Pengendalian Sosial - Poin 100
Keberadaan internet membuat siapa saja bisa mengakses berbagai informasi, maka tidak heran belakangan ini banyak sekali betebaran situs-situs yang membahas mengenai Pengendalian Sosial. Hal ini sangat logis mengingat di era pandemi ini, masyarakat kita lebih sering melakukan proses belajar mengajar secara daring. Baiklah sudah cukup basa-basinya, yuk langsung masuk ke pembahasan saja.
Penjelasan Lengkap Pengendalian Sosial
Jumpa lagi bareng kita, yuksinau.id yang senantiasa membahas mengenai segala ilmu pengetahuan yang pastinya perlu kalian pelajari. Dan kali ini yuksinau.id berkesempatan untuk membahas materi tentang pengendalian sosial.
Yuk langsung saja simak baik-baik ulasan di bawah.
Pengertian Pengendalian Sosial
Secara Umum
Apasih pengedalian sosial itu? pengendalian sosial merupakan suatu usaha yang dilaksanakan oleh seorang individu atau masyarakat dalam mencegah terjadinya penyimpangan sosial.
Dengan cara dengan mengajak sekaligus membimbing masyarakat lain dalam bersikap. Serta berperilaku yang sesuai dengan nilai dan norma yang hidup atau berlaku.
Pengendalian sosial juga bisa didefiniskan sebagai sebuah proses pengawasan yang dilaksanakan oleh masing-masing kelompok dalam masyarakat.
Dengan cara membujuk, mengajak, dan juga memaksa individu ataupun kelompok lainnya. Supaya mau mengikuti norma-norma sosial yang hidup dan berlaku di lingkungan masyarakat.
Tujuan utama dari adanya usaha pengendalian serta pengawasan sosial yaitu guna menciptakan sekaligus menjaga kedamaian. Dan juga ketentraman yang ada di dalam masyarakat.
Dengan adanya pengendalian serta pengawasan ini, maka keteraturan dalam sosial di masyarakat bisa terwujud dengan baik.
Menurut Para Ahli
Adapun beberapa pengertian dari pengendalian sosial yang disampaikan oleh para ahli, diantaranya adalah sebagai berikut:
Bruce J. Cohen
Kontrol sosial sosial merupakan sebuah metode atau sarana yang dipakai guna mendorong seseorang dalam berperilaku yang sesuai dengan kehendak rakyat. Di dalam kelompok besar atau khusus.
Horton
Kontrol sosial atau pengendalian sosial merupakan segala jalan serta proses di mana sekelompok orang atau masyarakat. Sehingga setiap anggotanya bisa bertindak yang selaras dengan kelompok atau masyarakat tersebut.
Joseph S. Roucek
Kontrol sosial merupakan sebuah istilah kolektif yang merujuk terhadap proses yang direncanakan ataupun tidak direncanakan. Yang sifatnya membujuk, mengajar, atau bahkan memaksa seorang individu dalam beradaptasi dengan kebiasaan serta nilai-nilai kelompok.
Peter L. Berger
Kontrol sosial atau pengendalian sosial merupakan beragam cara yang dipaki oleh sekelompok masyarakat guna mengekang pemberontak atau pembangkang.
Soetandyo Wignyo Subroto
Kontrol sosial atau pengendalian sosial merupakan sanksi, yang merupakan bentuk dari sebuah penderitaan yang sengaja telah disediakan oleh masyarakat.
Astrid S. Susanto
Kontrol sosial atau pengendalian sosial merupakan mengontrol psikologis sekaligus non-fisik. Sebab hal ini merupakan “tekanan mental” kepada seorang individu. Sehingga individu akan dapat bersikap serta bertindak sesuai dengan penilaian di dalam kelompok.
Bentuk Pengendalian Sosial
Tak sedikit bentuk dari pengendalian sosial yang dilakukan oleh masyarakat setempat. Hal tersebut guna mencegah terjadinya perbuatan yang menyimpang, diantara bentuk pengendalian tersebut adalah sebagai berikut:
Gosip
Rumor atau juga sering disebut sebagai gosip merupakan sebuah kegiatan yang membahas perilaku negatif yang telah dilakukan oleh seseorang. Tanpa didukung dengan fakta yang sedang diperbincangkan.
