Pengertian Multikulturalisme - Poin 100
Keberadaan internet membuat siapa saja bisa mengakses berbagai informasi, maka tidak heran belakangan ini banyak sekali betebaran situs-situs yang membahas mengenai Pengertian Multikulturalisme. Hal ini sangat logis mengingat di era pandemi ini, masyarakat kita lebih sering melakukan proses belajar mengajar secara daring. Baiklah sudah cukup basa-basinya, yuk langsung masuk ke pembahasan saja.
Penjelasan Lengkap Pengertian Multikulturalisme
Indonesia merupakan negara yang memiliki beraneka ragam kebudayaan atau negara multikultural. Sebenarnya apa sih pengertian dari multikulturalisme ?
Artikel kali ini akan membahas lebih lanjut mengenai multikulturalisme. Jadi simak dan perhatikan baik – baik ya.
Pengertian Multikulturalisme Secara Umum
Secara bahasa multikulturalisme berasal dari bahasa Inggris yaitu dari kata multi dan kultural.
Multi berarti banyak atau lebih dari satu sedangkan kultural berarti budaya. Jadi multikultural adalah budaya yang banyak atau lebih dari satu.
Sedangkan secara istilah multikulturalisme adalah istilah yang digunakan untuk menjelaskan pandangan seseorang tentang ragam kehidupan di dunia.
Multikulturalisme juga dapat disebut sebagai kebijakan kebudayaan yang menekankan tentang penerimaan terhadap adanya keragaman dan berbagai macam budaya (multikultural) yang ada dalam kehidupan masyarakat.
Kebudayaan tersebut menyangkut nilai – nilai, norma – norma, sistem, budaya, kebiasaan, adat istiadat, dan politik yang dianut oleh mereka.
Pengertian Multikulturalisme Menurut Para Ahli
Para ahli mengemukakan pendapat mereka mengenai pengertian dari multikulturalisme, diantaranya adalah sebagai berikut ini :
1. Lawrence Blum
Multikulturalisme adalah suatu hal yang meliputi pemahaman, apresiasi, dan penilaian budaya seseorang, serta penghormatan dan keingintahuan tentang budaya etnis dari orang lain.
2. Azyumardi Azra
Multikulturalisme adalah pandangan dunia yang dapat diterjemahkan ke dalam berbagai kebijakan kebudayaan.
Kebijakan kebudayaan tersebut menekankan penerimaan realitas pluralitas agama dan multikultural yang terdapat dalam kehidupan suatu masyarakat.
Multikulturalisme juga dapat dipahami sebagai pandangan dunia yang kemudian diwujudkan dalam kesadaran politik.
3. Parekh
Multikuturalisme adalah kesepakatan yang ada di dalam masyarakat yang dilakukan untuk mengantisipasi konflik sosial melalui kerjasama.
Kesepakatan itu sendiri dilakukan karena adanya kesempatan mengenai beragam perbedaan, seperti kebiasaan maupun adat istiadat.
4. Nasikun
Multikulturalisme merupakan suatu kondisi masyarakat yang bersifat majemuk yang secara struktur memiliki sub kebudayaan yang ditandai dengan kurang berkembangnya sistem nilai, sehingga muncul beragam konflik.
5. Rifai Harahap
Multukulturalisme adalah kesatuan masyarakat yang ditandai dengan bersatunya berbagai bentuk perbedaan untuk dapat hidup secara bersamaan.
Dengan hidup bersama yang telah direncanakan, diharapkan dapat menangani adanya dampak gejala sosial seperti konflik yang masih sering terjadi di lingkungan masyarakat.
Jenis Multikulturalisme
Multikulturalisme terbagi menjadi 5 jenis, yaitu :
1. Multikulturalisme Akomodatif
Multikulturalisme akomodatif ini meliputi masyarakat yang memiliki kultur dominan yang membuat penyesuaian dan akomodasi – akomodasi tertentu bagi kebutuhan kultur kaum minoritas.
Masyarakat di sini merumuskan dan menerapkan hukum, undang – undang, dan ketentuan – ketentuan yang sensitif secara kultural.
Masyarakat juga memberikan kebebasan kepada kaum minoritas untuk mempertahankan dan mengembangkan kebudayaan meraka.
Begitupun sebaliknya, kaum minoritas juga tidak menantang kultur dominan.
Multikulturalisme akomodatif ini diterapkan di beberapa negara yang ada di Eropa.
2. Multikulturalisme Otonomis
Multikulturalisme otonomis meliputi masyarakat plural di mana kelompok – kelompok kultural utama berusaha mewujudkan kesetaraan atau equality.
