Paragraf Argumentasi - Poin 100
Keberadaan internet membuat siapa saja bisa mengakses berbagai informasi, maka tidak heran belakangan ini banyak sekali betebaran situs-situs yang membahas mengenai Paragraf Argumentasi. Hal ini sangat logis mengingat di era pandemi ini, masyarakat kita lebih sering melakukan proses belajar mengajar secara daring. Baiklah sudah cukup basa-basinya, yuk langsung masuk ke pembahasan saja.
Penjelasan Lengkap Paragraf Argumentasi
Apabila dilihat sepintas, paragraf argumentasi hampir menyerupai paragraf eksposisi.
Hal yang membedakan diantara keduanya yakni pada paragraf argumentasi cenderung lebih membuat pembacanya percaya dengan apa yang tengah mereka baca.
Sementara untuk paragraf eksposisi hanya berisikan informasi tanpa memaksa pembaca agar percaya pada isi bacaannya.
Agar lebih jelasnya, langsung saja kita kupas tuntas terkait paragraf argumentasi lengkap sekaligus contohnya.
Pengertian Paragraf Argumentasi
1. Secara Umum
Paragraf argumentasi merupakan suatu tulisan yang isinya memiliki tujuan untuk membuktikan kebenaran sebuah pendapat dengan dilengkapi adanya fakta atau data sebagai alasan pendukung.
Maka dari itu, paragraf jenis ini selalu mempunyai satu pendapat atau ide utama yang kemudian didukung dengan adanya bukti atau data.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa paragraf satu ini bertujuan supaya pembaca setuju dengan argumen dari si penulis.
2. Menurut Para Ahli
Berikut pengertian argumentasi menurut para ahli, antara lain:
a. Keraf (1996:76)
Paragraf Argumentasi merupakan suatu paragraf yang memiliki tujuan untuk mempertahankan sebuah kebenaran agar pendapat para pembacanya supaya bersikap serta berpendapat seperti penulis.
b. Priyatni (2008:148)
Paragraf Argumentasi merupakan suatu paragraf yang memiliki tujuan untuk meyakinkan sesuatu kepada para pembaca.
c. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)
Paragraf Argumentasi merupakan suatu alasan untuk menolak atau memperkuat sebuah pendirian, pendapat, maupun gagasan.
Tujuan Paragraf Argumentasi
Selain tujuan utama seperti di atas, paragraf jenis ini juga memiliki beberapa tujuan lainnya seperti:
- Agar menarik simpati dari pembaca.
- Sebagai alat pendorong atau mencegah seseorang untuk melakukan sesuatu.
- Untuk mempengaruhi perilaku para pembaca.
- Untuk membuat para pembaca percaya dengan gagasan dari si penulis.
- Guna mengemukakan pandangan, ide, maupun gagasan dari si penulis.
Manfaat Paragraf Argumentasi
Paragraf satu ini memiliki dua manfaat utama, diantaranya yaitu:
- Pada umumnya dimanfaatkan untuk menulis suatu karya ilmiah.
- Tak hanya itu, paragraf ini juga dipakai pada saat mengkritik sesuatu.
Ciri – Ciri Paragraf Argumentasi
Supaya dapat disebut sebagai paragraf argumentasi yang baik, maka membutuhkan beberapa ciri seperti berikut ini:
- Isinya berupa pendapat dari penulis mengenai sebuah fenomena.
- Menjelaskan suatu pendapat untuk meyakinkan para pembaca.
- Pendapat diikuti dengan adanya alasan logis dan juga berdasarkan fakta.
- Fenomena dijabarkan dengan cara menganalisa serta memberikan analogi.
- Menggali sumber ide dari pengalaman, pengamatan, serta penelitian.
- Mempunyai data faktual yang mendukung pendapat si penulis.
- Diakhiri dengan kesimpulan berwujud pendapat si penulis secara lebih luas.
Komponen Argumen
Di dalam menulis sebuah argumen, terdapat beberapa komponen penting di dalamnya, antara lain:
- Claim (Pernyataan Posisi / Pendapat / pandangan peneliti).
- Data (Fakta).