Gosip ini pada umumnya tidak dapat diketahui oleh publik, bahkan orang yang menjadi objek gosip juga tidak mengetahuinya.
Namun, rumor bisa saja menyebar dari mulut ke mulut. Sehingga pada akhirnya semua anggota dalam masyarakat dapat mengetahui dan terlibat dalam percakapan gosip ini.
Sebagai contoh, gosip mengenai perselingkuhan yang dilakukan oleh si A dengan si B. Gosip seperti ini bisa saja tersebar dalam kurun waktu yang singat.
Masyarakt yang sudah mendengar berbagai rumor maka tak jarang juga akan terpengaruh sehingga akan sinis kepada objek yang digosipkan.
Sebab itu laten, biasanya merupakan orang yang sangat menjaga untuk tidak menjadi objek gosip.
Teguran
Teguran pada umunya dilakukan oleh seorang individu atau sekelompok orang kepada individu lainnya atau sekelompok orang yang dianggap tidak etis. Dan atau dianggap mengganggu warga.
Teguran merupakan sebuah kritik sosial yang dilakukan secara langsung dan sifatnya terbuka. Sehingga orang yang mendapatkan teguran akan begitu khawatir dan segera menyadari kesalahan yang telah diperbuat.
Teguran ini memang telah banyak dilakukan oleh masyarakat Indonesia, dan sudah menjadi hal yang tidak aneh lagi.
Sebagai contoh:
- peringatan kepada sekelompok pemuda yang sedang berkumpul hingga larut malam
- membuat kebisingan dan meresahkan warga sehingga pemuda tersebut mendapatkan teguran
- peringatan yang dibuat oleh guru terhadap siswa yang sering meninggalkan pelajaran, dan yang lainnya.
Sanksi atau Hukuman
Pada dasarnya sanksi maupun hukuman merupakan sebuah hadiah negatif yang diberikan pada seorang individu maupun sekelompok orang yang telah melakukan perilaku menyimpang.
Sebagai contoh, pemecatan yang dilakukan kepada seorang oknum polisi yang didapati terbukti mengkonsumsi sekaligus mendistribusikan obat-obatan, dan yang lainnta.
Adapun manfaat dari adanya sanksi atau hukuman tersebut, diantaranya meliputi:
1. Untuk seseorang atau sekelompok orang yang sensitif terhadap penyimpangan-penyimpangan yang telah dilakukan sehingga tidak akan mengulanginya lagi.
2. Sebagai peringatan bagi anggota masyarakat lainnya agar tidak menyimpang.
Pendidikan
Pendidikan merupakan upaya sadar yang dilaksanakan oleh seorang individu atau sekelompok orang. Dalam hal mempengaruhi seseorang ataupun sekelompok orang guna meraih tingkat kematangan.
Lewat jalur pendidikanlah orang akan mengetahui, mengerti. Serta pada waktu yang bersamaan melatih sistem nilai dan norma yang hidup atau berlaku di tengah masyarakat.
Agama
Agama memberikan pengajaran kepada semua umat manusia dalam menjaga hubungan baik antar sesama manusia lain. Serta antara manusia dengan makhluk lainnya, dan juga antara manusia dengan Tuhan Yang Maha Esa.
Hubungan yang baik bisa dibina dengan cara menjalankan semua syariat dan perintah Allah serta tak lupa untuk menjauhi semua larangan-Nya.
Lewat agama, akan menanamkan keyakinan bahwa melakukan perintah Tuhan merupakan perbuatan baik yang nantinya akan dapat membawakan banyak manfaat.
Sebaliknya, jika seorang melanggar larangan Allah maka ia akan mendapatkan dosa yang nantinya dapat membawa bencana.
Dengan adanya kepercayaan tersebut, agama akan memegang peranan yang amat penting dalam mengendalikan perilaku pada kehidupan manusia.