Mereka menantang kelompok dominan dan berusaha menciptakan suatu masyarakat di mana semua kelompok bisa eksis secara sejajar.
3. Multikulturalisme Interaktif atau Kritikal
Multikulturalisme interaktif atau kritikal meliputi masyarakat plural di mana kelompok – kelompok kultural tidak terlalu terfokus atau concern dengan kehidupan kultural otonom.
Mereka lebih membentuk penciptaan kolektif yang mencerminkan dan menegaskan perspektif – perspektif distingtif mereka sendiri.
4. Multikulturalisme Isolasionis
Multikulturalisme isolasionis ini mengacu pada masyarakat di mana berbagai kelompok kultural menjalankan hidup secara otonom dan terlibat dalam interaksi yang hanya minimal satu sama lainnya.
5. Multikulturalisme Kosmopolitan
Multikulturalisme kosmopolitan ini mencangkup usaha penghapusan batas – batas kultural untuk menciptakan sebuah masyarakat yang tidak lagi terikat kepada budaya tertentu.
Dan sebaliknya, secara bebas terlibat dalam percobaan – percobaan interkultural dan sekaligus mengembangkan kehidupan kultural secara masing – masing.
Unsur Multikulturalisme
Terdapat beberapa unsur multikulturalisme, khususnya di Indonesia. Berikut adalah unsur – unsur multikulturalisme yang ada di Indonesia :
- Suku Bangsa; suku bangsa di Indonesia sangatlah beragam, mulai dari Sabang sampai Merauke.
- Ras; ras di Indonesia muncul karena adanya pengelompokan besar manusia yang memiliki ciri biologis, seperti warna rambut, warna kulit, ukuran tubuh, dan lain sebagainya.
- Agama dan Keyakinan; agama dan keyakinan di Indonesia cukup beraneka ragam, mulai dari agama islam, kristen, katolik, hindu, budha, hingga kong hu cu.
- Ideologi; ideologi memiliki pengaruh yang kuat terhadap tingkah laku.
- Politik; politik merupakan usaha untuk menegakkan ketertiban sosial.
- Tata Krama; tata krama merupakan segala tindakan, perilaku, adat istiadat, sopan santun, tegur sapa, ucap dan cakap sesuai dengan kaidah maupun norma tertentu.
- Kesenjangan Sosial; adanya penggolongan manusia berdasarkan kasta.
- Kesenjangan Ekonomi; adanya penghasilan yang berbeda antar manusia.
Ciri Multikulturalisme
Ciri – ciri dari masyarakat multikulturalisme adalah sebagai berikut ini :
- Mengalami segmentasi dalam kelompok – kelompok dengan sub kebudayaan yang berbeda.
- Mempunyai struktur sosial yang terbagi menjadi lembaga – lembaga nonkomplementer.
- Rendahnya konsensus diantara anggota kelembagaan.
- Relatif sering terjadi konflik maupun perdebatan.
- Integrasi cenderung terjadi karena paksaan.
- Adanya dominasi politik terhadap kelompok lain.
Sebab Multikulturalisme
Multikulturalisme terjadi pasti ada sebabnya. Berikut adalah beberapa sebab dari terjadinya multikulturalisme :
- Faktor geografis; dalam suatu daerah yang memiliki kondisi geografis berbeda pasti akan terdapat perbedaan di dalam masyarakatnya.
- Faktor iklim; dalam suatu daerah yang memiliki kondisi iklim berbeda pasti akan terdapat perbedaan di dalam masyarakatnya.
- Pengaruh budaya asing; masyarakat yang sudah mengetahui budaya – budaya asing kemungkinan besar akan terpengaruh dengan kebiasaan budaya asing tersebut.
Konsep Multikulturalisme
Konsep mutikulturisme adalah sebuah pandangan dunia yang pada akhirnya diimplementasikan dalam kebijakan.
Kebijakan tersebut tentang kesediaan menerima kelompok lain secara sama sebagai kesatuan, tanpa memperdulikan perbedaan budaya, etnik, gender, bahasa, ataupun agama.
Bentuk Masyarakat Multikulturalisme
Bentuk masyarakat multikulturalisme terbagi menjadi 5 bentuk, yaitu :
1. Primordialisme
Primordialisme merupakan sebuah pandangan atau paham yang memegang teguh terhadap berbagai hal yang sudah ada sejak kecil.
Pandangan tersebut dapat berupa kepercayaan, tradisi, adat istiadat, ataupun segala sesuatu yang ada di dalam lingkungan hidup pertama seorang individu.