Yang menunjuk kepada hasil penerapan metode serta teknik pengumpulan data. - Warrant (Jaminan).
Merujuk kepada beragam pernyataan yang bisa berwujud pandangan pakar yang mendukung pernyataan posisi si penulis. - Backing (Pendukung).
Merujuk kepada berbagai pernyataan yang bisa berwujud hasil penelitian terdahulu yang memberikan dukungan kepada komponen jaminan. - Modal Qualifier (Keterangan Modalitas).
Merupakan peranti untuk mempertajam pernyataan posisi. Disebut sebagai peranti mempertajam sebab keterangan modalitas membatasi lingkup pernyataan posisi yang mana membuat pernyataan posisi menjadi semakin spesifik. - Rebuttal (Pengecualian / Bantahan).
Berwujud pernyataan pengecualian yang akan nantinya akan menentukan berlaku tidaknya pernyataan posisi terkait dengan keadaan tertentu.
Struktur Penulisan Paragraf Argumentasi
Untuk menulis sebuah paragraf argumentasi, maka kalian harus mengetahui struktur penulisannya seperti yang ada di bawah ini:
1. Pendahuluan
Memiliki tujuan untuk:
- Menarik perhatian para pembaca.
- Memusatkan perhatian pembaca terhadap argumen yang akan disampaikan.
- Menunjukkan dasar – dasar mengapa argumentasi tersebut dikemukakan.
2. Tubuh
Memiliki tujuan untuk membuktikan kebenaran yang nantinya akan disampaikan di dalam paragraf tersebut sehingga kesimpulan yang akan diraih juga benar.
Kebenaran yang berada di dalam tubuh argumen harus dianalisis, disusun, kemudian dikemukakan dengan melakukan eksperimen, observasi, penyusun fakta, serta jalan pikiran yang logis.
3. Kesimpulan / Ringkasan
Memiliki tujuan untuk membuktikan terhadap pembaca jika kebenaran yang hendak disampaikan lewat proses penalaran memang bisa diterima sebagai sesuatu hal yang logis.
Data atau fakta yang dimanfaatkan dalam menyusun wacana / paragraf ini bisa didapatkan lewat angket, wawancara, penelitian lapangan, observasi, serta penelitian kepustakaan.
Di akhir paragraf / karangan, perlu kalian sajikan kesimpulan.
Kesimpulan itulah yang membedakan antara argumentasi dengan eksposisi.
Tahapan Penyusunan Paragraf Argumentasi
Untuk memudahkan kalian dalam menulis sebuah paragraf argumentasi, berikut ada beberapa tahapan yang dapat kalian ikuti, antara lain:
- Pertama kalian dapat menentukan topik yang akan diangkat.
- Menetapkan tujuan paragraf atau karangan.
- Melakukan penelitian atau observasi lapangan.
- Membuat suatu kerangka karangan.
- Mengembangkan kerangka karangan yang sudah dibuat sebelumnya.
- Membuat kesimpulan.
Pola Pengembangan Paragraf Argumentasi
Terdapat empat pola pengembangan paragraf argumentasi, diantaranya yaitu:
1. Pola Analogi Perbandingan
Merupakan penalaran induktif dengan cara membandingkan dua hal yang mempunyai banyak persamaannya.
Contoh:
2. Pola Generalisasi / Umum
Menggunakan penalaran induktif dengan cara menarik kesimpulan secara umum melihat dari sejumlah data yang ada.
Contoh:
3. Pola Sebab-Akibat
Pola ini dimulai dengan menggunakan fakta khusus yang menjadi sebab, hingga ada pada kesimpulan yang menjadi akibat.
Contoh:
4. Pola Akibat-Sebab
Jenis pola yang terakhir dimulai dengan menggunakan fakta yang dianggap sebagai akibat, lalu menuju sebab yang ditimbulkan oleh akibat.