Ejekan
Tak jarang, seseorang yang telah melakukan perilaku menyimoang atau berbuat tidak etis akan disambut dengan ejekan.
Bentuk dari ejekan pun beragam, dapat berupa sindiran, hinaan, celaan serta cemooh yang di mana berperan guna pengendalian sosial.
Individu yang diejek diharapkan akan malu dengan perbuatannya sehingga tidak akan mengulangi perbuatannya lagi.
Pengucilan
Seorang anak akan dikucilkan oleh temanya selepas si anak ketahuan mencuri pensil atau berbuat hal yang tidak mengenakan.
Perbuatan tersebut akan dianggap memalukan sehingga pada akhirnya si anak anak dijauhi oleh teman-temannya. Dari tindakan pengucilan juga dapat disebut sebgai sanksi sosial.
Intimidasi
Seorang pegawai KPK yang menerima teror sms dengan berisikan ancaman sewaktu tengah menangani kasus korupsi triliyunan.
Ancaman tersebut adalah salah satu bentuk intimidasi supaya pegawai KPK tersebut tidak akan mengusut kasus yang tengah ia selidiki.
Kekerasan
Seorang aparat yang memukul demonstran pada saat demonstran mencoba melewati pagar pembatas, dan hal yang dilakukan oleh aparat adalah sebuah bentuk dari pengendalian sosial.
Tujuan hal tersebut supata demonstran akan lebih tertib sewaktu menjalankan aksinya. Penerapan kekerasan ini dilakukan secara fisik langsung.
Macam Macam Pengendalian Sosial
Adapun macam-macam dari pengendalian sosial yang terbagi berdasarkan sifat, perlakuan, dan pelaku, diantaranya adalah sebagai berikut:
Berdasarkan Sifat
1. Tindakan Preventif
Pengendalian sosial yang memiliki tujuan terhadap suatu tidakan untuk melakukan tindakan pencegahan bersama yang kemungkinan akan memicu terjadinya berbagai pelanggaran terhadap norma sosial yang ada.
Sebagai contoh: Gilang menasihati Safira supaya tidak terlambat datang ke acara sekolah.
2. Tindakan Represif Bersifat Hidup
Pengendalian sosial yang memiliki tujuan guna dapat mengembalikan kekompakan yang pernah terganggu sebab pernah terjadi sebuah pelanggaran dengan panduan yang menjatuhkan sanksi sesuai dengan pelanggaran yang dilakukan.
Sebagai contoh, sanksi skors yang diberikan terhadap murid yang sering melanggar peraturan.
3. Tindakan Kuratif
Pengendalian sosial yang bersifat kuratif adalah pengendalian sosial yang dilaksanakan sewaktu terjadinya penyimpangan sosial.
Sebagai contoh, seorang master yang menegur serta menasihati muridnya, sebab si murid ketahuan menyontek pada waktu ulangan berlangsung.
Tindakan ini bertujuan guna memberi penyadaran terhadap si perilaku dan memberikan efek jera.
Berdasarkan Cara Perlakuannya
1. Persuasif
Yakin suatu cara pengendalian sosial yang dilaksanakan tanpa menggunakan tindakan kekerasan. Sebagai contoh membujuk, membimbing, memberikan nasihat, dan yang lainnya.
2. Koersif
Yakni suatu kontrol atau pengenadalian sosial yang dilaksanakan dengan menggunakan paksaan sekaligus menggunakan sanksi yang tegas sesuai dengan pelanggarannya.
Sebgai contoh: penertiban pedagang kaki lima yang melakukan operasi tidak pada tempatnya.
Berdasarkan Pelakunya
1. Pengendalian pribadi
Yakni sebuah kontrol atau pengendalian sosial yang dilaksanakan oleh tiap-tiap individu yang terinspirasi dari berbagai tokoh panutan.
2. Pengendalian institusional
Yakni sebuah kontrol atau pengendalian sosial yang dilaksanakan oleh lembaga atau institusi tertentu, contohnya yaitu pesantren.
