Pengertian Halusinasi - Poin 100
Bisa jadi beberapa waktu lalu Anda mengetik kata 'Pengertian Halusinasi' di google dan menemukan situs ini berada di urutan atas pencarian Anda. Untuk itu kami ucapakan selamat datang di situs poin100. blogspot. com yang merupakan situs yang berisi berbagai informasi terkait pendidikan, pengetahuan, materi pelajaran, tips n trik, tutorial dan banyak lagi lainnya. Nah kami sudah merangkum informasi terkait Pengertian Halusinasi, yuk langsung disimak saja.
Pembahasan Lengkap Pengertian Halusinasi
Selamat datang di Pakdosen.co.id, web digital berbagi ilmu pengetahuan. Kali ini PakDosen akan membahas tentang Halusinasi?Mungkin anda pernah mendengar kata Halusinasi? Disini PakDosen membahas secara rinci tentang Pengertian, pnyebab, jenis, cara mengatasi, tahap halusinasi. Simak Penjelasan berikut secara seksama, jangan sampai ketinggalan.
Pengertian Halusinasi
Halusinasi merupakan suatu gangguan anggapan yang menyebabkan seseorang mendengar, merasa, mencium aroma, dan melihat sesuatu yang kenyataannya tidak ada. terjadinya persepsi dengan kondisi sadar tanpa adanya rangsang nyata terhadap indera.
Penyebab Terjadinya Halusinasi
Berikut adalah penyebab terjadinya halusinasi antara lain sebagai berikut:
- Adanya suatu gangguan emosional dan pikiran. Penderita psikosis akan sulit membedakan hal yang nyata dan tidak.
- Gangguan tidur, seperti narkolepsi.
- Penyakit berat, seperti gagal ginjal atau gangguan hati stadium lanjut, HIV/AIDS, kanker otak.
- Pernah mengalami cedera kepala berat.
- Kurangnya waktu tidur
- Beban hidup yang ditampungnya
- Keletihan yang melampaui batas
- Kecanduan alkohol dan sering mengkonsumsi obat-obatan terlarang
- Memiliki riwayat gangguan mental lainnya seperti gangguan bipolar, gangguan kepribadian ambang, depresi berat dan stres pasca trauma.
- Menderita penyakit Alzheimer, Demensia dan Parkonsin
Jenis-jenis Halusinasi
Berikut adalah jenis-jenis halusinasi antara lain sebagai berikut:
1. Halusinasi Pendengaran
Halusinasi pendengaran merupakan jenis halusinasi yang menunjukkan adanya persepsi yang salah yang berasal dari suara, musik, bunyi, kebisingan. Penderita merasa mendengar suara-suara meskipun tidak adanya stimulus pendengaran, hal ini adalah gejala yang sering dialami dari penderita halusinasi pendengaran. Biasanya dapat berupa suara suara pria atau wanita, baik yang akrab maupun tidak akrab, pujian maupun kritikan. Biasanya pada gangguan seperti skizofrenia, penderita akan lebih banyak mendengar suara-suara yang negatif dan menakutkan.
2. Halusinasi Penciuman
Halusinasi penciuman merupakan jenis halusinasi yang melibatkan berbagai bau-bau yang sebenarnya tidak ada. Bau yang biasanya dirasakan penderita merupakan bau-bau yang tidak menyenangkan, semisal bau muntah, feses, asap, urin, daging busuk, dan lainnya. Biasanya gangguan ini juga sering disebut dengan phantosmia, yang mana dikarenakan adanya kerusakan pada syaraf yang ada di indera penciuman. Kerusakan ini biasanya dikarenakan virus, tumor otak, trauma, ataupun paparan dari obat-obatan dan zat beracun. Bahkan phantosmia juga dapat disebabkan karena epilepsi.
3. Halusinasi Pengecapan
Halusinasi pengecapan merupakan jenis halusinasi berupa persepsi yang salah tentang rasa. Biasanya ini dikarenakan adanya pengalaman yang tidak menyenangkan sebelumnya. Misalnya saja seseorang yang mengeluh terus menerus merasakan rasa logam. Jenis halusinasi ini biasanya sering terlihat pada gangguan medis, semisal epilepsi dibandingkan pada penderita-penderita pada gangguan mental.
4. Halusinasi Sentuhan
Halusinasi Sentuhan merupakan jenis halusinasi yang membuat penderitanya mengalami persepsi ataupun sensasi palsu mengenai sentuhan ataupun sesuatu hal yang mana terjadi di dalam tubuhnya. Misalnya, Anda merasa seolah disentuh atau digelitik seseorang, padahal tidak ada orang lain di sekitar Anda. Anda mungkin merasa bahwa ada serangga yang sedang merayap di kulit atau di organ-organ dalam tubuh Anda, atau merasa seolah ada semburan api yang membakar wajah Anda.
5. Halusinasi Penglihatan
Halusinasi Penglihatan merupakan jenis halusinasi yang mana penderitanya mengalami persepsi yang salah dalam pandangannya. Halusinasi yang dirasakannya dapat terlihat seperi warna, kilatan cahaya, bentuk, dan lainnya, namun terkadang juga dapat berbentuk orang ataupun tokoh-tokoh yang menyerupai manusia. Misalnya saja, seseorang dapat merasakan jika ada orang yang sedang berdiri di belakangnya meskipun kenyataan tidak ada siapa-siapa. Bahkan seseorang juga dapat mengalami salah persepsi terkai tokoh-tokoh yang berhubungan dengan agama.
