Narasi Adalah - Poin 100
Bisa jadi beberapa waktu lalu Anda mengetik kata 'Narasi Adalah' di google dan menemukan situs ini berada di urutan atas pencarian Anda. Untuk itu kami ucapakan selamat datang di situs poin100. blogspot. com yang merupakan situs yang berisi berbagai informasi terkait pendidikan, pengetahuan, materi pelajaran, tips n trik, tutorial dan banyak lagi lainnya. Nah kami sudah merangkum informasi terkait Narasi Adalah, yuk langsung disimak saja.
Pembahasan Lengkap Narasi Adalah
Selamat datang di Dosen.co.id, web digital berbagi ilmu pengetahuan. Kali ini PakDosen akan membahas tentang Narasi? Mungkin anda pernah mendengar kata Narasi? Disini PakDosen membahas secara rinci tentang pengertian, pengertian menurut para ahli, jenis, ciri, tujuan, sifat, unsur, struktur, kaidah, cara dan contoh. Simak Penjelasan berikut secara seksama, jangan sampai ketinggalan.
Pengertian Narasi
Narasi adalah salah satu jenis pertumbuhan alinea dalam sebuah tulisan yang rentetan kejadian dari waktu ke waktu yang dipaparkan dengan kronologi asal mula, tengah dan akhir. Pengertian lain dari narasi ialah sebuah alinea yang dibuat dengan tujuan mempersembahkan sebuah rekreasi ataupun keahlian berseni kepada para pembaca maupun pendengar.
Pengertian Narasi Menurut Para Ahli
Berikut ini adalah beberapa pengertian narasi menurut para ahli yaitu:
1. Menurut Parera (dalam Alifah 2009:26)
Wacana narasi merupakan suatu bentuk karangan dan tulisan yang bersifat menyejajarkan sesuatu berdasarkan perkembangan dari waktu ke waktu. Narasi mementingkan urutan kronologis suatu peristiwa, kejadian, dan masalah. Pengarang bertindak sebagai sejarawan atau tukang cerita. Akan tetapi, pengarang memiliki maksud dan tujuan tertentu.
2. Menurut Syamsuddin, dkk. (1998:15)
Wacana naratif adalah rangkaian tuturan yang menceritakan atau menyajikan suatu hal atau kejadian melalui penonjolan tokoh pelaku (orang I dan orang III) dengan maksud memperluas pengetahuan pendengar atau pembaca. Kekuatan wacana ini terletak pada urutan cerita berdasarkan waktu dan cara bercerita yang diatur melalui alur (plot).
3. Menurut Akhadiah (1998:7)
Narasi yaitu suatu corak karangan atau wacana yang mengisahkan atau menceritakan suatu peristiwa atau kejadian dalam suatu waktu.
4. Menurut Keraf (2001:136)
Narasi adalah bentuk wacana yang sasaran utamanya berupa tindak-tanduk yang dijalin dan dirangkai menjadi suatu peristiwa yang terjadi dalam satu kesatuan waktu.
5. Menurut Lie (2005:25)
Menyatakan narasi adalah model tulisan yang diproduksi dengan tujuan memberi informasi kepada pembacanya tentang suatu tempat, peristiwa, seseorang, atau situasi.
Jenis-Jenis Narasi
Berikut ini terdapat 4 jenis jenis narasi, yakni sebagai berikut:
-
Narasi Informatif
Narasi informatif ialah narasi yang mempunyai objek pengutaraan informasi secara akurat mengenai suatu kejadian dengan tujuan memperluas keahlian seseorang mengenai kisah seseorang.
-
Narasi Ekspositorik
Narasi ekspositorik ialah narasi yang mempunyai objek pengutaraan informasi secara akurat mengenai suatu kejadian dengan tujuan memperluas keahlian orang tentang kisah seseorang. Dalam narasi ekspositorik, penulis mengisahkan suatu kejadian menurut fakta yang kenyataannya.
