Zaman Paleolitikum - Poin 100
Keberadaan internet membuat siapa saja bisa mengakses berbagai informasi, maka tidak heran belakangan ini banyak sekali betebaran situs-situs yang membahas mengenai Zaman Paleolitikum. Hal ini sangat logis mengingat di era pandemi ini, masyarakat kita lebih sering melakukan proses belajar mengajar secara daring. Baiklah sudah cukup basa-basinya, yuk langsung masuk ke pembahasan saja.
Penjelasan Lengkap Zaman Paleolitikum
Zaman Paleolitikum-, Sebelum sampai ke zaman modern seperti sekarang ini, dulunya manusia sempat mengalami zaman praaksara atau juga bisa disebut sebagai zaman batu.
Disebut zaman batu dikarenakan pada zaman dahulu hampir semua peralatan yang digunakan untuk kegiatan sehari-hari semuanya terbuat dari batu.
Namun selain batu, ada juga peraltan yang terbuat dari kayu, bambu, ataupun tulang. Dikarenakan terbuat dari kayu ataupun bambu, maka jarang ditemukan fosil yang terbuat dari kedua benda tersebut.
Zaman praaksara terdiri dari empat periode, diantaranya ialah sebagai berikut:
- Zaman paleolitikum
- Zaman mesolitikum
- Zaman megalitikum
- Zaman neolitikum.
Zaman paleolitikum merupakan zaman batu tua. Zaman mesolitikum merupakan zaman batu madya atau tengah.
Zaman megalitikum merupakan zaman batu besar. Serta zaman neolitikum merupakan zaman yang mempunyai revolusi besar.
Nah, untuk kali ini, yuksinau.id berkesempatan untuk mengulas tuntas mengenai Zaman paleolitikum atau zaman batu tua.
Yuk langsung saja simak baik-baik penjelasan di bawah.
Pengertian Zaman Paleolitikum
Zaman paleolitikum atau zaman batu tua kira-kira berlangsung di awal pleistosen yakni sekitar 600.000 tahun yang lalu.
Berdasarkan temuan di zaman ini, manusia zaman paleolitikum memenuhi kebutuhan kesehariannya dengan cara berburu secara mengelompok lalu meracik makanan dengan cara yang masih sangat sederhana.
Manusia Purba Zaman Paleolitikum
Ditemukannya berbagai fosil manusia purba menjadikan bukti bahwa zaman paleolitikum pernah ada di muka bumi, serta diperkirakan berumur lebih dari 1 juta tahun yang lalu.
Adapaun tiga jenis yang hidup pada zaman paleolitikum, ketiga manusia tersebut yaitu:
- Homo Wajakensis
- Meganthropus paleojavanicus
- Homo Erectus dan Homo Soliensis
Ciri Ciri Zaman Paleolitikum
Adapaun ciri yang dimiliki zaman paleolitikum, sehinga kita dapat dengan mudah membedakan zaman ini dengan zaman lainnya.
Ciri-cirinya adalah sebagai berikut:
- Hidup berpindah-pindah atau nomaden, sebab manusianya belum memiliki tempat tinggal yang tetap. Pada waktu itu, tempat tinggal mereka yaitu padang rumput, goa, dan yang deket sama sumber air (sungai, laut, pantai, dll). Kenapa mereka mencari tempat tinggal yang dekat dengan sumber air? Sebab airnya dapat digunakan sebagai sumber air minum, makanan, sekaligus sebagai sarana transportasi menuju tempat lainnya.
- Berkelompok kecil dengan tujuan untuk memudahkan pergerakan dalam hal mencari makan.
- Bergantung dengan alam sekitar.
- Menggunakan peralatan yang sederhana. Alat tersebut masih bertekstur kasar, contohnya kapak genggam yang berfungsi untuk memotong, menggali dan menguliti binatang.
- Menggunakan bahasa yang sederhana.
Manusia yang hidup di zaman paleolitikum berdasarkan fosil yang ditemukan merupakan jenis Pithecanthropus Erectus yang berjalan tegap atau tegak, Meganthropus paleojavanicus, Homo Wajakensis, dan Homo Soliensis.
Fosil yang ditemukan berada di aliran sungai Bengawan Solo.
Kehidupan Sosial Ekonomia
- Menggunakan sistem food gathering atau berburu untuk mengumpulkan atau mencari makan.
- Hidupnya berpindah-pindah atau nomaden. Mereka nantinya akan mencari tempat baru yang dapat memberikan makanan yang cukup.
- Tinggal dekat dengan sumber air. Sebab hewan yang diburu selalu berkumpul di area sumber air, selain itu sumber air juga dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan lainnya.
Kebudayaan Zaman Paleolitikum
Berdasarkan temuan oleh para arkeolog, pada zaman paleolitikum terdapat dua macam kebudayaan di Indonesi. Perhatikan penjelasan di bawah.
1. Kebudayaan Pacitan
Penemuan kapak genggam dan peralatan batu oleh Von Koenigswald. Pada tahun 1935 di daerah Pacitan merupakan tanda kebudayaan pacitan turut serta melengkapi zaman paleolitikum.