Primordialisme ini memiliki fungsi untuk melestarikan budaya kelompoknya.
Namun primordialisme ini juga dapat membuat seorang individu atau kelompok memiliki sikap etnosentrisme.
Sikap etnosentrisme adalah sikap yang cenderung bersifat subyektif dalam memandang budaya orang lain.
Mereka akan sulit menerima paham lain selain paham yang telah mereka bawa sejak kecil.
Jadi primordialisme dapat diartikan dengan suatu kepercayaan yang sudah mendarah daging.
2. Etnosentrisme
Etnosentrisme merupakan anggapan suatu kelompok sosial bahwa kelompoknyalah yang paling unggul dibandingkan dengan kelompok lain.
Mereka akan sulit menerima paham lain selain paham yang telah mereka bawa sejak kecil (primordialisme).
Jadi etnosentrisme dapat diartikan dengan suatu anggapan dari kelompok sosial bahwa kelompoknyalah yang paling unggul dibandingkan dengan kelompok lain.
3. Interseksi
Interseksi merupakan suatu pertemuan atau titik potong yang dikenal sebagai suatu golongan etnik yang majemuk di dalam sosiologi.
Interseksi juga merupakan pertemuan atau persilangan keanggotaan suatu kelompok sosial dari berbagai seksi.
Baik berupa suku, agama, kelas sosial, jenis kelamin, dan lain sebagainya dalam suatu masyarakat majemuk di dalam sosiologi.
Interseksi ini akan terbentuk melalui interaksi sosial atau pergaulan yang intensif dari para anggotanya.
Interaksi sosial ini akan terbentuk melalui sarana pergaulan dalam kebudayaan manusia, diantaranya adalah bahasa, kesenian, sarana transportasi, pasar, sekolah, dan lain sebagainya.
Jadi interseksi dapat diartikan dengan suatu masyarakat yang terdiri dari banyak suku, budaya, agama, ras, dan lainnya yang berbaur menjadi satu kesatuan di dalam komunitas tertentu.
4. Konsolidasi
Konsolidasi merupakan suatu proses penguatan pemikiran atas kepercayaan yang telah diyakini menjadi semakin kuat.
Konsolidasi juga merupakan suatu proses penguatan yang dilakukan untuk memberikan tambahan keimanan untuk seseorang atas apa yang telah seseorang yakini.
Jadi konsolidasi dapat diartikan dengan suatu penguatan atas apa yang telah melekat pada dirinya.
5. Politik Aliran
Politik aliran merupakan suatu kelompok masyarakat yang tergabung ke dalam ormas – ormas yang memiliki suatu pemersatu.
Pemersatu tersebut dapat berupa partai politik yang ada di dalam suatu negara.
Politik aliran juga merupakan suatu organisasi masyarakat yang digunakan untuk memelihara dan menyejahterakan anggota masyarakatnya.
Jadi politik aliran dapat diartikan dengan suatu partai politik yang memiliki dukungan dari organisasi masyarakat sebagai pembangun kekuatan dalam pemilihan umum.
Perbedaan Multikulturalisme dan Pluralisme
Terdapat beberapa perbedaan antara multikulturalisme dan pluralisme, diantaranya adalah sebagai berikut ini :
1. Pertama
Multikulturalisme adalah sebuah ideologi yang mengagungkan perbedaaan kultur atau sebuah keyakinan yang mengakui pluralisme kultur sebagai corak kehidupan masyarakat.
Sedangkan pluralisme adalah faham yang memberikan ruang nyaman bagi paradigma perbedaan sebagai salah satu entitas mendasar kemanusiaan seorang manusia.
2. Kedua
Multikulturalisme merupakan paham yang menuntut masyarakat untuk hidup penuh toleransi, saling pengertian antar budaya dan antar bangsa dalam membina suatu dunia baru.
Sedangkan pluralisme merupakan paham yang mengakui adanya perbedaan – perbedaaan antara suku bangsa, agama, budaya, dan lain sebagainya.
3. Ketiga
Multikulturalisme adalah sebuah paham yang menyatakan bahwa suatu masyarakat sebaiknya terdiri dari banyak kelompok budaya yang berbeda dalam status sosial yang sama, atau paling tidak mengijinkan kelompok – kelompok budaya yang berbeda tersebut tinggal dalam satu wilayah.
Sedangkan pluralisme adalah suatu paham yang berpendapat bahwa orang dari ras, agama, serta kepercayaan politik yang berbeda dapat hidup dengan damai di masyarakat yang sama.
