Contoh Teks Anekdot - Poin 100
Keberadaan internet membuat siapa saja bisa mengakses berbagai informasi, maka tidak heran belakangan ini banyak sekali betebaran situs-situs yang membahas mengenai Contoh Teks Anekdot. Hal ini sangat logis mengingat di era pandemi ini, masyarakat kita lebih sering melakukan proses belajar mengajar secara daring. Baiklah sudah cukup basa-basinya, yuk langsung masuk ke pembahasan saja.
Penjelasan Lengkap Contoh Teks Anekdot
Di dalam artikel sebelumnya, kami telah membahas secara tuntas terkait teks anekdot, sekarang saatnya untuk memberikan berbagai contoh teks anekdot.
Namun sebelum itu, untuk mengingat strukturnya kembali, berikut kami berikan contoh beserta strukturnya, antara lain:
Contoh Teks Anekdot Beserta Strukturnya
Kereta dan Tukang Kupat Tahu
Pada suatu hari, seperti hari biasa, dari pagi hingga siang tukang kupat tahu ini berdang di SMP 4 Tasikmalaya pukul 12 siang. Ia dia biasanya akan menyusuri rel kereta guna mengambil jalan pintas menuju arah lokasi dagang berikutnya, yaitu Pasar Pancasila.
Namun kebetulan pada hari itu, dagangannya telah habis. Yang mana pembeli terakhirnya berada di sisi rel kereta.
Sesudah pembeli terakhir tersebut selesai, tukang kupat tahu pun langsung membersihkan piringnya yang berwarna merah kemudian mengeringkannya dengan cara dikibas – kibaskan.
Dan secara kebetulan lagi, waktu itu terdapat kereta yang melintas. Melihat terdapat tanda merah yang dikibas -kibaskan dari jauh, masinis kereta pun kaget kemudian menginjak rem dengan keras.
Sebab disangka terdapat hal darurat yang membahayakan. Kemudian kereta pun berhenti tepat di samping tukang kupat tahu tadi.
Masinis: “Ada apa, pak?”
Tukang Kupat Tahu: Tidak ada apa – apa, pak, tinggal bumbunya saja”.
Seketika Masinis pun turun kemudian langsung memukuli si tukang kupat tahu.
Struktur Teks Anekdot:
Contoh Teks Anekdot Sosial
Makan Rumput
Pada hati itu Pak Suranto tengah mengendarai mobil mewahnya di suatu lokasi. Namun tiba – tiba Pak Suranto merasa heran pada saat ada seorang ibu – ibu yang nampak sedang makan rumput. Pak Suranto pun akhirnya memutuskan berhenti serta hendak bertanya mengapa ibu tersebut memakan rumput. Selama ini Pak Bahagiao tahunya manusia hanya makan nasi, bukan makan rumput.
Pak Suranto pun kemudian bertanya, “Maaf bu, kenapa ibu memakan rumput?”. Ibu tersebut dengan wajah memelasnya menjawab, “Saya lapar pak serta tidak memiliki uang untuk membeli makanan”. Mendengar jawab itu, Pak Suranto pun merasa sangat iba. Kemudian ia ibu tersebut agar naik ke dalam mobil mewahnya. Tetapi tanpa diduga ibu tersebut menolak.
“Saya tidak dapat naik mobil mewah bapak, saya memiliki lima anak yang juga tengah memakan rumput di rumah”. jelas dari ibu tersebut. Mendengar hal itu, Pak Suranto pun lantas menjawab, “Ya sudah bawa saja kelima anak ibu itu”. Tentu saja ibu merasa sangat girang, iya kemudian memanggil seluruh anak – anaknya agar naik mobil mewah Pak Suranto.
Pada saat berada di dalam mobil, anak -anak ibu pun merasa sangat senang. Salah satu anak ibu itu juga ada yang bertanya, “Bapak akan mengajak kami kemana?”. Pak Suranto menjawab “Tentu saja saya akan membawa kalian ke rumah saya”. Mereka pun bertambah girang. “Memangnya kenapa bapak mau membawa kami ke rumah bapak?”, tanya anak yang lainnya. Pak Suranto pun menjawab “Iya, soalnya rumput yang ada di rumah saya sudah mulai panjang – panjang”.
