Doa Untuk Orang Meninggal - Poin 100
Keberadaan internet membuat siapa saja bisa mengakses berbagai informasi, maka tidak heran belakangan ini banyak sekali betebaran situs-situs yang membahas mengenai Doa Untuk Orang Meninggal. Hal ini sangat logis mengingat di era pandemi ini, masyarakat kita lebih sering melakukan proses belajar mengajar secara daring. Baiklah sudah cukup basa-basinya, yuk langsung masuk ke pembahasan saja.
Penjelasan Lengkap Doa Untuk Orang Meninggal
Seperti namanya doa untuk orang meninggal adalah doa yang kita panjatkan untuk orang yang sudah meninggal dunia. Karena mendoakan orang yang sudah meninggal dunia merupakan sebuah kewajiban kita sebagai umat muslim yang masih hidup.
Terutama jika orang yang meninggal itu adalah salah satu dari keluarga kita atau bahkan kedua orang tua kita. Karena doa anak sholeh dan sholehah lah yang mampu menolong orang tua di akhirat. Bahkan pahala keduanya akan tetap mengalir.
Dari Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda : “Apabila seseorang telah meninggal dunia, seluruh amalnya akan terputus kecuali 3 hal, yaitu sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan anak sholeh yang mendoakannya.” (HR Muslim)
Hanya doa yang diharapkan oleh orang yang sudah meniggal. Karena kiriman doa akan lebih berarti dan diinginkan daripada dunia dan seisinya. Mereka akan begitu bahagia jika dikirimi doa. Karena kekuatan doa yang memang luar biasa.
Allah SWT pasti masih akan memberikan rahmat kepada orang yang beriman untuk dapat menebarkan kebaikan. Salah satu cara yaitu dengan mendoakan orang yang sudah meninggal dunia.
Doa Untuk Orang Meninggal
Berikut adalah doa untuk orang yang sudah meninggal baik laki – laki maupun perempuan :
Doa Ketika Ada Orang yang Meninggal
اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِي وَلَهُ وَأَعْقِبْنِي مِنْهُ عُقْبَى حَسَنَةً
Allahummaghfirli wa lahu wa’qibni minhu ‘uqba hasanah.
Artinya :
“Ya Allah, ampunilah diriku dan dia serta berikan kepadaku darinya pengganti yang lebih baik.”
Doa Untuk Orang Meninggal Laki – Laki
اَللهُمَّ اغْفِرْلَهُ وَارْحَمْهُ وَعَافِهِ وَاعْفُ عَنْهُ وَاَكْرِمْ نُزُلَهُ وَوَسِّعْ مَدْخَلَهُ وَاغْسِلْهُ بِالْمَاءِ وَالثَّلْجِ وَالْبَرْدِ وَنَقِّهِ مِنَ الْخَطَايَا كَمَا يُنَقَّى الثَّوْبُ اْلاَبْيَضُ مِنَ الدَّنَسِ وَاَبْدِلْهُ دَارًاخَيْرًا مِنْ دَارِهِ وَاَهْلاً خَيْرًا مِنْ اَهْلِهِ وَزَوْجًا خَيْرًا مِنْ زَوْجِهِ وَاَدْخِلْهُ الْجَنَّةَ وَاَعِذْهُ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَفِتْنَتِهِ وَمِنْ عَذَابِ النَّارِ
اَللهُمَّ اغْفِرْ لِحَيِّنَا وَمَيِّتِنَا وَشَاهِدِنَا وَغَائِبِنَا وَصَغِيْرَنَا وَكَبِيْرَنَا وَذَكَرِنَا وَاُنْثَانَا
اَللهُمَّ مَنْ اَحْيَيْتَهُ مِنَّا فَاَحْيِهِ عَلَى اْلاِسْلاَمِ وَمَنْ تَوَفَّيْتَهُ مِنَّا فَتَوَفَّهُ عَلَى اْلاِيْمَانِ
اَللهُمَّ لاَتَحْرِمْنَا اَجْرَهُ وَلاَتُضِلَّنَا بَعْدَهُ بِرَحْمَتِكَ يَآاَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ. وَالْحَمْدُ ِللهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ
Allaahummaghfirlahu warhamhu wa’aafihii wa’fu anhu wa akrim nuzu lahu wa wassi’ madkhalahu waghsilhu bilmaai wats-tsalji walbaradi wanaqqihi minal khathaayaa kamaa yunaqqats tsaubul abyadhu minaddanasi wa abdilhu daaran khairan min daarihi wa ahlan khairan min ahlihi wazaujan khairan min zaajihi wa adkhilhuljannata wa ‘aidzhu min ‘adzaabilqabri wafitnatihi wamin ‘adzaabinnaari.
