-lari
Samalah kita menjunjung adat
Tunggak budaya semai dihati
3. Syair
Syair merupakan salah satu dari puisi lama, syair berasal dari negara persia yang dibawa masuk kedalam negara ini bersama dengan masuknya agama islam ke Indonesia.
Istilah atau kata syair yaitu berasal dari negara Arab yaitu syi’ir atau syu’ur yang mempunyai arti “perasaan yang menyadari”, lalu kata syu’ur berkembang menjadi syi’ru yang mempunyai arti puisi didalam pengetahuan umum.
Didalam perkembanganya syair mengfalami modifikasi dan perubahan oleh karena itu menjadi khas Melayu, dan sudah tidak lagi mengacu kepada sastra syair dari negeri Arab.
Dalam hal tersebut yang berperan besar dalam membentuk syair khas Melayu adalah tokoh penyair semua seperti Hamzah Fansuri yaitu dengan karyanya seperti: Syair Perahu, Syair Dagang, Syair Burung Pingai, dan Syair Sidang Fakir.
Ciri-Ciri Syair
Syair mempunyai ciri-ciri yang membedakan dengan teks puisi lama lainya yaitu:
- Dalam setiap bait terdiri dari 4 baris.
- Dalam setiap baris terdiri dari 8-14 suku kata.
- Syair bersajak a-a-a-a.
- Dalam setiap baris adalah isi.
- Bahasa yang digunakan biasanya berupa bahasa kiasan.
Contoh Syair
1. Jangan risau dengan cobaan
Jangan bersedih karena kesulitan
Berdoa saja pada Tuhan
Insya Allah Dia kan kabulkan
2. Tak perlulah kau menabur cinta
Ini hanya akan membuat luka
Jika akhirnya kita tak bersama
Tak seperti janji kita saat kala
3. Ke sekolah luruskan niatmu
Tekadkan hati mencari ilmu
Tak ada rugi belajar tiap waktu
Supaya baik masa depanmu
4. Walau kamu sudah besar
Jangan bertutur kata dengan kasar
Jadilah pribadi yang sabar
Agar tetangga tak jadi gusar
5. Mungkin begini harusnya cinta
Jalan berliku berdamping cerita
Pastilah terkenang sepanjang masa
Mungkin kan abadi selamanya
Sekian penjelasan tentang teks puisi rakyat yang sudah kami bahas secara lengkap dan juga contohnya, semoga menambah pengetahuan dan menabah ilmu yang bermanfaat bagi kita semua.
The post Teks Puisi Rakyat appeared first on Tuliskan.
ARTIKEL PILIHAN PEMBACA :
Comments
Post a Comment