Contoh Teks Anekdot Pendidikan
Reaksi Kimia
Pada suatu hari di sekolah pada mata pelajaran kimia, seorang guru tengah menguji murid – muridnya dengan memberikan pertanyaan:
Guru: “Sani, sebutkan contoh reaksi kimia yang telah kamu ketahui”.
Sani: “Pada proses pembuatan bioetanol, glukosa akan diubah menjadi alcohol lewat proses fermentasi menggunakan salah satu rumusan C6H12O6 — > 2C2H5OH+2CO2+2NADH2+Energi”
Guru: “Wah Bagus sekali Sani, sekarang Gilang, coba sebutkan contoh yang lainnya!”
Gilang pada waktu itu tengah melamun. Maklum karena ia belum sarapan sebab ia bangun kesiangan, padahal ibunya telah membuatkan nasi goreng yang sangat enak untuk sarapan keluarga. Kemudian Gilang pun tidak berkonsentrasi dengan pertanyaan yang diberikan gurunya kemudian menjawab sekenanya.
Gilang: “Beras yang dimasak menjadi nasi bu, kemudian tempe yang mentah dicampur garam, bawang, serta ketumbar lalu digoreng dengan rasa yang sangat gurih”.
“Jika nasi dan tempe ini kita kombinasikan serta ditambah dengan menggunakan sambal pecel dan rebusan sayur serta kecambah, perpaduannya akan mengubah unsur itu menjadi sarapan yang sangat istimewa bu!”
Sontak seluruh kelas riuh sebab tertawa
Guru: “Tenang… tenang… jangan ramai. Gilang, kenapa kamu menjawab seperti itu?”
Gilang: “Itu reaksi kimiawi bu”.
Guru: “Apa maksudmu?”
Gilang: “Bukankah ibu mengatakan jika seluruh proses pembuatan makanan adalah proses kimiawi? Saya kira jawaban saya tadi adalah jawaban yang paling mudah dimengerti tanpa harus memakai lambang rumus kimia yang membuat lapar bu”.
Sekali lagi seluruh murid pun tertawa melihat kelakuan Gilang yang spektakuler.
Contoh Teks Anekdot Dialog
Teks anekdot yang berbentuk dialog pada umumnya akan lebih memudahkan para pembaca agar dapat memahami apa yang hendak disampaikan oleh si penulis anekdot itu sendiri, berikut contohnya:
Tukang Roti
Di suatu pagi hari yang sangat cerah, Putra belum sarapan, dan kemudian tiba terdengar bel pedagang roti yang lewat.
Lantas tanpa pikir panjang, ia pun langsung menuju teras rumah dan memanggil si tukang roti.
Putra: “Bang, ada jual roti apa aja?”
Tukang roti: “Banyak jenisnya mas, silahkan lihat serta pilih saja sendiri”
Putra: “Ini rotinya rasa apa saja bang?”
Tukang roti: “Kalau yang ini roti rasa melon mas”
Putra: “Kalau roti yang ini rasa apa bang?”
Tukang roti: “Roti ini rasa strawberry”
Udin: “Bang, kalau roti yang ini rasa apa?”
Tukang roti: “Blueberry mas”
Udin: “Lho gimana sih, terus mana rotinya, saya kan mau beli roti bukan buah, kok dari tadi yang disebut malah nama buah – buahan aja, ya udah deh saya ngga jadi beli”
Tukang roti: *Bengong lalu jatuh pingsan.
Contoh Teks Anekdot Politik
Bubar Jalan
Pak Kepala nampak sangat kebingungan yang tengah menghadapi beragam masalah yang bergejolak di negeri ini.
Hal yang paling sangat merumitkannya yaitu bagaimana lembaganya selalu tidak bisa menyelesaikan permasalahan yang terdapat di dalam negeri ini.
Saking bingungnya ia pun kemudian bertanya kepada salah satu sosok mentor yang sudah lama ia anggap sebagai sosok yang paling berjasa di dalam karir politiknya.
Sosok itu tidak lain ialah Mbah Tedjo yang selalu memberikannya beragam petuah arif nan bijaksana.
Pak Kepala: “Mbah Tedjo saya mau meminta tolong, belakangan ini saya sangat pusing akan lembaga saya sendiri”
Mbah Tedjo: “Pusing yang bagaimana Pak?”
