Contoh Cerpen - Poin 100
Keberadaan internet membuat siapa saja bisa mengakses berbagai informasi, maka tidak heran belakangan ini banyak sekali betebaran situs-situs yang membahas mengenai Contoh Cerpen. Hal ini sangat logis mengingat di era pandemi ini, masyarakat kita lebih sering melakukan proses belajar mengajar secara daring. Baiklah sudah cukup basa-basinya, yuk langsung masuk ke pembahasan saja.
Penjelasan Lengkap Contoh Cerpen
Cerpen atau cerita pendek merupakan sebuah cerita singkat mengenai suatu kejadian atau peristiwa.
Meski hanya sebuah cerita singkat namun terkadang cerpen dapat memberikan inspirasi dan motivasi kepada si pembaca. Banyak sekali contoh cerpen singkat yang sangat inspiratif.
Cerpen ini merupakan sebuah bentuk dari prosa naratif yang fiktif. Isi dari cerpen lebih mengarah kepada cerita yang singkat, padat dan langsung to the point pada inti yang ingin disampaikan.
Cerpen biasanya berisi kisah-kisah manusia berupa karangan yang menceritakan kehidupan sehari-hari. Umumnya fokus pada satu tokoh saja yang diceritakan.
Membuat cerpen tidak boleh sembarangan, kita harus memperhatikan struktur cerpen terlebih dahulu.
Berikut beberapa contoh cerpen singkat:
Contoh Cerpen Persahabatan
Aku Virda, aku beruntung mempunyai sahabat yang selalu ada untukku, kami melewati suka duka bersama. Suatu ketika aku dan sahabatku bertengkar karena masalah yang kuanggap sepele, semua itu baru kusadari bahwa sahabatku sangat penting bagiku.Suatu hari aku pergi ke mall bersama sahabatku, aku menyuruhnya membawa belanjaanku, dan ternyata belanjaanku yang dibawanya tertinggal. Saat itu juga aku marahi dia dengan perkataan yang kasar karena keegoisanku.
“Vir, tolong pegang belajaan ku ini ya, soalnya berat banget” Kataku.
“Iya sini aku bantu bawa belanjaannya, takut kamu keberatan” Katanya.
“Siap, kamu memang sahabatku yang paling pengertian” Jawabku.
“Haha iyalah sesama sahabat memang seharusnya saling membantu” Jawabnya sambil tersenyum. Sembari berpelukan.
“Kamu lapar ngga?” Tanyanya
“Lapar si, mulai keruyukan nih perut” Jawabku.
“Makan yuk! sekarang aku yang traktir, aku juga lapar” Sambil menatapku dengan lemas.
“Hmm ya sudah ayoo” Jawabku.
Lalu sampailah kami di warung seberang mall.
“Kamu mau pesan apa vir?” Tanyanya.
“Aku ngikut kamu deh” Jawabku.
“Hmm oke deh” Jawabnya.
Beberapa menit kemudian kami selesai makan dan mulai berkendara untuk pulang.
“Eh.. kayaknya ada yang ketinggalan deh, tapi apa ya?” Tanyanya dengan muka yang heran.
“Hmm apa ya?” Aku membantu berpikir.
“Oh iya belanjaanku mana? Celetukku.
“Ya ampun.. oh iya aku lupa, ketinggalan di warung tempat kita makan tadi” Jawabnya dengan rasa bersalah
“Apa? Ketinggalan? Yang bener aja, kita kan udah jauh dari warung tempat kita makan tadi” Jawabku dengan kesal.
“Duh, maaf banget ya vir, aku benar-benar lupa” Jawabnya dengan berkeringat.
“Apa? minta maaf? kamu pikir dengan minta maaf bisa membuat barangku kembali dan masalah selesai? Enggak kan? Seenaknya aja kamu minta maaf” Jawabku dengan kesal, lalu tanpa basa basi aku pergi meninggalkannya.