Kapak dalam kebudayaan ini masih sangat kasar yang juga disebut sebagai kapak penetak. Tak hanya di Pacitan, alat tersebut juga banyak ditemukan di Gombang dan Progo (Jawa Tengah), Suka Bumi, dan Lahat.
2. Kebudayaan Ngandong
Keberadaan kebudayaan ngandong ditandai dengan temuan alat-alat berbahan dasar tulang, alat penusuk berbahan tanduk rusa, flakes. Serta ujung tombak bergigi yang ditemukan di daerah Ngandong dan Sidoarjo.
Tak hanya itu saja, beberapa alat yang berukuran kecil berbahan dasar bebatuan yang indah juga ditemukan di daerah dekat Sangiran.
Benda tersebut juga disebut sebagai Serbih Pilah. Penemuan lukisan telapan tangan berwarna merah serta lukisan babi hutan pada dinding-dinding gua juga mendukung keberadaan kebudayaan Ngandong.
Lukisan tersebut ditemukan di Goa Leang Pattae (Sulawesi Selatan).
Kepercayaan Pada Zaman Paleolitikum
Sistem kepercayaan yang dianut pada zaman paleolitikum yaitu animisme dinamisme, serta pemujaan terhadap roh nenek moyang.
Animisme merupakan kepercayaan bahwa dalam setiap benda memiliki roh. Hal tersebut dibuktikan dengan adanya tulang belulang manusia yang telah mati di dalam gua.
Dinamisme merupakan kepercayaan bahwa setiap benda mempunyai kekuatan ghaib. Hal tersebut dibuktikan dengan adanya menhir.
Sementara pemujuaan terhadap nenek moyang merupakan kepercayaan bahwa setiap orang yang meninggal akan menuju ke alam atau tempat yang lebih baik.
Manusia paleolitikum yakin bahwa setiap kejadian disebabkan kemarahan nenek moyang.
Sebagai contoh ketika gunung meletus. Mereka yakin bahwa penunggu gunung sedang marah, atau saat gempa bumi berlangusn, mereka yakin penunggu tanah juga sedang marah.
Peninggalan Zaman Paleolitikum
Seperti yang telah kita bahas sebelumnya, bahwa pada zaman paleolitikum semua peralatannya masih sangat sederhana.
Manusia di zaman ini hanya membuat peralatan dengan cara memukul batu ke batu lain yang lebih keras, sehingga nantinya akan menghasilkan serpihan lain yang lebih kecil.
Berikut adalah peninggalan alat-alat yang ada di zaman paleolitikum:
1. Kapak Genggam
Kapak genggam ini banyak ditemukan di daerah Pacitan dan biasa disebut sebagai “chopper” (alat penetak/pemotong).
Dinamakan kapak genggam karena alat ini bentuknya menyerupai kapak namun tidak memiliki tangkai atau pegangan, sehingga cara menggunakannya dengan cara menggenggam.
Cara membuat kapak ini yakni memangkas salah bagian dari batu hingga tajam serta sisi lainnya dibiarkan begitu saja.
Kapak genggam berfungsi sebagai alat untuk menggali umbi, memotong, dan menguliti binatang.
2. Kapak Perimbas
Fungsi dari kapak perimbas yaitu untuk merimbas kayu, memahat tulang, serta digunakan sebagai senjata.
Alat ini juga ditemukan di daerah Pacitan, selain itu alat ini juga ditemukan di Gombong (Jawa Tengah), Sukabumi (Jawa Barat), Lahat, (Sumatra Selatan), dan Goa Choukoutieen (Beijing).
Namun karena kebanyakan kapak ini ditemukan di Pacitan, maka oleh Ralp Von Koenigswald disebut sebagai kebudayan Pacitan.
3. Alat-alat dari tulang binatang atau tanduk rusa
Alat-alat yang berbahan tulang binatang dan tanduk rusa juga merupakan peninggalan dari zaman ini.
Alat ini merupakan hasil dari kebudayaan ngandong. Alat ini didominasi dengan alat yang berupa penusuk (belati) serta ujung tombak yang bergerigi.
Alat ini berfungsi sebagai pengorek ubi dan juga keladi dari dalam tanah serta digunakan untuk menangkap ikan.
4. Flakes
Flakes merupakan peralatan yang berbentuk mini yang terbuat dari batu Chalcedon berfungsi sebagai alat pengupas makanan.
Flakes juga merupakan hasil dari kebudayaan ngandong. Selain digunakan sebagai alat pengupas makanan, flakes juga digunakan untuk berburu, menangkap ikan, mengumpulkan ubi serta buah-buahan.
Itulah ulasan singkat mengenai Zaman Paleolitikum semoga dapat membantu kegiatan belajar kalian ya sobat. Terima kasih telah berkunjung :))
The post Zaman Paleolitikum appeared first on Yuksinau.
ARTIKEL PILIHAN PEMBACA :
Comments
Post a Comment