3. Pengendalian resmi
Yakni sebuah kontrol atau pengendalian sosial yang dilaksanakan oleh lembaga resmi negara yang sesuai undang-undang. Contohnya yaitu Kepolisian, Kejaksaan, dan yang lainnya.
4. Pengendalian tidak resmi
Yakni sebuah kontrol atau pengendalian sosial yang dilaksanakan oleh seorang individu atau lembaga masyarakat yang bersifat tidak resmi.
Ciri Ciri Pengendalian Sosial
Untuk mengenali adanya sebuah pengendalian atau kontrol sosial pada masyarakat, maka bisa kita lihat beberapa karakteristiknya.
Berikut merupakan ciri dari pengendalian sosial, diantaranya adalah sebagai berikut:
- Adanya sebuah cara atau metode khusus guna menertibkan individu ataupun masyarakat.
- Kontrol atau pengendalian sosial bisa dilaksanakan oleh tiap-tiap individu kepada individu lain maupun kelompok terhadat individu atau kelompok lain.
- Kontrol sosial dilaksanakan dengan tujuan guna mewujudkan keselarasan serta stabilitas kepada berbagai perubahan yang terdapat pada masyarakat.
- Pengendalian sosial dilaksanakan oleh beragam pihak walaupun seringkali masing-masing pihak tidak menyadarinya.
Fungsi Pengendalian Sosial
Berikut merupakan beberapa fungsi dari kontrol tau pengendalian sosial, diantaranya adalah sebagai berikut:
- Memberika penghargaan terhadap anggota masyarakat yang taat kepada nila dan juga norma.
- Mempertebal kepercayaan dalam masyarakat kepada peran nilai serta norma sosial.
- Mengembangkan rasa malu.
- Mengembangkan rasa takut.
- Menciptakan sistem hukum.
Tujuan Pengendalian Sosial
Berikut merupakan beberapa fungsi dari kontrol tau pengendalian sosial, diantaranya adalah sebagai berikut:
- Mewujudkan keselarasan serta ketentraman dalam hidup bermasyarakat.
- Mengurangi tindak penyimpangan sosial yang terjadi di dalam masyarakat.
- Mengembalikan suasana sosial yang tidak teratur akibat terjadinya penyimpangan sosial.
- Menanamkan rasa kesadaran ataupun paksaan kepada seorang individu guna mematuhi norma sosial.
Tahapan Pengendalian Sosial
Usaha dalam kontrol atau pengendalian sosial berlangsung melewati beberapa tahap.
Berikut merupakan tahapan dari pengendalain sosial, diantaranya adalah sebagai berikut:
- Tahap Sosialisasi, ditandai dengan adanya proses pengenalan norma dan nilai yang hidup atau berlaku di dalam masyarakat.
- Tahap penekanan sosial, memiliki tujuan untuk melakukan penekanan terhadap masyarakat sehingga akan menciptakan masyarakat yang stabil. Tahapan ini pada umumnya telah dilengkapi dengan sanksi-sanki yang ditujukan kepada para pelaku penyimpangan sosial.
- Tahap pendekatan kekuasaan, dilaksanakan oleh individu ataupun kelompok yang memiliki kekuatan lebih kepada pelaku penyimpangan sosial. Tahap ini dilewati pada saat tahap lain tidak mampu dalam mengupayakan tindakan pengendalian sosial.
Proses Pengendalian Sosial
Penyimpangan sosial berlangsung sebab kurangnya kesadaran dari anggota masyarakat kepada nilai dan juga norma yang berlaku.
Usaha yang bisa digunakan untuk mencegah terjadinya penyimpangan yaitu dengan adanya pengendalian sosial yang bisa meraih terciptanya stabilitas sekaligus keteraturan masyarakat.
Lembaga Pengendalian Sosial
Berikut ini beberapa lembaga dari pengendalian sosial yang memiliki peran penting dalam pengendalian sosial, yaitu ;
Keluarga
Keluarga adalah kelompok primer yang memiliki tangguna jawah kepada proses dari pembentukan kepribadian individu. Keluarga akan menjadi tempat pertama untuk seorang individu dalam mempelajari apa itu kehidupan sosial.