Contoh:
Perbedaan Paragraf Argumentasi dengan Paragraf Lain
Untuk membedakan jenis paragraf argumentasi dengan jenis paragraf lainnya, berikut ada beberapa perbedaannya, antara lain:
a. Paragraf Argumentasi dengan Paragraf Eksposisi
Paragraf Argumentasi | Paragraf Eksposisi |
---|---|
Bertujuan untuk mempengaruhi pembaca. | Bertujuan untuk menjelaskan & menerangkan. |
Menggunakan contoh untuk membuktikan jika sesuatu yang dikemukakan itu benar. | Menggunakan contoh, grafik, dan lainnya untuk menerangkan sesuatu yang dikemukakan. |
Penutup di akhir argumentasi berwujud kesimpulan atas sesuatu yang sudah diuraikan. | Penutup di akhir eksposisi menegaskan lagi sesuatu yang sudah diuraikan sebelumnya. |
b. Paragraf Argumentasi dengan Paragraf Persuasi
Paragraf Argumentasi | Paragraf Persuasi |
---|---|
Bertujuan untuk mempengaruhi pembaca agar menyetujui jika pendapat penulis itu hal yang benar. | Bertujuan untuk mempengaruhi pembaca untuk berbuat sesuatu. |
Menyertakan alasan serta bukti. | Menyertakan alasan, bersifat motorik di dalam karangan. |
b. Paragraf Argumentasi dengan Paragraf Narasi & Paragraf Deskripsi
Paragraf Argumentasi | Paragraf Narasi | Paragraf Deskripsi |
---|---|---|
Menceritakan suatu fakta disertai data faktual supaya pembaca setuju dengan argumen dari si penulis. | Menceritakan suatu peristiwa sehingga tampak seolah – olah pembaca mengalami sendiri peristiwa tersebut. | Menggambarkan sesuatu (objek) dengan rinci / detail sehingga nampak seolah – olah pembaca melihat, mendengar, serta dapat merasakannya sendiri. |
Contoh Paragraf Argumentasi
Berikut ini ada beberapa contoh dari paragraf argumentasi yang dapat kalian pelajari, antara lain:
1. Topik Lingkungan
Kerusakan lingkungan sebetulnya telah banyak terjadi di hampir semua kawasan di dunia, serta hal itu disebabkan dari adanya ulah manusia yang tak bertanggung jawab. Kerusakan lingkungan juga pada umumnya disebabkan karena tidak ada lagi perawatan serta kepedulian dari para warga kepada daerah tersebut. Tetapi meski kita juga tahu jika lingkungan kita telah rusak, namun kita juga masih saja tidak peduli akan hal itu.
Setelah hal itu, dari kerusakan lingkungan kita juga dapat merasakan beragam kerugian, tetapi kita malah tidak menghindari hal itu.
Mengapa demikian?
Hal tersebut disebabkan manusia itu memiliki sifat egois yang terlalu tinggi. Namun memang di dunia ini masih terdapat beberapa manusia yang masih peduli dengan lingkungan namun tidak melebihi dari 50 % manusia yang ada di dunia.
Contohnya: Di sekolah mungkin hanya terdapat 10 siswa dari ratusan siswa yang peduli dengan lingkungannya atau mungkin tidak ada sama sekali. Hal itu semua yang menjadi sebab dari polusi yang berlebihan, tidak ada penghijauan, buang sampah sembarangan, penebangan hutan secara liar. Seandainya semua manusia yang ada di dunia ini memiliki rasa tanggung jawab seperti saya, mungkin saja sekarang ini seluruh lingkungan akan terjaga rapi dan juga bersih.
Tak hanya itu saja, banyak akibat lainnya yang bisa kita dapatkan pada saat kita merusak lingkungan. Sebagai contoh polusi udara dimana – mana yang dapat membuat penyakit sesak bernafas. Lalu ada penebangan pohon liar yang membuat tidak ada tempat penyerapan air , dan yang semoga manusia lakukan dengan tujuan untuk penghematan energi .
Jika kita peduli terhadap lingkungan, marilah kita lakukan penjagaan pada lingkungan supaya terlihat rapi serta bersih. Dari kesimpulan tulisan saya ini, saya ingin supaya semua orang dapat berlaku untuk menjaga lingkungan apa pun halangannya, semampunya lah agar dapat menjaga lingkungan.
2. Topik Sosial Budaya
Perilaku remaja di zaman sekarang sudah banyak yang menyimpang jauh dari nilai – nilai moral yang berlaku di kehidupan masyarakat.