Allaahummaghfir lihayyinaa wamayyitinaa wasyaahidinaa waghaaibinaa washaghiiranaa wakabiiranaa wadzakarinaa wauntsaana.
Allaahumma man ahyaitahu minnaa fa ahyihi ‘alal islaami waman tawaffaitahu minnaa fatawaffahu ‘alal iimaani.
Allaahumma laa tahrimnaa ajrahu walaa tudhillanaa ba’dahu birahmatika yaa arhamar raahimiina. Walhamdu lillaahi rabbil ‘aalamiin.
Artinya :
“Ya Allah, ampunilah dan rahmatilah, bebaskanlah dan lepaskanlah dia. Dan muliakanlah tempat tinggalnya, luaskan lah dia. Dan muliakanlah tempat tinggalnya, luaskan lah jalan masuknya, cucilah dia dengan air yang jernih lagi sejuk, dan bersihkanlah dia dari segala kesalahan bagaikan baju putih yang bersih dari kotoran, dan gantilan rumahnya dengan rumah yang lebih baik daripada yang ditinggalkannya, dan keluarga yang lebih baik, dari yang ditinggalkan, serta suami atau istri yang lebih baik dari yang ditinggalkannya pula. Masukkanlah dia kedalam surga, dan lindungilah dia dari siksa kubur serta fitnah nya, dan dari siksa api neraka.
Ya Allah, berikanlah ampun, kami yang masih hidup dan kami yang telah meninggal dunia, kami yang hadir, kami yang ghoib, kami yang kecil – kecil kami yang dewasa, kami yang laki – laki maupun perempuan.
Ya Allah, siapapun yang Engkau hidupkan dari kami, maka hidupkanlah dalam keadaan iman.
Ya Allah janganlah Engkau menghalangi kami, akan pahala beramal kepadanya dan janganlah Engkau menyesatkan kami sepeninggal dia dengan mendapat rahmat-Mu wahai Allah yang lebih belas kasihan. Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam.”
Doa Untuk Orang Meninggal Perempuan
Untuk mayat perempuan doanya sama hanya saja lafal ‘hu’ pada doa untuk mayat laki – laki kita ganti dengan lafal ‘ha’. Itu menunjukkan bahwa mayat tersebut adalah perempuan.
Doa Permohonan Untuk Orang Meninggal
Adapun permohonan lain untuk doa orang yang sudah meninggal dunia, diantaranya adalah :
رَبِّ اغْفِرْ لِي وَلِوَالِدَيَّ
Rabbigh firlii waliwaalidayya.
Artinya :
“Ya Allah, ampunilah aku dan ibu bapakku.” (QS Nuh : 28)
وَقُل رَّبِّ ارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانِي صَغِيرًا
Waqurrabbirhamhumaa kamaa rabbayaanii shaghiiraa.
Artinya :
Dan ucapkanlah : “Ya Allah, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua yang mengasihikua di waktu aku kecil.” (QS Al Isra : 24)
Perbuatan Baik Untuk Orang Meninggal
- Mendoakan dan memohonkan ampun baginya.
- Melaksanakan wasiat dari orang meninggal tersebut selama wasiat tersebut tidak memerintahkan untuk kemaksiatan dan tidak melawan syariat melainkan untuk kebaikan, maka lakukanlah.
