Contoh Seni Grafis - Poin 100
Keberadaan internet membuat siapa saja bisa mengakses berbagai informasi, maka tidak heran belakangan ini banyak sekali betebaran situs-situs yang membahas mengenai Contoh Seni Grafis. Hal ini sangat logis mengingat di era pandemi ini, masyarakat kita lebih sering melakukan proses belajar mengajar secara daring. Baiklah sudah cukup basa-basinya, yuk langsung masuk ke pembahasan saja.
Penjelasan Lengkap Contoh Seni Grafis
Terdapat banyak sekali ragam dari seni rupa murni di mana salah satu contoh dan yang paling terkenal adalah seni grafis.
Nah, pada kesempatan kali ini, kita akan membahas secara lebih rinci terkait seni grafis, mulai dari pengertian hingga contohnya.
Pengertian Seni Grafis
1. Secara Umum
Secara umum, seni grafis diartikan sebagai suatu karya seni rupa dua dimensi atau biasa disebut sebagai “dwimatra”, yang mana menghasilkan berbagai produk modern di dalam beragam media dengan memakai teknik cetak atau pun printing.
Dapat diketahui jika suatu seni grafis hanya sebuah gambar 2 dimensi yang dibuat dengan tujuan untuk dinikmati estetikanya serta untuk memperindah suatu media.
Media yang digunakan pada seni grafis ini pun bervariasi, mulai dari papan kayu, kertas, aluminium, dan apa pun yang dapat di lukis di atasnya.
Seni grafis pun dapat dihasilkan dengan menggunakan teknik cetak.
Teknik cetak satu ini biasanya menggunakan media serta perlengkapan yang bervariasi.
Walaupun mesin cetak merupakan teknologi yang lebih canggih sekarang ini, cetak grafis manual masih terus dipakai hingga sekarng.
Alasannya, dapat menjadi murni sebab pilihan estetis seorang seniman ketika memilih teknik serta media.
Dapat pula metode cetak grafis manual emang lebih efisien daripada mesin cetak, sebab mesin cetak hanya akan efektif digunakan pada produksi skala besar seperti kelas industri.
2. Secara Bahasa
Istilah grafis diserap dari salah satu kata dalam bahasa Inggris yaitu graf atau grafhic, yang artinya bisa membuat tulisan, lukisan dengan cara ditoreh maupun digores.
3. Secara Etimologi
Secara etimologi, grafis asalnya dari bahasa Yunani yakni “Graphein” yang berarti menulis maupun menggambar.
Sejarah Seni Grafis
Pada mulanya, seni grafis berkembang di negara China.
Di negara sana, seni grafis biasanya digunakan untuk menggandakan berbagai tulisan keagamaan. Di mana naskah keagamaan itu ditata/ diukir di atas bidang kayu, lalu dicetak pada kertas.
Berbagai karya seni grafis yang menggunakan media cukilan kayu juga banyak dijumpai pada beberapa negara timur lain, seperti Korea dan Jepang.
Penemuan kertas pun menjadi salah satu kunci dari pesatnya perkembangan seni satu ini.
China sudah menjumpai kertas serta memproduksi nya dengan massal sejak pada tahun 105 di bawah kekuasaan Dinasti Yi.
Bangsa Romawi pun telah mengenal teknik cetak. Mereka menggunakan hasil seni tersebut untuk menghias jubah dengan menggunakan cetak stempel.
Namun pada teknik cetak tersebut kurang berkembang sebab bangsa Eropa belum mengenal adanya kertas.
Teknik grafis pun mulai berkembang di negara Eropa di abad ke-13, dengan ditemukan adanya mesin cetak oleh Gutterberg, yang sekaligus mendirikan pabrik kertas pertama di negara Italia.
Sejak waktu itulah, berbagai teknik seni grafis mulai berkembang di negara Eropa.
Di Indonesia sendiri, seni grafis baru ada di tahun 1950 -an. Teknik cetak grafis pun mulai banyak dipakai pada seni terapan guna membuat berbagai poster perjuangan.
Tokoh penting seni grafis asal Indonesia ialah Suromo serta Abdul Salam dari kota Yogyakarta. Ada pula Baharudin Marasutan asal Jakarta serta Mochtar Apin asal Bandung.
Fungsi Seni Grafis
Berikut ini adalah beberapa fungsi dari seni grafis yang perlu kalian ketahui, antara lain:
1. Menambah Nilai Kaindahan
Seni grafis ini dapat menambahkan nilai keindahan pada suatu media.
Jika seni grafis digunakan pada suatu baju atau kaos, maka seni itu dapat menambahkan keindahan di dalam kaos itu.
Sifatnya yang dua dimensi, membuat seni jenis ini dapat memperindah banyak media.
2. Ungkapan Ekspresi Seni
Seorang seniman kerap kali memerlukan sebuah cara untuk mengungkapkan ekspresi seni. Dan seni grafis satu ini dapat menyalurkan ekspresi seni itu dengan sangat baik.
Terlebih lagi, seni grafis satu ini masih termasuk ke dalam seni yang sangat fleksibel.