Dalam keluarga, terdapat intensitas dari pertemuan yang tinggi sehingga dalam setiap anggota dalam keluarga mampu mengawasi setiap anggota keluarga lainnya.
Kedekatan sekaligus intensitas pertemuan yang tinggi itulah yang bisa membuat pencegahan individu akan melakukan tindakan penyimpangan.
Lembaga Pendidikan
Leawat ajang pendidikan, seseorang akan memperoleh pengetahuan dan keterampilan secara bersamaan.
Pendidikan disini memiliki peran dalam pembentukan:
- kekuatan spiritual keagamaan
- pengendalain diri, kepribadian
- kecerdasan
- akhlak mulia
- keterampilan yang seyogyaanya dibutuhkan oleh seorang individu.
Lembaga pendidikan memiliki perang yang penting dalam pelaksanaan proses pengendalain sosial yang terjadi di lingkungan sekolah dan juga masyarakat.
Lewat pendidikan yang ada di sekolah, setiap siswa akan ditanamkan nilai karakter dan religius yang akan mengarahkan para siswa supaya tidak melakuakn perbuatan yang bertentangan dengan nilai sosial.
Proses penanaman nilai tersebut selain diajarkan dalam pembelajaran, juga dipraktekan dilingkungan sekolah.
Sebagai contoh, peserta didik dituntut agar masuk sekolah tepat waktu. Penanaman nilai serta norma di dalam sekolah seperti ini menjadi cara unutk mengenalkan pengendalian sosial terhadap peserta didik.
Tokoh Masyarakat
Tokoh masyarakat merupakan seseorang yang memiliki pengaruh dan kekuatan dalam memengaruhi perilaku masyarakat di lingkungan sosialnya.
Pihak yang bisa disebut demikian pada umumnya merupakan seorang tokoh adat, tokoh agama cendekiawan, ataupun seseorang yang mempunyai jabatan struktural. Seperti kepala desa, ketua RT, polisi, dan juga TNI.
Selain sebagai lembaga pengendalian atau kontrol soial, tokoh masyarakat juga sering dijadikan sebagai panutan sekaligus teladan.
Oleh karena itu, proses pengendalian sosial yang dilaksanakan oleh tokoh masyarakat akan cenderung dipatuhi oleh masyarakat lainnya.
Lembaga Agama
Lembaga agama akan mendorong manusia untuk memberikan pedoman pada tiap-tiap individu guna berperilaku sesuai dengan ang diajarkan dalam agama.
Setiap agama akan mangajarkan sikap yang positif serta telah terjamin akan kebenarannya guna mengarahkan umatnya kepada jalan yang benar.
Agama akan mengarahkan setiap individu untuk selalu berbuat kebaikan serta menjauhi semua larangan dalam agama.
Pengendalian dari perilaku menyimpang yang diajarkan dalam agama merupakan penanaman kepercayaan kepada adanya dosa dan juga pahala.
Pemeluk suatu agama yang melakukan kebaikan akan memperoleh pahala. Sementara umat yang melakukan kejahatan atau perilaku yang dilarang akan mendapatkan dosa.
Lembaga agama memiliki sifat yang sangat efektif dalam usaha pengendalian sosial. Sebab adanya nilai-nilai kepercayaan yang ikut serta mendorong para umatnya untuk mentaati agama.
Lembaga Adat
Lembaga adat menjadi salah satu usaha pengendalian atau kontrol sosial di dalam masyarakat tradisional. Lembaga adat ini berisikan norma, nila, serta adat istiadat setempat yang berlaku.
Nilai, norma, serta adat istiadat tersebut dipakai sebagai suatu standar pola perilaku dalam bermasyarakat. Seseorang yang dianggap melanggar peraturan adat, maka akan dikenakan sanksi oleh tetua adat sekaligus masyarakat setempat.
Kepolisian
Kepolisian memiliki tugas dalam hal mengendalikan perilaku masyarakatnya dan memiliki tujuan dalam hal mewujudkan ketertiban dan juga keamanan.
Kepolisian bertugas dalam menegakan peraturan yang berdasarkan pada pedoman resmi undang-undang.