Pak Kepala: “Lembaga saya ini sangat kesusahan dalam menyelesaikan beragam masalah yang ada di negeri ini, saya tidak tahu lagi harus berbuat apa”
Mbah Tedjo: “Oh gitu, jika demikian saya memiliki saran untuk menyelesaikannya”
Pak Kepala: “Saran apa Mbah?”
Mbah Tedjo: “Bagaimana jika lembaga Pak Kepala ini dibubarkan saja?”
Pak Kepala: “Lah… mbah ini… ada – ada saja”
Mbah Tedjo: “Lho, jika nanti lembaganya dibubarkan maka masalahnya juga akan hilang kan? Maka tidak ada yang harus dipikirkan lagi”
Pak Kepala: “Hilang juga kepala saya Mbah”
Mereka berdua pun tertawa kemudian Mbah Tedjo melanjutkan perbincangannya ke taraf yang lebih serius.
Rupanya gurauan itu memang dimulai untuk melemaskan pikiran Pak Kepala. Inilah kenapa Pak Kepala selalu meyakini Mbah Tedjo sebagai mentor bahkan boleh disebut sebagai guru spiritualnya.
Contoh Teks Anekdot Menyindir Teman
Berikut adalah contoh teks anekdot menyindir teman dalam bentuk teks dialog, antara lain:
Terserah
Kelas 3A ingin makan bersama guna merayakan kemenangan kelas mereka pada lomba keindahan serta keasrian.
Sehingga, sepulang sekolah pun mereka akan berkumpul di gerbang sekolah guna mendiskusikan hendak makan dimana.
“Jadinya pada mau makan di mana?” Tanya salah satu orang perwakilan dari murid laki – laki.
“Terserah” kemudian dijawab oleh murid perempuan.
“Sate aja, ya?”
“Aku tidak bisa, soalnya alergi daging” sahut dari salah seorang murid perempuan.
“Jadi, kita mau makan apa?”
“Terserah” jawab dari murid yang perempuan secara kompak.
“Ya udah, kita makan ramen saja gimana?”
“Kemahalan,” sahut dari salah seorang murid perempuan yang menjabat menjadi bendahara kelas. “Uangnya tidak akan cukup!”
“Yaudah oke” sahut dari salah satu perwakilan murid laki – laki lagi. “Jadi, mau makan apa, nih?”
“Terserah” jawab murid perempuan secara kompak lagi.
“Aku tahu makan apa dan dimana” sahut salah satu orang murid laki – laki dengan jengkel. “Makan nasi di rumah masing – masing!”
Contoh Teks Anekdot Menyindir Mantan
Cinta Tak Terucap
Bangku Laudia berada di depan bangku Ade. Mereka merupakan siswa yang berasal dari sekolah swasta kosngosan. Nadia kemudian berjalan ke arah bangku kosong yang berada di samping Laudia. Ade masih nampak bengong saja sambil matanya melihat ke arah Nadia. Nadia pun nampak tampak tersenyum ke arah Ade.
Seketika mulut Ade langsung menganga serta matanya terbelalak. Ternyata gadis manis murid baru itu yang tengah berjalan ke arahnya terlihat membawa secarik kertas yang diselipkan pada bukunya.
“Wah! mentang – mentang anak tentara ini laganya seenaknya!” ketus Ade dengan tanpa berbasa – basi lagi.
Kemudian tiba – tiba dalam sekejap kertas tersebut di tepok ke jidat Ade. Ia kemudian mulai membuka matanya, tangannya memegang kepalanya sembari meringis kesakitan. Namun tidak ada siapa pun di dalam kelas.
“Nampaknya tadi suara Gilar yang membuyarkan lamunan ku deh” Ketus Ade.
“Tuh KasBon kamu selama ngedate sama aku!” Ketus Nadia disamping Laudi yang cuma melongo.
“Oalah ternyata ini cuman kasbon toh” suasana hujan kemudian membawanya ke masa lalu pada saat pertama kenal dengan Nadia pada saat masih SMP yang sekarang telah pindah lagi ke kota selepas lulus. “Terus yang satu lagi itu apa? tanya Ade yang melihat secarik kertas dari tangan kiri Nadia.
“Nih daftar mantan – mantan kamu yang telah aku hubungi! Sebentar lagi mereka bakal kesini untuk menagih hutangmu juga!”