4. Keempat
Multikulturalisme hanya menerima adanya perbedaan budaya dan tidak mempelajari budaya lain atau mendalami budaya lain
Sedangkan pluralisme menerima adanya perbedaan budaya lain dan mempelajari budaya lain yang berguna untuk menghindari timbulnya konflik.
Faktor Masyarakat Multikultural di Indonesia
Terdapat beberapa faktor masyarakat multikultural di Indonesia, diantaranya adalah sebagai berikut ini :
1. Faktor Geografis
Letak geografis Indonesia yang berada di antara 2 benua dan 2 samudra ini mengakibatkan Indonesia banyak disinggahi oleh berbagai suku bangsa dari seluruh dunia.
Dengan letak geografis ini Indonesia juga dijadikan sebagai jalur perdagangan internasional.
Dengan demikian banyak negara – negara asing yang datang ke Indonesia dengan tujuan berdagang, seperti Arab, India, China, dan lainnya.
Hal tersebutlah yang menambah budaya asing masuk ke Indonesia dan terciptanya masyarakat multikultural.
2. Faktor Iklim
Karena adanya iklim yang berbeda di Indonesia maka pola penghidupan, tatanan sosial, mata pencaharian, dan tipe masyarakatnya berbeda pula.
Misalnya adalah orang yang hidup diperkotaan mayoritas orangnya akan bekerja di kantor atau perusahaan.
Sedangkan orang yang hidup di pesisir pantai maka mayoritas orangnya akan bekerja sebagai nelayan maupun pedagang ikan.
3. Faktor Sejarah Indonesia
Faktor sejarah Indonesia ini adalah faktor di mana negara lain ingin memiliki apa yang dihasilkan oleh Indonesia, seperti rempah – rempah.
Maka banyak negara asing yang menjajah Indonesia, seperti Jepang, Belanda, Inggris, dan Portugis.
Anggota negara tersebut tinggal cukup lama di Indonesia bahkan ada yang sampai menikah dengan anggota negara Indonesia.
Hal tersebutlah yang menambah kekayaan budaya dan ras yang ada di Indonesia.
4. Faktor Suku Bangsa dan Budaya
Indonesia memiliki suku bangsa dan budaya yang sangat beraneka ragam. Hal ini dapat menjadikan masyarakatnya menjadi multikultural.
Suku bangsa dan budaya tersebut dapat berupa :
- Bahasa daerah
- Lagu daerah
- Tarian daerah
- Kesenian daerah
- Makanan khas daerah
- Adat istiadat
- Pakaian adat
- Rumah adat
- Alat musik
- Senjata tradisional
5. Faktor Ras
Terdapat 3 ras di Indonesia yang menjadikan masyarakat menjadi multikultural, yaitu :
- Ras Mongoloid, dengan ciri – ciri warna kulit yang sawo matang, berbulu badan sedikit, berambut lurus, dan bermata sipit.
- Ras Negroid, dengan ciri – ciri warna kulit yang hitam, berambut keriting, bibir tebal, dan berkelopak mata lurus.
- Ras Kaukasoid, dengan ciri – ciri warna kulit yang putih, warna rambut pirang hingga coklat, berhidung mancung, dan berkelopak mata lurus.
6. Faktor Fisik dan Geologi
Struktur geologi Indonesia terletak diantara 3 lempeng yang berbeda, yaitu Asia, Australia, dan Pasifik.
Hal ini menjadikan Indonesia menjadi negara kepulauan yang memiliki beberapa tipe geologi, seperti tipe Asiatis, tipe peralihan, dan tipe Australis.
Dengan demikian maka kehidupan masyarakat setiap pulau akan berbeda – beda sesuai dengan kondisi pulauanya.
Misalnya orang yang berada di pulau kecil akan mengalami kesulitan sumber daya alam.
Sedangkan orang yang berada di pulau besar mereka memiliki banyak sumber daya alam.
Hal tersebutlah yang membuat budaya setiap pulau berbeda pula.
7. Faktor Agama dan Kepercayaan
Agama dan kepercayaan di Indonesia juga menjadi salah satu faktor masyarakat multikultural.
Pasalnya agama dan kepercayaan di Indonesia cukup beraneka ragam, mulai dari agama islam, kristen, katolik, hindu, budha, hingga kong hu cu.
Contoh Multikulturalisme
Terdapat banyak sekali contoh multikulturalisme, diantaranya adalah sebagai berikut ini :
- Menghargai antar umat beragama.
- Menghadiri undangan dari kelompok suku lain selain suku yang diyakini.
- Masyarakat Bali yang dapat menerima kebudayaan dari daerah lain.