Keesokan hari, dia datang membawa belanjaanku dan meminta maaf karena kejadian kemarin, tetapi aku tetap menghiraukan nya. Maka setelah beberapa lama lama, aku sadar bahwa hal yang aku lakukan adalah sebuah kesalahan, dan aku tersadar betapa egoisnya diriku. Akupun meminta maaf.
Selengkapnya di: Contoh Cerpen Persahabatan
Contoh Cerpen Pengalaman
Sudah beberapa bulan aku menunggu panggilan kerja. Rasanya hariku pilu bingung tanpa arah. Kerjaanku hanya luntang-lantung di rumah. Aku bingung harus ngapain. Ingin usaha tapi tak punya modal. Suatu pagi, kuniatkan untuk bertemu teman-temanku, sekedar berbagi tentang masalahku ini.Saat jalan menuju rumah temanku, di samping jalan sedikit ujung dari trotoar, aku melihat sebuah dompet berwarna hitam. Kuhampiri dompet itu, kubuka, dan kulihat isinya. KTP, SIM A, beberapa surat- surat penting, tabungan yang isinya fantastis, dan sebuah kartu kredit. Dalam pikiranku muncul suara agar aku menggunakan isi dalam dompet itu.
Tapi tidak, aku harus mengembalikan dompet ini pada pemiliknya. Tak selang berapa lama setelah aku pulang dari rumah temanku, kukembalikan dompet itu. Bermodalkan alamat di KTP, aku menemukan rumahnya di perumahan elit dekat dengan hotel Grand Palace. Kupencet bel dan kemudian dibuka oleh tukang kebun yang bekerja di rumah itu.
“Permisi, Pak. Benarkah ini alamat Pak Budi?” Tanyaku.
“Iya benar. Anda siapa, ya?” Tanya tukang kebun.
“Saya Adi, ingin bertemu dengan Pak Budi. Ada urusan penting.”
“Baiklah silakan masuk, kebetulan bapak ada di dalam,” Pinta tukang kebun.
Aku masuk dengan malu-malu ke dalam rumah megah pemilik dompet yang kutemukan.
“Ada apa? Siapa Kamu?” Tanya pemilik rumah itu kepadaku.
“Saya Adi, Pak. Mohon maaf sebelumnya, saya menemukan dompet bapak di trotoar dekat hotel.”
“Oh, ya silakan duduk, Nak!”
Aku duduk di dekat beliau dan menyerahkan dompet yang kutemukan tersebut.
“Kau tinggal di mana, Nak? Dan bekerja di mana?” Tanyanya dengan penasaran.
“Di kompleks Asri Cempaka, Pak. Saya masih ngganggur sudah berbulan – bulan melamar tapi belum dapat panggilan.” Tambahku.
“Kau sarjana apa?” Tanyanya.
“Ekonomi Manajemen, Pak.” Jawabku.
“Oke baiklah, Nak. Di perusahaan Bapak sedang membutuhkan staff administrasi. Barangkali jika kamu tertarik bisa ke kantor saya besok pagi jam 9. Ini kartu nama saya.” Sambung Pak Adi sambil menyodorkan kartu namanya padaku.
“Sungguh, Pak?”
“Iya, Nak. Saya membutuhkan karyawan yang penuh dedikasi dan jujur seperti dirimu ini.”
“ Terima kasih banyak, Pak.” Kataku tidak percaya, ini seperti keajaiban.
Contoh Unsur Instrinsik Cerpen Dompet Kejujuran :
- Tema : Kejujuran seseorang yang menemukan dompet
- Penokohan :
Nama Sifat Adi Jujur Pak Budi Baik Hati - Alur : Maju
- Latar :
- Tempat : Trotoar dekat Hotel Grand Palace, Rumah Pak Budi
- Waktu : Pagi hari
- Suasana : Sedih, Bahagia
- Sudut Pandang : Orang pertama
- Amanat : Kejujuran adalah sifat yang mulia dan akan mendapat balasan kebaikan baik dari orang sekitar maupun dari Tuhan.
