Rumah Adat Maluku - Poin 100
Keberadaan internet membuat siapa saja bisa mengakses berbagai informasi, maka tidak heran belakangan ini banyak sekali betebaran situs-situs yang membahas mengenai Rumah Adat Maluku. Hal ini sangat logis mengingat di era pandemi ini, masyarakat kita lebih sering melakukan proses belajar mengajar secara daring. Baiklah sudah cukup basa-basinya, yuk langsung masuk ke pembahasan saja.
Penjelasan Lengkap Rumah Adat Maluku
Selain terkenal dengan destinasi wisata dan hasil buminya, Maluku juga terkenal dengan rumah adat, seni, dan budayanya.
Saking banyaknya budaya dan adat dari Maluku, jumlah rumah adat yang ada di Maluku bahkan melebihi satu.
Dimana setiap rumah adat tersebut memiliki gaya arsitektur hingga ke nilai filosofi yang berbeda-beda.
Daftar Rumah Adat Maluku
Tiga rumah adat Maluku tersebut yaitu rumah adat Baileo, rumah adat Sasadu, dan rumah adat Hibualamo.
1. Rumah Adat Baileo
Rumah adat Baileo yaitu rumah adat Maluku yang paling terkenal dan paling banyak ditemukan.
Nama Baileo sendiri berasal dari bahasa Maluku yang berarti Balai.
Rumah adat tersebut menjadi representasi utama bagi kebudayaan dan adat Maluku, yang mana juga memiliki fungsi yang sangat penting bagi masyarakat.
Salah satu fungsi penting dari rumah adat tersebut adalah sebagai tempat bagi para tetua adat untuk melakukan diskusi tentang isu-isu dan masalah yang terjadi.
Rumah Baileo memiliki ciri khas yang membedakan dengan rumah adat Indonesia lainnya, yaitu di bagian depan pintu terdapat batu pamali.
Batu pamali tersebut berguna sebagai penanda bahwa rumah tersebut adalah balai adat, selain itu batu tersebut juga biasa dijadikan sebagai tempat untuk menyimpan sesaji.
Selain itu, rumah adat Baileo juga memiliki gaya arsitektur khas dimana dibuat dengan model rumah panggung dan dibangun tanpa adanya dinding.
Rumah adat Baileo dibuat tanpa adanya dinding tentu saja memiliki makna tersendiri bagi masyarakat Maluku.
Makna tersebut yaitu sebagai penghormatan untuk arwah leluhur agar mereka bisa bebas keluar masuk rumah tersebut.
Lebih dari itu, tanpa adanya sekat dinding membuat masyarakat Maluku yang ada di luar rumah bisa tetap ikut terlibat bermusyawarah dengan tetua adat yang ada di dalam rumah.
Rumah adat panggung tersebut pada umumnya dibuat dengan menggunakan papan kayu yang disusun tanpa menggunakan paku.
Di dalam rumah tersebut juga terdapat tiang yang berguna sebagai penopang atap, sementara atap rumah Baileo terbuat dari daun kelapa dan daun sagu yang disusun.
Selain itu, rumah tersebut juga dibuat dengan banyaknya ukiran dengan motif utama dua ekor ayam yang sedang berhadapan dan diapit oleh dua ekor anjing.
Selain motif ukiran ayam dan anjing, ada juga motif dengan bentuk bintang, matahari, dan bulan yang biasanya terdapat di bagian atap.
2. Rumah Adat Sasadu
Selain rumah Baileo, Maluku juga memiliki rumah adat lain yang tidak kalah unik yaitu rumah adat Sasudu.
Rumah tersebut merupakan karya asli dari masyarakat suku Sahu yang sudah sejak lama tinggal di Halmahera.
Bentuk rumah adat Sasudu cukuplah unik, selain bentuknya yang unik rumah adat Maluku Utara ini juga memiliki nilai filosofis tinggi di dalamnya.
Rumah adat Sasadu memiliki gaya arsitektur rumah biasa yang dikelilingi oleh tiang-tiang kayu sebagai penopang kerangka atap.
Sebagian besar bahan yang digunakan untuk membuat rumah Sasudu yaitu kayu, daun sagu dan daun kelapa.
Meski bukan berbentuk rumah panggung, namun terdapat satu persamaan antara rumah adat Sasudu dan rumah adat Baileo.
Persamaan tersebut yaitu, rumah adat Sasudu juga didesain tanpa adanya dinding dan juga digunakan sebagai tempat untuk musyawarah.
Selain bangunannya yang unik, rumah adat Sasudu juga memiliki makna filosofis yang cukup kental yang mana berkaitan erat dengan adat dan budaya setempat.