Hal tersebut sebab adanya beberapa faktor, seperti kurang tersaringnya budaya barat yang masuk di Indonesia. Beragam budaya yang masuk itu dinilai menjadi contoh kehidupan yang baik sehingga dijadikan sebagai sebuah kebiasaan baru pada kalangan remaja.
Namun yang sangat disayangkan ialah perilaku yang ditiru merupakan perilaku buruk dari budaya barat itu. Diantaranya seperti narkoba, seks bebas dan yang lainnya.
Faktor kedua yaitu kurangnya dari adanya pengetahuan akan ilmu agama oleh para remaja. Padahal, ilmu agama tersebut memiliki peran yang penting dan bermanfaat, sebab mampu mengontrol diri agar bisa menghindari suatu perbuatan yang tercela.
Faktor terakhir ialah kurangnya pengawasan dari para orang tua. Orang tua disini bertanggungjawab pada perilaku serta pergaulan dari anak – anaknya.
Orangtua yang kurang peduli dengan anaknya dapat membuat mereka merasa tidak lagi disayangi sehingga mencari rasa sayang tersebut di luar keluarga yang cenderung mengarah ke hal yang negatif serta tentunya bersifat semu. Diantaranya seperti club malam, minum alkohol, narkoba hingga seks bebas.
Akibatnya dari perilaku para remaja sekarang ini tidak mencerminkan budaya luhur bangsa kita dengan nilai serta norma yang ada.
3. Topik Pendidikan
Di dalam undang – undang dasar sudah disebutkan jika setiap warga negara wajib untuk mengikuti pendidikan dasar serta pemerintah wajib untuk membiayainya. Namun pada kenyataannya, banyak orang yang belum dapat mengenyam pendidikan.
Hanya ada orang – orang tertentu serta di daerah tertentu saja yang dapat mengenyam pendidikan. Sebagai contoh pada kota – kota besar masih banyak dijumpai adanya anak yang putus sekolah. Smenetara di kawasan terpencil, masih juga dijumpai anak – anak yang tidak menempuh pendidikan. Hal itu membuat impian negara Indonesia untuk mewujudkan pendidikan yang adil serta merata tersebut gagal sebab masih sebatas angan belaka.
Seharusnya usaha dari para pemerintah untuk mencerdaskan kehidupan bangsa harus tetap ditingkatkan. Khususnya di dalam pembiayaan untuk anak – anak yang tak mampu serta anak – anak yang terletak di kawasan terpencil.
4. Topik Ekonomi
Jumlah pengangguran yang ada di Indonesia sekarang ini terus mengalami peningkatan. Salah satu dari para pengangguran itu berasal dari kalangan lulusan sarjana maupun lulusan SMA yang tak langsung memperoleh pekerjaan begitu mereka lulus. Sisanya ada dari kalangan usia dewasa.
Tingginya dari angka pengangguran tersebut diakibatkan oleh kurangnya lapangan pekerjaan dari suatu perusahaan, kualifikasi pendidikan yang tak sesuai, serta dengan syarat sudah mempunyai pengalaman dalam bekerja menyulitkan lulusan baru dalam mendapatkan pekerjaan.
5. Topik Kesehatan
Rokok memiliki kandungan zat berbahaya yang sangat banyak. Ketika kalian mengisap rokok yang terasa adalah hal yang nikmat, tetapi kenyataannya rokok juga dapat merusak tubuh kita secara perlahan – lahan dengan racun yang ada di dalam dikandungnya. Zat – zat pada rokok ada yang berperan sebagai zat adiktif atau membuat kalian merasa ketagihan. Zat adiktif di dalam rokok berupa aseton.
Bahan tersebut lebih sering digunakan untuk pembersih zat kuku. Bau aseton juga sangat memabungkan, tetapi sebab sudah bercampur dengan zat lain pada rokok, baunya dapat menghilang.