Contoh Unsur Ekstrinsik Cerpen Dompet Kejujuran :
- Latar belakang masyarakat
Cerpen diatas mencerminkan bahwa di era sekarang masih banyak orang lebih mementingkan kejujuran ketimbang materi.
Contoh Cerpen Lucu
Pada zaman dahulu di Desa Lolong ada seorang pemuda yang memelihara seekor kuda sejak dari kecil yang sangat penurut, nama kuda itu adalah Alhamduillah. Kuda itu sangat penurut, apabila dipanggil langsung datang. Jika disuruh berjalan kita hanya berkata “Alhamdulillah”, maka kuda kuda itu akan berjalan. Sedangkan jika ingin berhenti cukup ucapkan “Astaghfirullah”, maka otomatis kuda tersebut akan berhenti.
Ali adalah pemilik dari kuda pintar tersebut, dia sangat sayang dengan kudanya. Setiap akhir pekan, Ali melatih kudanya agar kemampuan larinya semakin cepat. Semakin kita berteriak maka kecepatan kuda akan bertambah.
Di suatu sore, Ali sedang mengajak berlatih kudanya di tanah lapang. Ketika sedang berlatih, Ali bertemu dengan seorang sahabatnya bernama Faiz”Assalamualaikum… Bagaimana kabarmu? Waah kudamu bagus sekali..”. “Baik. Iya, hehehe. Kudaku ini sangat penurut. Cukup katakan hamdalah maka ia akan otomatis berjalan dan kalau mau berhenti cukup katakan istighfar.” Jawab Ali. “Apakah aku boleh mencoba?” Tanya Faiz. Dengan senang hati Oman mempersilahkan Faiz untuk mencoba kudanya.
Faiz mengucapkan hamdalah untuk menjalankan kuda itu. Lama kelamaan Faiz mulai bosan karena kuda tersebut berjalan terlalu pelan. Ia memiliki ide agar kudanya berjalan lebih cepat. Tiba-tiba *Plaakk, Faiz memukul kuda itu dengan keras sambil berteriak “ALHAMDULILLAH!!!”. Kuda tersebut berlari sangat kencang, saking kencangnya Faiz sampai tidak bisa mengendalikan kuda itu. Kuda terbeut berlari ke arah jurang yang ada di depannya, karena gugup Asep lupa kata-kata untuk menghentikannya, semua kata ia sebutkan. “ALLAHUAKBAR!!!” namun kuda itu tidak berhenti. “INNALILLAH!!!” kuda itu tetap berlari dengan sangat kencang dan semakin dekat dia dengan jurang.
Ketika sudah putus asa, Faiz mengucapkan istighfar untuk yang terakhir kalinya. “Astaghfirullah…”. Seketika kuda itu berhenti tepat dipinggir jurang. Faiz merasa lega dan bersyukur, dia senang karena tidak jadi masuk jurang. “Alhamdulillah ya Allah kau masih menolongku”. Tiba-tiba kuda kembali bergerak, Faiz ingat dia baru saja tidak sengaja mengucapkan kata Alhamdulillah. Faiz dan kuda berjalan ke arah jurang dan akhirnya mereka…
Contoh Unsur Instrinsik Cerpen Si Cepat Alhamdulillah :
- Tema : Kuda yang penurut.
- Alur : Maju.
- Penokohan :
Nama Sifat Kuda (Alhamdulillah) Penurut Ali Penyayang Faiz Ceroboh - Latar / Setting :
- Tempat : Desa Lolong, Taman dekat rumah, Jurang.
- Waktu : Pada zaman dahulu, sore hari.
- Suasana : Tegang
- Sudut Pandang : Orang ketiga sebagai pelaku utama.
- Amanat :
Dalam cerpen diatas mengajarkan untuk menyayangi kepada setiap makhluk hidup meskipun seekor kuda. Sehingga kuda tersebut juga akan menyayangi kita.