Pengendalian sosial yang dilaksanakan oleh pihak keolisian tidak selalu memiliki sifat represif, namun juga bersifat preventif.
Pengadilan
Pengadilan merupakan sebuag instasi atau badan resmi yang melakukan sistem peradilan berwujud memeriksa, mengadili, serta memutus sebuah perkara.
Sementara peradilan merupakan sebuah proses dalam rangka upaya menegakan hukum dan juga keadilan atau sebuah proses dalam mencari keadilan.
Badan peradilan tertinggi di Indonesia yaitu Mahkamah Agung. Sementara untuk badan peradilan dibawah Mahkamah Agung yaitu:
- Badan Peradila Umum
- Badan Peradilan Agama
- Badan Peradilan Militer
- Badan Peradilan Tata Usaha Negara.
Media Massa
Usaha media massa dalam upaya pengendalian atau kontrol sosial lewat cara mengawasi seluruh kegiatan yang dilakukan oleh masyarakat. Serta pemerintah dan disajikan dalam wujud informasi.
Informasi disebarluaskan secara cepat dan disari dengan berbagai fakta dan bukti riil atau autentik di lapangan.
Seorang individu yang melakukan penyimpangan sosial akan merasa malu pada saat kelakuannya disebarluaskan oleh media massa.
Tujuan dari pengendalian atau kontrol sosial lewat media massa ini merupakan usaha publik agar dapat menilai serta melakukan pengawasan. Baik kepada kebijakan pemerintah ataupun perilaku masyarakat.
Dampak
Dampak Lembaga Pengendalian Sosial
Dalam menjalankan fungsi dan tugasnya, lembaga dari kontrol sosial juga memberikan efek tersenditi. Baik itu efek yang positif atau bahkan efek yang negatif untuk kehidupan bermasyarakat.
Positif atau negatifnya dari dampak yang ditimbulkan akan tergantung dari kinerja lembaga pengendalian sosial itu sendiri di dalam ligkungan masyarakat masyarakat. Berikut penjelasannya:
1. Dampak positif
Lembaga pengendalian sosial akan memberikan berdampak positif jikalau lembaga tersebut dapat menunjukkan kinerja yang baik.
Setiap pelanggaran yang terjadi di dalam masyarakat akan segera ditangani dengan baik. Dan sesuai dengan aturan yang berlaku dan juga dapat melahirkan keadilan untuk masyarakat.
Hal tersebut akan berakibat pada kehidupan bermasyarakat yang akan menjadi lebih aman sekaligus tertib.
2. Dampak negatif
Lembaga kontrol sosial akan dapat berdampak negatif jikalau lembaga tersebut menunjukkan kinerja yang tidak baik atau tidak berfungsi dengan baik.
Setiap pelanggaran yang terjadi tidak ditindaklajuti dengan segera serta tidak sesuai dengan aturan yang berlaku.
Hal tersebut bisa saja menjadi pemicu dari keresahan dalam masyarakat. Akibat dari dampak negatif diantaranya yaitu:
- Tidak ada kepastian hukum.
- Kepentingan masyarakat tidak bisa terakomodasi dengan baik.
- Banyak konflik yang terjadi di dalam masyarakat.
- Lahirnya mafia hukum.
- Kehidupan dalam masyarakat menjadi tidak aman.
- Terjadi kekacauan di dalam masyarakat.
- Melahirkan kesenggangan dalam masyarakat.
- Memicu terjadinya perang.
Dampak Pengendalian Sosial
Adapun dampak dari pengendalian sosial ini, diantaranya:
- masyarakat akan mematuhi segala norma dan peraturan yang berlaku
- kondisi di dalam lingkungan masyarakat akan serasi, aman, dan juga tertib.
Demikianlah ulasan singat mengenai pengendalian sosial, semoga dapat membantu kegiatan belajar kalian ya. Terima kasih telah berkunjung :)).
The post Pengendalian Sosial appeared first on Yuksinau.
ARTIKEL PILIHAN PEMBACA :
Comments
Post a Comment