Sebab adanya proses pembakaran, maka bertambalah gas beracun. Gas beracun tersebut berupa gas karbon monoksida (CO). Gas tersebut keluar sebab adanya pembakaran suatu zat. Karbon monoksida merupakan salah satu jenis gas yang berbahaya. Gas satu ini biasanya dihasilkan dari kendaraan bermotor yang tidak berwarna, berbau, dan tidak berasa. Gas ini juga dapat digunakan sebagai hukuman mati, yang dikenal dengan hukuman kamar gas. Selain zat – zat tersebut, masih banyak lagi zat – zat berbahaya lainnya yang terkandung di dalam rokok.
6. Topik Sekolah
Mengingat dari adanya pengaruh kenakalan serta kebebasan dikalangan remaja, pelajar sekarang perlu memperhatikan tata tertib yang ada di sekolah. Ada banyak sekali manfaat dari Tata tertib yang perlu diketahui seperti membiasakan hidup teratur dan terarah, mengembangkan pola sikap serta perilaku yang disiplin dan produktif.
Siswa maupun siswi juga mempunyai pedoman serta acuan untuk menjalankan tugas serta kewajibannya dalam melakukan kebijakan, program serta aktivitas sekolah dan yang lainnya.
Kita bisa memahami betapa pentingnya Tata Tertib Sekolah tersebut demi untuk membentuk manusia yang berprestasi, berilmu serta memiliki kepribadian yang disiplin, teratur dan juga terarah.
Maka dari itu, marilah kita senantiasa mentaati Tata Tertib Sekolah serta semoga kita menjadi orang yang sukses di dalam kehidupan ini. Oleh karena itu kita bisa memahami betapa pentingnya tata tertib sekolah tersebut demi tercapainya tujuan guna membentuk manusia yang berprestasi, berilmu serta berkepribadian yang mulia.
7. Topik Lalu Lintas
Jumlah yang diakibatkan dari kecelakaan yang ada di jalan raya tahun sekarang ini terus meningkat. Bahkan hal tersebut lebih parah dari lima tahun terakhir.
Menurut data yang sudah dirilis dari kepolisian, tahun kemarin jumlah kasus kecelakaan meraih angka 4.500 kasus, daripada pada tahun ini yang sudah meraih angka 5.300 kasus di H + 2 lebaran. Dengan data tersebut sudah bisa dipastikan akan bertambah semakin parah.
Dari 5.300 kasus itu, persentase yang paling banyak merupakan kecelakaan kendaraan bermotor. Meningkatnya angka kecelakaan tersebut dikarenakan bertambahnya jumlah pemudik yang menggunakan kendaraan bermotor.
8. Topik Narkoba
Pemerintah harus terus menerus merevisi undang – undang terkait dengan narkoba. Karena sekarang ini telah banyak muncul berbagai jenis narkoba baru.
Menurut data yang diterbitkan oleh World Drugs Report di tahun 2016 -dilansir dari laman Detik, telah terdapat 644 jenis narkoba baru yang muncul di belahan dunia, yang mana mana 65 diantaranya telah berhasil masuk ke Indonesia. Namun sayangnya, dari ke-65 jenis tersebut, baru ada 43 jenis saja yang terdaftar di dalam undang -undang.
Salah satu diantara jenis narkoba baru tersebut ialah Kava. Jenis narkoba tersebut bentuknya seperti minuman herbal yang ditemukan oleh pihak BNN Jakarta Utara sewaktu melakukan razia di daerah Koja, Jakarta Utara.
Sayangnya, para pengguna narkoba tersebut tidak bisa diproses secara hukum sebab Kava belum masuk ke dalam undang – undang.
Maka dari itu, perevisian undang – undang mengenai narkoba harus dilakukan supaya jenis – jenis narkoba yang baru masuk ke negara Indonesia dapat di data dengan detail. Dengan demikian, para pengedar serta pengguna narkoba jenis baru dapat langsung diproses secara hukum, serta kasus yang terjadi di kota Koja juga tidak terulang kembali.
Tak hanya itu saja, masyarakat juga menjadi tahu serta mengenal jenis – jenis narkoba baru, sehingga mereka dapat lebih waspada apabila jenis – jenis narkoba tersebut berada di sekitar mereka.
The post Paragraf Argumentasi appeared first on Tuliskan.
ARTIKEL PILIHAN PEMBACA :
Comments
Post a Comment