- Tidak saling menyinggung kepercayaan yang dianut oleh masyarakat lainnya.
- Tidak menyinggung ciri khas dari ras yang dimiliki oleh teman.
- Tidak memperbolehkan menggunakan pengeras suara saat mengumandangkan adzan.
- Peraturan anti diskriminasi dalam penggunaan fasilitas publik.
- Saling berbaur antara satu dengan yang lain tanpa memperhatikan latar belakang orang-orang yang memiliki satu visi dan misi dengan kita.
- Adanya pelarangan dalam mengadakan peribadatan akibat dinilai suara yang mengganggu.
- Mengadakan kegiatan gotong royong disetiap hari minggu untuk menjaga kebersihan serta kelestarian lingkungan tempat tinggal.
Kesimpulan
Dari penjelasan di atas tentang pengertian multikulturalisme anda pasti tahu bahwa multikulturalisme di Indonesia sangatlah beragam.
Meskipun ada banyak definisi tentang multikultural, namun pada dasarnya multikultural mempunyai arti yaitu kebudayaan yang beragam.
Kebudayaan – kebudayaan tersebut saling berdampingan satu sama lainnya, hidup damai meski kadang terdapat konflik.
Jadi sebagai masyarakat Indonesia yang baik maka anda harus dapat menerima keberagaman budaya yang ada di Indonesia.
Demikianlah yang dapat kami sampaikan mengenai pengertian, jenis, unsur, ciri, sebab, konsep, bentuk masyarakat, faktor, dan contoh dari multikulturalisme.
Semoga dengan adanya artikel ini anda sekalian dapat mengerti apa itu pengertian dari multikulturalisme dan menerapkannya di dalam kehidupan sehari – hari. Terima kasih
Tanya Jawab
Multikulturalisme adalah istilah yang digunakan untuk menjelaskan pandangan seseorang tentang ragam kehidupan di dunia.
Multikulturalisme juga dapat disebut sebagai kebijakan kebudayaan yang menekankan tentang penerimaan terhadap adanya keragaman dan berbagai macam budaya (multikultural) yang ada dalam kehidupan masyarakat.
Kebudayaan tersebut menyangkut nilai – nilai, norma – norma, sistem, budaya, kebiasaan, adat istiadat, dan politik yang dianut oleh mereka.
Multikulturalisme Akomodatif
Multikulturalisme Otonomis
Multikulturalisme Interaktif atau Kritikal
Multikulturalisme Isolasionis
Multikulturalisme Kosmopolitan
Suku Bangsa
Ras
Agama dan Keyakinan
Ideologi
Politik
Tata Krama
Kesenjangan Sosial
Kesenjangan Ekonomi
Mengalami segmentasi dalam kelompok – kelompok dengan sub kebudayaan yang berbeda.
Mempunyai struktur sosial yang terbagi menjadi lembaga – lembaga nonkomplementer.
Rendahnya konsensus diantara anggota kelembagaan.
Relatif sering terjadi konflik maupun perdebatan.
Integrasi cenderung terjadi karena paksaan.
Adanya dominasi politik terhadap kelompok lain.
Faktor geografis
Faktor iklim
Pengaruh budaya asing
Primordialisme
Etnosentrisme
Interseksi
Konsolidasi
Politik Aliran
Faktor Geografis
Faktor Iklim
Faktor Sejarah Indonesia
Faktor Suku Bangsa dan Budaya
Faktor Ras
Faktor Fisik dan Geologi
Faktor Agama dan Kepercayaan
Menghargai antar umat beragama.
Menghadiri undangan dari kelompok suku lain selain suku yang diyakini.
Masyarakat Bali yang dapat menerima kebudayaan dari daerah lain.
Tidak saling menyinggung kepercayaan yang dianut oleh masyarakat lainnya.
Tidak menyinggung ciri khas dari ras yang dimiliki oleh teman.
Tidak memperbolehkan menggunakan pengeras suara saat mengumandangkan adzan.
Peraturan anti diskriminasi dalam penggunaan fasilitas publik.
Saling berbaur antara satu dengan yang lain tanpa memperhatikan latar belakang orang-orang yang memiliki satu visi dan misi dengan kita.
Adanya pelarangan dalam mengadakan peribadatan akibat dinilai suara yang mengganggu.
Mengadakan kegiatan gotong royong disetiap hari minggu untuk menjaga kebersihan serta kelestarian lingkungan tempat tinggal.
The post Pengertian Multikulturalisme appeared first on Tuliskan.
ARTIKEL PILIHAN PEMBACA :
Comments
Post a Comment