Misalnya saja, pada bagian bawah atap rumah Sasudu biasanya dibuat lebih pendek dari bagian langit-langit atapnya.
Hal tersebut mengandung filosofi bahwa keterbukaan dan penghargaan untuk setiap orang yang datang ke Maluku yang mana sudah menghormati dan patuh dengan aturan setempat.
Filosofi lainnya yaitu terletak pada ukiran di atap rumah yang dibuat dengan bentuk seperti perahu.
Dimana terdapat filosofi yang melambangkan masyarakat Maluku yang gemar melaut sejak zaman dahulu.
3. Rumah Adat Hibualamo
Rumah adat Maluku yang terakhir yaitu rumah adat Hibualamo.
Secara etimologis, rumah adat ini dibentuk dari dua suku kata yaitu hibua yang berarti rumah, dan lamo yang berarti besar.
Menurut sejarah yang tercatat, rumah adat ini sudah ada sejak 600 tahun yang lalu, namun baru diresmikan pada bulan April 2007.
Rumah adat Hibualamo memiliki bentuk yang sangat mirip dengan perahu, yang mana merupakan cerminan dari kebudayaan suku Tobelo dan Galela yang memang suka melaut.
Rumah adat dengan ukuran yang besar tersebut memiliki delapan sisi dengan empat pintu yang terdapat di empat penjuru mata angin.
Rumah adat Hibualamo memiliki fungsi utama sebagai tempat untuk mempersatukan sepuluh Hoana (suku) yang ada di Pulau Morotai, Loloda, dan Halmahera.
Keunikan Rumah Adat Maluku
Ketiga rumah adat Maluku tersebut tentu memiliki keunikan masing-masing, berikut penjabarannya.
1. Keunikan Rumah Adat Baileo
Berikut ini beberapa keunikan dan ciri khas dari rumah adat Baileo:
- Desain rumah adat yang tidak memiliki dinding yang bermakna sebagai keterbukaan masyarakat Maluku terhadap semua masalah yang ada.
- Terdapat ukiran yang menyerupai 2 ekor ayam yang dihimpit oleh 2 ekor anjing di jalan masuk rumah.
- Terdapat ukiran bulan, bintang, dan matahari yang terletak di atap rumah.
- Rumah adat Beileo memiliki 9 tiang penyangga rumah dibagian depan dan belakang, serta 5 buah tiang di sisi kanan dan kiri.
- Lantai rumah dibuat lebih tinggi dari tanah, hal tersebut memiliki nilai kepercayaan agar roh nenek moyang bisa diberi tempat dengan derajat yang tinggi.
2. Keunikan Rumah Adat Sasadu
Rumah adat Sasadu juga memiliki beberapa keunikan yang membuatnya berbeda dengan rumah adat lainnya.
- Sasadu dibangun tanpa menggunakan dinding dengan adanya banyak pintu. Desain tersebut memiliki arti bahwa masyarakat Maluku Utara sangat terbuka dan tidak melihat perbedaan.
- Ujung atap bagian bawah dibuat lebih pendek dari langit-langit atap. Hal tersebut dibuat dengan tujuan agar setiap orang yang masuk menundukkan kepala dan membungkukkan badan untuk memberi rasa hormat.
- Di bagian atap terdapat ukiran perahu yang melambangkan masyarakat suku Sahu merupakan masyarakat maritim yang suka melaut.
- Pada baigan rangka atap terdapat sepasang kain berwarna merah dan putih yang melambangkan persatuan dan kerukunan.
3. Keunikan Rumah Adat Hibualamo
Selain rumah adat Baileo dan rumah adat Sasudu, rumah adat Hibualamo juga memiliki keunikannya sendiri.
- Rumah adat Hibualamo dibangun menyerupai perahu yang mana mencerminkan kehidupan suku Tobelo dan Galela yang sangat suka melaut.
- Bangunan ini memiliki bentuk segi 8 dan memiliki 4 pintu yang terletak di setiap arah mata angin.
- Rumah Hibualamo memiliki 4 warna utama yaitu merah yang mencerminkan kegigihan dari perjuangan komunitas Canga, warna kuning yang melambangkan kecerdasan, kemegahan, serta kekayaan. Warna hitam yang mencerminkan solidaritas, dan warna putih yang melambangkan kesucian.
Kesimpulan
Terdapat 3 jenis rumah adat yang ada di Maluku yaitu rumah adat Baileo, rumah adat Sasadu, dan rumah adat Hibualamo.
Dimana setiap rumah adat tersebut memiliki ciri khas, gaya arsitektur, filosofi, dan keunikan masing-masing.
The post Rumah Adat Maluku appeared first on Tuliskan.
ARTIKEL PILIHAN PEMBACA :
Comments
Post a Comment