- Selalu menyambung silaturahmi orang yang sudah meninggal dengan kerabat – kerabatnya.
- Berbuat baik kepada teman, sahabat, keluarga, dan kerabat orang yang sudah meninggal dunia.
- Bersedekahlah atas nama orang yang sudah meninggal dunia.
Hadist Mengenai Manfaat Mendoakan Orang Meninggal
Adapun beberapa hadist yang membahas mengenai beberapa manfaat jika kita mau mendoakan orang yang sudah meninggal dunia, yaitu :
Allah SWT berfirman di dalam QS Al – Baqoroh ayat 180 :
كُتِبَ عَلَيْكُمْ إِذَا حَضَرَ أَحَدَكُمُ الْمَوْتُ إِن تَرَكَ خَيْرًا الْوَصِيَّةُ لِلْوَالِدَيْنِ وَالأقْرَبِينَ بِالْمَعْرُوفِ حَقًّا عَلَى الْمُتَّقِينَ
Artinya :
“Diwajibkan atas kamu, apabila seorang di antara kamu kedatangan atau tanda – tanda maut. Jika ia meninggalkan harta yang banyak, berwasiat untuk ibu – bapak dan karib kerabatnya secara ma’ruf. Ini adalah kewajiban atas orang – orang yang bertakwa.” (QS Al – Baqoroh : 180)
Allah SWT berfirman di dalam QS Al – Isra ayat 23 :
وَقَضَى رَبُّكَ أَلاَّ تَعْبُدُواْ إِلاَّ إِيَّاهُ وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا
Artinya :
“Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu dan bapakmu dengan sebaik – baiknya.” (QS Al – Isra : 23)
Rasulullah SAW bersabda :
“Seorang mayat dalam kuburnya seperti orang tenggelam yang sedang meminta pertolongan. Dia menanti – nantikan doa ayah, ibu, anak, dan kawan yang ia percaya. Apabila doa itu telah sampai kepadanya, itu lebih ia sukai daripada dunia seisinya. Dan sesungguhnya Allah SWT menyampaikan doa penghuni dunia untuk ahli kubur sebesar gunung. Adapun hadiah orang – orang yang masih hidup kepada orang – orang yang sudah meninggal ialah memohon istighfar kepada Allah SWT untuk mereka dan bersedekah atas nama mereka.” (HR Ad – Dailami)
Rasulullah SAW bersabda :
“Ada empat hal yang dapat dilakukan untuk orang yang sudah meninggal, yaitu berdoa dan beristighfar bagi keduanya, melaksanakan pesan – pesan yang mereka tinggalkan, berbuat baik kepada keluarga dan teman – teman mereka, dan menghubungkan tali silaturahmi yang tidak bersambung kecuali dengan perantaraan keduanya.”
Rasulullah SAW berdoa untuk orang yang berada di peristirahatan terakhir :
“Semoga kesejahteraan bagi kalian wahai para penghuni kubur dari kalangan mukminin dan muslimin. Dan sesungguhnya kami insya Allah akan menyusul. Aku meminta kepada Allah SWT keselamatan buat kami dan kalian.” (HR Muslim)
Rasulullah SAW berdoa untuk orang yang berada di peristirahatan terakhir di dalam hadist yang lain :
“Ya Allah, ampunilah orang – orang yang masih hidup di antara kami, dan juga orang – orang yang telah meninggal dunia di antara kami.” (HR At – Tirmidzi)
Diriwayatkan oleh Imam Muslim dari ‘Abdullah bin ‘Umar bahwa Rasulullah SAW bersabda :
“Sesungguhnya kebajikan yang paling utama adalah apabila seseorang melanjutkan hubungan silaturrahim dengan keluarga sahabat baik ayahnya.”