Contoh Unsur Ekstrinsik Cerpen Si Cepat Alhamdulillah:
- Latar belakang masyarakat
Berkaitan dengan kehidupan sehari-hari disekitar kita dengan memelihara hewan dengan kasih sayang dan melatihnya agar hewan tersebut menurut kepada kita.
Contoh Cerpen Keluarga
Hasna, gadis cerdas nan gigih berumur 15 tahun yang berasal dari keluarga yang harmonis memiliki seorang adik bernama Octa. Sejak sd Hasna sudah tinggal dan sekolah bersama bibinya. Hasna sangat ingin tinggal bersama ayah dan bundanya namun tidak bisa karena keterbatasan ekonomi. Ayahnya adalah seorang petani sayur dan ibunya sesekali harus menjadi pencuci pakaian agar bisa mendapatkan tambahan uang karena penghasilan ayahnya yang tidak menentu.
6 bulan lagi Hasna sudah lulus smp. Sebelum ujian nasional, Hasna meminta kepada ayah dan bundanya melanjutkan sma didekat rumah agar bisa tinggal bersama orang tuanya. Ayah Hasna mengiyakan permintaan anaknya tersebut namun dengan sedikit rasa keberatan. “Kenapa kamu ingin sekolah disini nak? Bukankah teman-temanmu baik dan sayang kepadamu disana? Apakah ada masalah dengan mereka?” Tanya Ayah Hasna melalui telfon. “Aku baik-baik saja ayah. Alhamdulillah hubungan saya dan teman-teman sangat baik, bahkan mereka sering mentraktir diriku dikantin. Aku ingin bersekolah dan tinggal bersama ayah dan bunda karena aku ingin kita berempat berkumpul lagi seperti waktu aku kecil.” Jawab Hasna. “Lalu bagaimana dengan bibimu? Apakah dia sudah mengetahui keinginanmu?” Tanya ayah kembali. “Aku belum berbicara kepada bibi, tapi pasti aku akan mengatakan kepadanya segera.” Jawab Hasna. “Baiklah jika itu yang kamu inginkan, ayah akan mencarikan sekolah yang terbaik untukmu disini.” Jawab Ayah dengan sedikit berat hati. “Baik terima kasih ayah.”.
Hasna sebenarnya tahu jika ayahnya keberatan karena mereka tidak mampu untuk menyekolahkan Hasna di sana. Hasna merasa bimbang, ia sangat merindukan kedua orang tuanya namun disisi lain Hasna tahu bahwa orang tuanya tidak memiliki cukup uang untuk menyekolahkannya. Hari demi hari, perasaan rindu Hasna kepada orang tuanya semakin menguat. Terkadang ia mengurung diri dan menangis di kamar hingga larut malam.
Melimat keponakannya yang sedang sedih, Bibi pun bertanya kepada Hasna. “Kenapa kamu? Bibi lihat matamu sembab, apakah kamu kurang tidur? Ceritakan kepada bibi apa yang sedang menjadi masalahmu.” Tanya bibi kepada Hasna. “Aku baik-baik saja tidak ada masalah apa-apa.” Jawab Hasna sambil tersenyum kecil. “Ceritakan kepada bibi apa yang sedang mengganjal dihatimu.” Pinta bibi. “Sebernarnya aku ingin sekali tinggal bersama ayah dan bunda serta melanjutkan sekolah disana. Namun, aku khawatir apabila ayah tidak sanggup untuk membiayai aku sekolah.” Terang Hasna. “Nak, bibi akan selalu mendoakan yang terbaik untukmu. Apapun yang kamu ingin lakukan asalkan itu baik, maka bibi akan mendukungmu.” Nasihat bibi kepada Hasna. Setelah mendapat nasihat bibinya, Hasna kembali bersemangat. Ia yakin bahwa selama dirinya berusaha dan doa, maka Allah akan memberikan jalannya.