Ternyata Nadia merupakan cinta pertama Ade yang tidak pernah diungkapkannya kepada siapa pun. Dan sekarang mereka pun bertengkar habis – habisan.
Contoh Teks Anekdot Menyindir Guru
Kanker Otak
Seorang guru TIK yang terkenal sangat galak tengah mengabsen murid – muridnya sebelum beliau memulai pembelajaran.
Hari ini beliau cukup senang sebab seluruh bangku yang ada di kelas tersebut terisi dengan tertib dan juga komplit.
Guru: “Safira Setia Putri?”
Safira: “Hadir, pak”.
Guru: “Arvi Hidayat?”
Arvi: “Hadir, pak”.
Guru: “Miko Dwi Sasongko?”
Miko: “Hadir, pak”.
Guru: “Akhirnya, kamu hadir juga Miko”.
Guru fisika itu pun sangat senang akan kehadiran Miko, sebab di dalam pertemuan kemarin siswa itu tidak dapat hadir seperti biasa.
Miko: “Iya, pak”.
Miko pun menjawab dengan tersenyum. Teman – temannya mengira jika Miko lupa jika guru itu terlalu galak untuk diberi senyuman.
Guru: “Kenapa kamu tersenyum sendiri begitu? Bukannya cerita kenapa kamu tidak bisa masuk kemarin”.
Miko: “Oh, iya pak. Maaf, saya ini terlalu senang sebab kemarin saya habis pergi ke dokter”.
Guru: “Apa yang membuat kamu senang selepas pergi ke dokter?”
Satria: “Dokter mengatakan jika saya kena kanker stadium lanjut, pak. Itulah yang membuat saya merasa senang”.
Guru: “Kamu bodoh atau gimana? Kamu tidak mengerti apa maksud dari dokter itu?”
Satria: “Tentu saja. Saya sangat mengerti dengan benar apa yang dikatakan dokter itu, pak”.
Guru: “Lantas, kenapa terus kamu begitu gembira?”
Satria: “Sebab pak guru nantinya tidak akan menyebut saya tidak punya otak lagi”.
Contoh Teks Anekdot Layanan Publik
Berikut adalah contoh teks anekdot tentang layanan umum beserta strukturnya, antara lain:
Budaya Menyerobot
Abstraksi:
Beberapa hari selepas pelaksaan hari raya idul fitri di sore hari. Sidnan tengah mengobrol kesana kemari bersama sang kakak ipar serta saudaranya yang tengah berkunjung ke rumahnya. Saudara Sidnan ini menetap di Tangerang, sebab kebetulan ia memang sengaja berkunjung ke Serang untuk menikmati sisa libur lebaran yang ia miliki.
Orientasi:
Lalu mereka pun mengobrol bertiga hingga pada pembahasan terkait riak serta pernik mudik ketika lebaran. Ia bercerita terkait betapa banyak pengemudi yang ada di jalan raya tidak mematuhi aturan lalu lintas. Sebagai contohnya terkait seringnya mengabaikan keselamatan, contohnya satu sepeda yang dinaiki oleh 5 orang. Juga aksi kebut – kebutan yang sangat membahayakan keselamatan banyak orang.
Krisis:
Ia pun mengisahkan jika di Tangerang kalau ada orang yang main serobot aja di lampu merah pada waktu masih suasana lebaran, pasti ada yang menyebutkan “Itu pasti pemudik yang berasal dari Jakarta!”
Reaksi:
Aksi serobot lampu merah tersebut memang seakan telah menjadi budaya sendiri di kota Jakarta. Banyak pengguna jalan yang kurang atau bahkan tidak peduli dengan rambu – rambu lalu lintas yang seharusnya ditaati. Ada peluang sedikit saja, mereka akan langsung main serobot dan akhirnya melanggar lalu lintas.
Koda:
Tingginya dari angka kecelakaan pada waktu musim mudik ini memang dikarenakan budaya melanggar lalu lintas tersebut.
Contoh Teks Anekdot Dalam Bentuk Narasi
Berikut adalah contoh teks anekdot tentang merokok dalam bentuk narasi, antara lain:
Larangan Merokok
Anika adalah seorang wanita kecil yang ada di dalam sebuah keluarga. Pada suatu hari, Anika ini memandang bapaknya yang tengah merokok di halaman rumahnya.