Diriwayatkan oleh Imam Ahmad dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah SAW bersabda :
“Sesungguhnya Allah SWT akan mengangkat derajat seseorang hamba yang sholeh di surga.” Hamba itu kemudian berkata : “Ya Allah, dari mana semua ini ?” Allah SWT berfirman : “Dari istighfar anakmu.”
Diriwayatkan oleh Imam Bukhori dari Ibnu ‘Umar bahwa Rasulullah SAW bersabda :
“Mendengar dan taat adalah haq atau kewajiban selama tidak diperintah untuk berbuat kemaksiatan atau keburukan. Apabila diperintah berbuat kemaksiatan, maka tidak ada kewajiban untuk mendengar dan taat.”
Diriwayatkan oleh Sa’ad bin Ubadah, ia berkata kepada Rasulullah SAW :
“Sesungguhnya ibuku telah meninggal dunia secara tiba – tiba. Sekiranya ia masih sempat berbicara niscaya ia akan bersedekah. Dapatkah aku bersedekah untuknya ?” Rasulullah SAW menjawab : “Ya!” Maka Sa’ad pun menggali sebuah sumur dan menyedekahkannya atas nama ibunya.” (HR Bukhari, Muslim, Nasai, Abu Daud, dan Ahmad)
Diriwayatkan oleh Bukhori dari ‘Aisyah bahwa ada seorang laki-laki berkata, kepada Rasulullah SAW :
“Ibuku meninggal dunia secara tiba – tiba dan aku menduga seandainya dia sempat berbicara dia akan bersedekah. Apakah dia akan memperoleh pahala jika aku bersedekah untuknya (atas namanya) ?”. Rasulullah SAW menjawab : “Ya, benar.”
Diriwayatkan oleh Imam Muslim dari Jubair bin Nufair bahwa Rasulullah mendoakan orang meninggal dengan mengucapkan :
Allahummaghfir lahu warhamhu wa ‘aafihi wa’fu ‘anhu wa akrim nuzulahu wa wassi’ mudkhalahu waghsilhu bilmaa`i wats tsalji wal baradi wa naqqihi minal khathaayaa kamaa naqqaitats tsaubal abyadla minad danasi wa abdilhu daaran khairan min daarihi wa ahlan khairan min ahlihi wa zaujan khairan min zaujihi wa adkhilhul jannata wa a’idzhu min ‘adzaabil qabri au min ‘adzaabin naar.
Yang memiliki arti sebagai berikut :
“Ya Allah, ampunilah dosa – dosanya dan kasihanilah ia, lindungilah ia dan maafkanlah ia, muliakanlah tempat kembalinya, lapangkanlah kuburnya, bersihkanlah ia dengan air, salju dan air yang sejuk. Bersihkanlah ia dari segala kesalahan, sebagaimana Engkau telah membersihkan pakaian putih dari kotoran, dan gantilah rumahnya yang ada di dunia dengan rumah yang lebih baik lagi di akhirat kelak serta gantilah keluarganya yang di dunia dengan keluarga yang lebih baik, dan pasangan di dunia dengan yang lebih baik. Masukkanlah ia ke dalam surga-Mu dan lindungilah ia dari siksa kubur atau siksa api neraka.” (HR Muslim)
Diriwayatkan oleh Abu Daud dari Abu Usaid Malik bin Rabi’ah As Sa’idi ia berkata :
“Ketika kami sedang bersama dengan Rasulullah SAW, tiba – tiba ada seorang laki – laki dari bani Salamah datang kepada beliau.” Laki – laki itu bertanya : “Wahai Rasulullah, apakah masih ada ruang untuk aku berbuat baik kepada kedua orang tuaku setelah mereka meninggal dunia ?” Rasulullah SAW menjawab : “Ya. Mendoakan dan memintakan ampunan untuk keduanya, melaksanakan wasiatnya, menyambung jalinan silaturahim mereka, dan memuliakanlah keluarga dan teman – teman mereka.”
The post Doa Untuk Orang Meninggal appeared first on Yuksinau.
ARTIKEL PILIHAN PEMBACA :
Comments
Post a Comment