3. Menyalurkan Hobi
Untuk seseorang yang suka atau senang mengerjakan aktivitas yang kreatif, maka pada umumnya akan menyalurkan hobinya dalam membuat desain grafis.
Sebab pada praktik pembuatan desain grafis cenderung lebih menarik serta lebih mudah untuk dipelajari.
4. Menyampaikan Pesan
Jenis seni grafis satu ini juga dapat digunakan untuk menyampaikan suatu pesan untuk yang melihat.
Pesan itu nantinya dapat disematkan oleh para seniman di dalam suatu torehan seni di mana kadang kali pesan itu sifatnya tersirat.
5. Menambah Penghasilan
Fungsi satu ini telah menjadi fungsi komersil serta tidak dapat dihindari.
Dengan menekuni dunia seni grafis memang dapat menjadi salah satu sumber penghasilan yang cukup menarik.
Sebab desain telah semakin memiliki harga jual yang lumayan tinggi dan khususnya untuk pembuatan sebagai media promosi/ untuk kebutuhan cover buku.
Karakteristik Seni Grafis
Berikut ini adalah beberapa ciri utama atau karakteristik dari seni grafis, antara lain:
- Bisa dihasilkan dengan memakai media cetak, sehingga dapat dilakukan pengulangan dengan hasil yang sama. Maka demikian, hasil karyanya tidak menggunakan goresan dari tangan lagi.
- Bisa di reproduksi kembali, sehingga mendapatkan hasil karya yang lebih dari satu.
- Hasil karyanya sangat bergantung pada jenis dan juga media yang digunakan.
- Hasil dari seni grafis sangat bergantung pada proses/ teknik yang dipakai ketika membuatnya.
Jenis – Jenis Seni Grafis
Berikut ini adalah beberapa jenis seni grafis yang perlu kalian ketahui, antara lain:
1. Teknik Cetak Datar (Lithography)
Litografi merupakan suatu teknik yang dipakai untuk mengerjakan teknik satu ini. Untuk litografi sendiri merupakan suatu teknik yang ditemukan oleh Alois Senefelder di tahun 1798.
Teknik satu ini didasarkan kepada tolakan kimia minyak pada air. Di mana dalam penerapan menggunakan media batu khusus, yakni batu kapur (limestone) untuk menjadi media gambar.
Hal tersebut disebabkan jenis batu kapur satu ini dapat mengisap tinta.
Batu kapur yang digunakan di dalam teknik cetak satu ini adalah batu kapur yang berwujud lempengan.
Pada batu itu nantinya akan dilapisi dengan beberapa cairan kimia, seperti Asam nitrat, Gum Arabic, atau Asam Fosfat sehingga akan berlangsung reaksi kimia yang membuat area yang sudah digambar menerima tinta litograf.
Selepas proses kimia batu berlangsung, tinta litograf bisa disapukan kepada permukaan batu.
Tinta tersebut hanya akan melekat dalam partikel tinta berminyak yang sudah digambar serta akan ditolak pada bagian lain.
Lalu kertas ditekan dengan menggunakan alat pres pada batu kapur serta akan mentransfer gambar ke kertas.
Ada pun beberapa seniman dunia yang menggunakan teknik ini, antara lain:
- Pablo Picasso
- Emil Nolde
- dan Joan Miro.
2. Teknik Cetak Saring (Silkscreen)
Jenis cetakkan grafis ini pasti lumayan sering kalian temui. Teknik cetak saring biasa juga disebut sebagai teknik cetak sablon.
Di dalam teknik cetak saring, kalian akan memerlukan cetakan yang terbuat dari kasa (screen). Kasa tersebut memiliki sifat lentur, elastis, serta halus.
Teknik cetak saring lumayan banyak peminatnya sebab caranya yang dapat dikatakan cukup mudah.
Ada pun beberapa seniman dunia yang menggunakan teknik ini, antara lain:
- Edward Rusca
- Chuck Close
- Joseft Albert
- dan Robert Indiana.
3. Teknik Cetak Dalam (Intaglio)
Teknik cetak dalam merupakan salah satu teknik menggores media dengan menggunakan benda tumpul.
Pada umumnya media yang digunakan dalam teknik cetak dalam ialah logam.
Tinta nantinya akan dibalurkan dalam semua permukaan cetakan yang sudah ditoreh dalam. Lalu biasanya permukaan tersebut akan dibersihkan serta hanya menyisakan tinta yang ada pada bagian dalam permukaan.
Selepas itu, kertas yang sedikit dibasahi tersebut akan di-press/ ditempelkan menuju permukaan cetakan.
Lalu kemudian tinta tersebut akan berpindah di kertas.
Seni grafis cetak dalam dibagi ke dalam beberapa bagian antara lain:
a. Etsa
Teknik etsa satu ini menggunakan bantuan asam nitrat (HNO3). Cairan asam tersebut nantinya akan ditorehkan pada atas lempengan tembaga.
Pemakaian teknik etsa seperti mengukir dengan menggunakan zat cair. Dalam hal ini yang diukir adalah lempengan tembaga.