Anika yang mengenali jika merokok itu memiliki resiko yang buruk untuk kesehatan, lantas langsung menegur bapaknya.
“Bapak, jangan merokok, rokok itu kan bahaya untuk kesehatan tubuh bapak”. Ucap Anika si wanita kecil yang masih lugu.
Bapaknya pun akhirnya merasa malu, lantaran anaknya yang sangat pintar itu. Bapak Anika kemudian cuma tersenyum sembari mengusap rambut si gadis kecilnya.
“Bapak, cepat matikan rokoknya”. Ucap Anika sekali lagi yang memerintahkan kebaikan untuk Bapaknya.
Demi mencari jawaban yang tepat, kemudian bapaknya pun menjawab “Nak, kamu benar sekali. Ini Bapak lagi memusnahkan rokok dengan cara membakarnya satu – persatu. Soalnya apabila di bakar pabriknya sekalian ya tidak boleh dong”. Anika pun akhirnya menjitak ayahnya.
Contoh Teks Anekdot Tentang Lingkungan
Muka Tong Sampah
Adi merupakan salah seorang petugas kebersihan yang sangat rajin. Ia memiliki tugas untuk menyapu pinggiran jalan trotoar. Adi pun harus memastikan jika sudah tidak ada lagi sampah yang berserakan di kawasan jalanan. Hari itu, Adi tengah menyapu di trotoar seperti biasanya, tetapi tiba – tiba muncul seseorang yang melemparkan sampah dari dalam mobil di jalanan. Sampah itu tepat mengenai muka si Adi.
Sebab ia merasa kesal karena pekerjaannya dihina, Adi pun akhirnya mengejar mobil itu. Adi akhirnya pun berhasil membuat mobil itu berhenti serta pengendaranya turun dari mobil. Pengendara itu pun merasa kaget pada saat ia melihat Adi. Adi pun langsung marah – marah kepada si pengendara mobil itu. Kemarahan Adi semakin menjadi -jadi, dan ia kemudian mengatakan apabila membuang sampah harus di tempatnya dan tidak boleh sembarangan.
Pengendara mobil itupun akhirnya menerangkan kepada Adi, jika sebetulnya ia telah berusaha membuang sampah di dalam tempatnya. Namun tadi sang pengendara juga berupaya membuang sampah ke dalam tong sampah. Begitu melihat ada tong sampah, sang pengendara pun akhirnya langsung membuang sampah itu. Namun sayangnya si pengendara salah kira, ia mengira jika Adi adalah tong sampah.
Tidak terima disebut mirip dengan tong sampah, akhirnya kemarahan Adi pun memuncak. Ia memukuli sang pengendara mobil dengan menggunakan sapunya. Sang pengendara pun tidak dapat mengelak serta hanya bisa pasrah. Kali ini, ia benar – benar jera untuk tidak membuang sampah sembarangan.
Contoh Teks Anekdot Tentang Kentut
Kentut Di Kelas
Bambang merupakan seorang murid yang terkenal karena sangat bandel di sekolah.
Pada suatu hari, Bambang suara kentut di dalam kelas ketika jam pelajaran. “BROOOTTTTT, BROBOTT! PREEETTTTTT! PETPETPETPETT!! ENJUUSSSSSSS!!” kurang lebih seperti itulah suaranya.
Murid yang berada di dalam kelas pun pada batuk darah. Coba bayangkan saja, tadi pagi ia baru saja makan 2 telur rebus, kebayangkan bagaimana baunya?
Guru pun tidak bisa menahan emosinya. Kemudian Bambang akhirnya diusir untuk keluar kelas.
Ketika sudah dikeluarkan, Bambang pun langsung tertawa terbahak – bahak. Guru yang ada di dalam (masih kebauan kentut Bambang) dan merasa heran. Kemudian Guru tersebut akhirnya menghampiri Bambang.
Guru: “Ehhhh, kenapa kamu tertawa?”
Bambang: “Hahahaha, saya kasihan saja melihat kawan – kawan yang ada di di dalem bu. Mereka pada asyik menikmati bau kentut saya. Untung saja ibu guru yang bijak ini menyuruh saya keluar agar dapat menikmati udara segar hahahaha”.
The post Contoh Teks Anekdot appeared first on Yuksinau.
ARTIKEL PILIHAN PEMBACA :
Comments
Post a Comment