6. Halusinasi Somatik
Halusinasi Somatik merupakan jenis halusinasi yang mengarah pada perasaan yang terjadi pada seseorang yang seakan akan merasakan jika tubuhnya mengalami nyeri yang parah, diakibatkan karena adanya pergeseran sendi ataupun mutilasi. Pasien juga sering merasakan jika dirinya mengalami seakan diserang hewan pada tubuhnya, seperti ular merayap di dalam perut dan lainnya.
Cara Mengatasi Halusinasi
Adapun beberapa cara untuk mengatasi halusinasi antara lain sebagai berikut:
- Tidur yang Cukup minimal dalam sehari adalah 7-9 jam.
- Mengurangi Stress Berlebih dengan cara berbagi melalui bercerita dengan orang lain
- Relaksasi untuk mengurangi ketegangan dan kecemasan dengan cara mendengarkan musik, meditasi, pijat relaksasi, tertawa
- Menambah pergaulan atau teman
- Melakukan aktivitas fisik seperti berolahraga, berenang, jogging dll
- Melakukan hobi yang disenangi dan melakukan berbagai macam aktivitas lainnya.
- Jangan biarkan diri hanya dalam lamunan-lamunan
- Carilah kesibukan yang positif
Tahapan Halusinasi
Berikut adalah tahap-tahap terjadinya halusinasi antara lain yaitu:
1. Sleep Disorder
Sleep Disorder merupakan tahap awal halusinasi seseorang sebelum muncul halusinasi.
- Karakteristik:
Seorang klien yang mengalami halusinasi biasanya merasa banyak masalah, berusaha menghindar dari lingkungan, takut diketahui orang lain jika dirinya memiliki banyak masalah. Masalah semakin terasa sulit karena berbagai stressor terakumulasi dan support system kurang dan persepsi terhadap masalah sangat buruk. - Perilaku:
Perilaku seorang klien yang halusinasi biasnya mengalami susah tidur dan berlangsung terus menerus sehingga terbiasa menghayal dan menganggap menghayal awal sebagai pemecah masalah.
2. Comforthing
Comforthing merupakan tahap halusinasi menyenangkan (Cemas Sedang)
- Karakteristik:
Seorang klien yang mengalami halusinasi pada tahap comforthing biasanya akan mengalami perasaan mendalam seperti cemas, kesepian, rasa bersalah, takut, dan mencoba untuk berfokus pada pikiran yang menyenangkan untuk meredakan kecemasan. Klien cenderung mengenali bahwa pikiran-pikiran dan pengalaman sensori berada dalam kendali kesadaran jika cemas dapat ditangani. - Perilaku :
Seorang klien yang mengalami halusinasi terkadang pada prilakunya ia cendrung tersenyum, tertawa sendiri, menggerakkan bibir tanpa suara, pergerakkan mata cepat, respon verbal lambat, diam dan berkonsentrasi.
3. Condemning
Condemning merupakan tahap halusinasi menjadi menjijikan (Cemas Berat)
- Karakteristik:
Seorang klien yang mengalami halusinasi biasnya pada tahap ini mulai lepas kendali dan mungkin mencoba untuk mengambil jarak diri dengan sumber yang dipersepsikan. Klien mungkin merasa dipermalukan oleh pengalaman sensori dan menarik diri dari orang lain. - Perilaku:
Perilaku seseorang yang mengalami halusinasi pada tahap ini ditandai dengan meningkatnya tanda-tanda sistem syaraf otonom akibat ansietas otonom seperti peningkatan denyut jantung, pernapasan, dan tekanan darah. Rentang perhatian dengan lingkungan berkurang dan terkadang asyik dengan pengalaman sensori serta kehilangan kemampuan membedakan halusinasi dan realita.
4. Controling
Controling merupakan tahap pengalaman halusinasi yang berkuasa (Cemas Berat).
- Karakteristik:
Seorang klien yang mengalami halusinasi pada tahap controling mereka dapat menghentikan perlawanan dan menyerah pada halusinasi. Isi halusinasi menjadi menarik. Klien mungkin mengalami pengalaman kesepian jika sensori halusinasi berhenti. - Perilaku:
Prilaku seorang klien yang dapat mengontrol biasanya menjadi taat pada perintah halusinasi, sulit berhubungan dengan orang lain, respon perhatian pada lingkungan berkurang (biasanya hanya beberapa detik saja), serta tidak mampu mengikuti perintah dari perawat, tremor dan berkeringat.
5. Conquering
Conquering merupakan tahap halusinasi panik dan umumnya melebur dalam halusinasi.
- Karakteristik:
Pengalaman sensori menjadi mengancam bila klien mengikuti perintah halusinasi. Halusinasi berakhir dari beberapa jam atau hari bila tidak ada intervensi terapeutik. - Perilaku:
Klien panik, berisiko tinggi mencederai, bunuh diri atau membunuh. Tindak kekerasan agitasi, menarik atau katatonik, serta ketidakmampuan memberi respon pada lingkungan.
Demikian Penjelasan Materi Tentang Pengertian Halusinasi: Pengertian, Penyebab, Jenis, Cara Mengatasi, Tahap Halusinasi
Semoga Materinya Bermanfaat Bagi Semuanya
The post Pengertian Halusinasi first appeared on PAKDOSEN.CO.ID.
ARTIKEL PILIHAN PEMBACA :
Comments
Post a Comment