Dua minggu kemudian ada kabar bahwa SMA Negeri Ajibarang mengadakan lomba fisika dan peringkat 5 teratas akan mendapatkan full beasiswa sekolah selama 3 tahun. Mendengar kabar tersebut, Hasna sangat senang karena SMA Negeri Ajibarang adalah sekolah favorit di kotanya dan kebetulan letaknya tidak jauh dari rumahnya. Hasna pun belajar dengan sungguh sungguh agar bisa mendapatkan beasiswa tersebut.
Hari perlombaan pun tiba, sebelum berangkat Hasna berpamitan kepada kedua orang tuanya untuk mengikuti lomba yang bertempat di SMA Negeri Ajibarang. Pada saat pengumuman Hasna mendapatkan peringkat 3 dari 146 siswa yang mengikuti lomba tersebut. Hasna segera pulang memberi tahu orang tuanya dan orang tuanya merasa lega karena tidak mengeluarkan biaya untuk menyekolahkan Hasna.
Tahun ajaran baru pun tiba, Hasna sangat senang karena kali ini ia bisa bersekolah dan kumpul bersama keluarganya. Rasa rindu yang sangat mendalam itu akhirnya bisa terbayarkan. Walaupun setiap hari harus makan dengan nasi dan lauk seadanya namun Hasna bersyukur karena merasakan kenikmatan yang luar biasa karena bisa berkumpul dengan keluarga.
Contoh Unsur Instrinsik Cerpen Mimpi Keluarga Hasna :
- Tema : Kebersamaan Keluarga
- Latar :
- Tempat : Rumah Bibi, Rumah Hasna, SMA Negeri Ajibarang
- Waktu : Malam, Pagi hari
- Suasana : Sedih, Bahagia
- Alur : Maju
- Penokohan
Nama Sifat Hasna Cerdas dan gigih Ayah dan Bunda Pekerja Keras Bibi Penyayang - Sudut Pandang : Orang ketiga sebagai pelaku utama.
- Amanat : Jangan putus asa, selama kita terus berusaha dan berdoa maka Allah akan memberikan jalan
Contoh Unsur Ekstrinsik Cerpen Mimpi Keluarga Hasna:
- Latar belakang masyarakat
Penulis ingin menyampaikan fenomena yang masih banyak terjadi di masyarakat. Banyak diantara meraka yang putus sekolah karena masalah ekonomi. Dengan cerita ini diharapkan dapat menginspirasi masyarakat agar tetap berusaha untuk tetap bersekolah karena pasti akan diberian kemudahan.
Lihat juga contoh teks yang lain:
Contoh Cerpen Cinta
Duduk sendiri ditemani tumpukan buku sudah mulai menjadi hal yang biasa bagiku. Beginilah nasib mahasiswa semester akhir. Skripsi harus segera selesai agar tak menjadi “mahasiswa abadi”. Kutenggok jendela perpus, gerimis masih mengguyur. Paling tidak alunan melodi rintik gerimis menjadi pengusir kesunyian ini. Memang, akhir-akhir ini Bandung sering diguyur hujan terutama waktu sore.
Kutengok arlojiku menunjukkan pukul 5, tak terasa seharian penuh sudah aku duduk di depan laptop bersama buku-buku ini. Kulihat sekitar, hanya tersisa kami bertiga di perpus. Aku, bapak penjaga perpustakaan, dan seorang wanita bercadar dengan khimar tosca yang sedang khusyuk membaca buku di pojok. Setiap kali aku mengerjakan skripsi di perpustakaan, setiap kali itu juga aku melihatnya sedang sendirian membaca buku. Rasanya ingin aku menyapa dirinya dan berbincang untuk sekedar mengusir rasa penat.