-
Narasi Artistik
Narasi artistik ialah narasi yang bergerak untuk menyampaikan suatu arti tertentu, menyajikan suatu pesan tertutup kepada para pembaca maupun pendengar sehingga terlihat seakan-akan melihat.
-
Narasi Sugestif
Narasi sugestif ialah narasi yang bergerak untuk menyampaikan suatu arti tertentu, menyajikan suatu pesan tertutup kepada para pembaca maupun pendengar sehingga terlihat seakan-akan melihat.
Ciri-Ciri Narasi
Berikut ini terdapat 2 pendapat dari para ahli mengenai ciri ciri narasi, yakni sebagai berikut:
1. Menurut Gorys Keraf
Menurut Gorys Keraf, terdapat beberapa ciri ciri narasi yang dikemukakan, antara lain:
- Menampakkan bagian kelakuan ataupun sikap
- Disusun dalam rentetan waktu
- Berupaya menanggapi pertanyaan “apa yang terjadi?”
- Terdapat konfliks
2. Menurut Atar Semi
Menurut Atar Semi, terdapat beberapa ciri ciri narasi yang dikemukakan, antara lain:
- Bersifat kisah mengenai kejadian ataupun suka duka penulis
- Keadaan yang disampaikan bersifat kejadian yang sebenarnya terjadi, bisa bersifat sekadar khayalan
- Menurut konfiks, karena tidak ada konfiks umumnya narasi tidak memikat
- Mempunyai norma estetika
- Mementingkan rangkaian secara berurutan
Tujuan Narasi
- Memberikan informasi untuk menambah pengetahuan
- Memberikan wawasan kepada pembaca
- Memberikan hiburan
- Memberikan pengalaman estetis kepada pembaca
Sifat-Sifat Narasi
Berikut ini adalah beberapa sifat narasi yaitu:
1. Lugas dan tidak emosional
Mempunyai satu arti sehingga tidak ada tafsiran sendiri-sendiri (interprestasi yang lain).
2. Logis
Disusun berdasarkan urutan yang konsisten.
3. Efektif
Satu kebulatan pikiran, ada penekanan dan pengembangan.
4. Efisien
Hanya mempergunakan kata atau kalimat yang penting dan mudah dipahami.
Unsur-Unsur Narasi
Berikut ini adalah beberapa unsur-unsur narasi yaitu:
-
Tema
-
Alur atau Plot
-
Setting tempat dan waktu
-
Watak atau Karakter
-
Suasana
-
Amanat/ moral cerita
-
Sudut pandang pengarang
Struktur Narasi
Berikut ini terdapat 4 struktur narasi, yakni sebagai berikut:
-
Pengenalan
Pada struktur ini mengandung mengenai pengenalan aktor keadaan, latar belakan dan lain-lainnya.
-
Awal Pertikaian
Pada struktur ini mengandung mengenai konflik awal yang ditampakkan oleh penulis.
-
Puncak Pertikaian
Pada struktur ini mengandung mengenai gambaran konflik pokok dari cerita.
-
Penyelesaian
Pada struktur ini mengandung mengenai penyelesaian persoalan yang berlangsung dalam cerita dan menunjukkan berakhirnya cerita.
Kaidah Kebahasaan Narasi
Kaidah kebahasaan adalah aturan kebahasaan yang digunakan untuk membuat teks narasi, adapun unsur kebahasaan atau kaidah kebahasaan dari teks / paragraf naratif adalah sebagai berikut:
1. Menggunakan kata kiasan atau Metafora
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) me·ta·fo·ra /métafora/ didefinisikan sebagai “pemakaian kata atau kelompok kata bukan dengan arti yg sebenarnya, melainkan sebagai lukisan yang berdasarkan persamaan atau perbandingan.[1] , misal tulang punggung dalam kalimat “pemuda adalah tulang punggung negara”.Metafora adalah majas (gaya bahasa) yg membandingkan sesuatu dengan yang lain secara langsung. Metafora adalah gaya bahasa perbandingan.
Contoh metafora:
- Kata “tulang punggung” dalam kalimat “Pemuda adalah tulang punggung negara”.[1]
- Engkau belahan jantung hatiku sayangku.