Di zaman dahulu, teknik etsa digunakan untuk mengukir baju perang.
b. Engraving
Pada teknik engraving yakni seorang seniman harus menggunakan alat yang disebut sebagai burin serta alat ini berfungsi untuk mengukir logam.
Permukaan pada logam nantinya akan diberi cat, kemudian sang seniman harus mengukir logam itu degan menggunakan burin.
Lalu permukaan logam tersebut akan dibersihkan dari cat serta yang tersisa hanya cat di bagian logam yang sudah diukir.
c. Drypoint
Teknik drypoint adalah suatu teknik yang menggunakan benda runcing untuk mengukir sebuah media.
Benda runcing tersebut nantinya akan menekan permukaan media, sehingga akan membentuk lukisan.
d. Mezzotint
Teknik mezzotint adalah teknik mengerok halus permukaan logam di mana pada teknik ini menggunakan efek gelap terang yang dominan.
4. Teknik Cetak Tinggi (Woodcut)
Johanes Gutenberg adalah sosok penemu dari teknik cetak ini.
Cetak tinggi merupakan salah satu kegiatan perbanyakan gambar lewat alat cetak yang terdiri atas dua bagian, yakni bagian menonjol (seperti relief), kawasan yang akan mencetak gambar serta disebut bagian acuan plat dan juga bagian non-image, yaitu kawasan yang lebih rendah dan memang sengaja dicukil supaya tidak mendapatkan tinta atau cat.
Secara sederhana, teknik cetak tinggi akan menciptakan cetakan seperti stempel, yakni membuat relief dengan cara mencukil bahan (pada umumnya kayu/ karet) supaya bisa mencetak gambar yang diinginkan.
Lantaran dahulunya, bahan yang kerap kali dipakai ialah kayu. Kadang kali teknik ini pun disebut sebagai cetak woodcut.
Pada waktu sekarang, bahan karet (lino) telah menjadi alternatif yang populer sebab bahannya yang lunak sehingga terasa lebih mudah untuk dicukil.
5. Teknik Cetak Foto
Teknik cetak foto di dalam seni grafis adalah suatu teknik cetak yang paling sering kalian jumpai.
Di dalam teknik cetak foto, kalian dapat menggunakan kamera. Lalu gambar pada kamera dapat dicetak dengan menggunakan alat print.
Teknik cetak foto pun kerap kali disebut sebagai teknik fotografi.
6. Teknik Cetak Stensil
Cara kerja teknik stensil merupakan teknik dengan cara memotong kertas sesuai dengan motif yang diinginkan. Kemudian ditempel pada media cetak.
Selepas selesai ditempel, media cetak nantinya akan dicat/ disemprot dengan menggunakan cat semprot.
Selepas cat kering, kertas itu nantinya akan dilepas sehingga akan meninggalkan motif pada media cetakan.
7. Teknik Cetak Kolagrafi
Cara kerja teknik dari kolagrafi ini ialah dengan cara meletakkan motif cetakan pada bagian bawah kertas. Kemudian kertas dicat/ diarsir dengan menggunakan pensil.
Lalu kertas dilepas dari cetakan serta akan menghasilkan objek gambar yang timbul dan juga bagian yang tidak tergambar akan menajdi cekung.
Alat & Bahan Pembuatan Seni Grafis
Terdapat beberapa alat serta bahan dalam pembuatan seni grafis yang sangat umum untuk digunakan, antara lain:
1. Alat
Berikut ini adalah beberapa jenis alat yang digunakan untuk membuat seni grafis, yakni:
- Pisau
- Pisau pahat
- Burin
- Paku dan besi runcing
- Screen
- Rocker
- Meja sablon
- Komputer
- Kamera
- Printer
- Alat press bertekanan tinggi
- Rakel.
2. Bahan
Sementara untuk bahan yang biasa digunakan dalam pembuatan seni grafis antara lain:
- Hardboard
- Besi
- Kertas kasa
- Lempeng logam
- Kertas karton
- Batu kapur
- Cat minyak
- Kertas foto
- Tinta
- Film kamera
- Bahan cuci film (Termasuk soda api, pembersih, dan pemutih)
- Memori kamera
- Ulano
- Cat sablon
- Kromatin
- Bahan afdruk.
Contoh Seni Grafis
Setelah mengetahui uraian seni grafis yang ada di atas, berikut ini akan kami berikan beberapa contoh seni grafis, antara lain:
1. Contoh Seni Grafis Banner
2. Contoh Seni Grafis Sablon
3. Contoh Seni Grafis Poster
4. Contoh Seni Grafis Stempel
Dari mulai papan iklan yang ada di pinggir jalan hingga motif sablon baju. Bahkan stempel yang ada di dalam dokumen resmi tersebut juga termasuk ke dalam seni grafis.
Sehingga seni grafis telah menjadi seni yang tak asing lagi dan juga me-rakyat.
The post Contoh Seni Grafis appeared first on Tuliskan.
ARTIKEL PILIHAN PEMBACA :
Comments
Post a Comment