Namun, aku sudah tidak tahan karena perutku sudah memainkan orkestranya. Kukemas barang-barang lalu pergi ke kantin untuk membeli nasi atau sekedar kudapan untuk mengganjal perutku. Sayang, ternyata Bu Ong penjaga kantin hari ini sedang demam sehingga dia tidak bisa berjualan. Aku ingat di seberang kampus ada warung kebab yang cukup terkenal di Bandung. Walaupun harganya sedikit mahal untuk ukuran anak kos sepertiku, tapi tak mengapa cukup untuk mengenyangkan perutku ini.
“Mang, kebab jumbo komplit satu porsi.” Kataku kepada si penjual kebab. Disisi lain gerobak kebab kulihat ada seorang wanita yang menyerupai wanita di perpustakaan tadi. Sebenarnya aku tak tahu siapa dirinya karena selama aku kuliah, belum pernah aku melihat mahasiswi bercadar seperti dirinya. Karena penasaran, aku mencari cara untuk mendapatkan perhatian dirinya.
Setelah pesanan siap, aku langsung mengambil kebab kemudian membayar dan langsung pergi. Sengaja yang kuambil adalah pesanan milik wanita tadi karena aku ingin tahu seperti apa reaksinya. Tiba-tiba dari arah belakang ada suara wanita dengan nada sedikit keras “Mas…!!”. Ketika berbalik badan, ternyata benar wanita tadi yang memanggilku. “Maaf mas, tapi kebab yang kamu bawa itu milik saya. Ini kebab punya kamu..” Katanya sambil menjulurkan tangannya yang membawa kebab milikku. “Oooh iya maaf mba. Ini kebabmu.” Kataku sambil menyerahkan kebab. “Iya mas nggapapa.” Kata wanita itu.
“Maaf mba kalo boleh tau nama kamu siapa? Sepertinya saya tidak pernah melihat kamu sebelumnya di kampus.” Tanyaku dengan sedikit malu-malu. “Nama saya Shofia, mahasiswi semester 3 jurusan teknik telematika. Saya memang jarang bergaul dengan teman-teman, saya lebih suka menyendiri sambil membaca buku. Itulah mengapa saya maklum jika ada yang tidak mengenal saya.” Jawabnya. “Ooh..begitu. Iya memang jarang ada wanita yang memilih jurusan teknik apalagi wanita bercadar seperti kamu.”.
Dari awal kita berbicara, kuperhatikan mata Shofia selalu menunduk kebawah. Mungkin dia sedang menjaga pandangannya karena takut tergoda. Hal ini menjadikan diriku semakin penasaran dengan Shofia. Akhirnya kami berdua bertukar nomor telfon untuk mengenal lebih dekat.
Pertemuan di warung kebab disertai hujan rintik pada sore itu menjadi awal kedekatan aku dan Shofia. Sejak saat itu aku semakin mantap bahwa Shofia adalah calon yang ideal untuk menjadi istriku dan bulan depan aku akan membawa orang tua beserta keluarga besar untuk melamar dirinya.
Contoh Unsur Instrinsik Cerpen Kebab Separuh Agama:
- Tema : Pemuda yang jatuh cinta.
- Latar :
- Tempat : Perpustakaan, Kantin, Warung Kebab
- Waktu : Sore hari
- Suasana : Syahdu
- Alur : Maju
- Penokohan
Nama Sifat Aku Ingin tahu Shofia Pemalu - Sudut Pandang : Orang pertama sebagai pelaku utama.
- Amanat : Mencari jodoh tidak harus melalui pacaran
Contoh Unsur Ekstrinsik Cerpen Kebab Separuh Agama:
- Latar belakang masyarakat
Dizaman sekarang banyak sekali pemuda yang terjebak dalam pacaran sehingga mengancam masa depannya. Penulis ingin memberitahu bahwa tanpa pacaranpun, jodoh akan tetap bertemu karena Allah sudah menentukan jodoh dari setiap manusia.
Demikian artikel tentang contoh cerpen, semoga dapat menambah referensi bagi anda.
The post Contoh Cerpen appeared first on Yuksinau.
ARTIKEL PILIHAN PEMBACA :
Comments
Post a Comment