- Raja siang keluar dari ufuk timur.
- Jonathan adalah bintang kelas dunia.
- Raja malam telah keluar dari paraduannya.
Metafora digunakan dalam teks narasi dengan tujuan untuk menambah atau membumbui cerita hingga lebih menarik.
2. Melibatkan kata kerja transitif dan intransitif
Kata kerja transitif adalah kata kerja yang diikuti oleh objek. Objek yang mengikuti bisa kata benda, frasa, atau kata ganti. Kata kerja transitif dapat diubah ke bentuk pasif.
Contoh:
- Saya makan sebuah apel .
- Saya mencintai ibu saya.
Jadi, kata kerja transitif membutuhkan objek sebagai pelengkap agar artinya dapat dengan mudah dimengerti dan tentunya make sense.
Lebih mudahnya lagi, kata kerja transitif membantu menjawab kata tanya ‘what (apa)’ atau ‘who (siapa).’
Seperti dua kalimat di atas, dua kalimat tersebut menjawab kata tanya ‘what (apa)’ dan ‘who (siapa)’.
- Apa yang saya makan? Saya makan sebuah apel.
- Siapa yang saya cintai? Saya mencintai ibu saya.
Kata kerja intransitif adalah kata kerja yang tidak membutuhkan objek sebagai pelengkap kalimat. Tidak seperti kata kerja transitif, kata kerja intransitif tidak dapat diubah ke bentuk pasif.
Contoh:
- Dia jatuh.
- Mereka tertawa.
- Anak kecil itu menangis.
Kata kerja intransitif dapat diikuti kata keterangan atau frasa preposisional, tetapi tidak dapat diikuti kata benda.
3. Menggunakan kata benda, sifat, frasa atau klausa
Penggunaan kata tersebut disesuaikan dengan topik yang diuraikan atau dinarasikan.
4. Menggunakan kata penghubung penanda urutan waktu
Contoh penanda urutan waktu seperti misalnya, pertama-tama, lalu, kemudian, ketika akhirnya selanjutnya dan lain sebagai nya.
Cara Penulisan Narasi
Berikut ini terdapat beberapa tata cara penulisan narasi, yakni sebagai berikut:
- Pertama, pastikan tema dan pesan yang akan disampaikan terlebih dahulu
- Selanjutnya, pastikan objek pembaca maupun pendengar
- Plot kejadian pokok yang akan disampaikan dalam bentuk rancangan jalan cerita
- Bagi kejadian pokok itu ke dalam bagian awal, peningkatan dan akhir cerita
- Detail kejadian pokok ke dalam rincian kejadian sebagai pembantu cerita
- Rangkaian aktor dan pemeranan, latar belakang dan sudut pandang
- Paham kaidah tanda baca dalam kalimat tersebut
Contoh Karangan Narasi
Dibawah ini terdapat contoh karangan narasi singkat, yakni sebagai berikut:
Aku berjalan menuju pekarangan rumah yang sunyi. AKu terus berjalan ke pedesaan kecil yang sunyi, hingga kutemukan berbagai boneka di setiap pekarangan rumah. Ada seseorang nenek-nenek lesu mengintipku dari pekarangan rumah tersebut. Aku mencoba mengejarnya, lantas ia berhenti di salah satu rumah yang cukup besar dengan berbagai macam boneka di pekarangannya. Aku melihat-melihat boneka tersebut, sebelum aku menanyakan tentang boneka di pekarangan tersebut, dering jam sangat mengejutkanku. Matahari sudah mulai terbenam.
Demikian Penjelasan Materi Tentang Narasi Adalah: Pengertian, Pengertian Menurut Para Ahli, Jenis, Ciri, Tujuan, Sifat, Unsur, Struktur, Kaidah, Cara dan Contoh Semoga Materinya Bermanfaat Bagi Siswa-Siswi.
The post Narasi Adalah first appeared on PAKDOSEN.CO.ID.
ARTIKEL PILIHAN PEMBACA :
Comments
Post a Comment