Iman Kepada Kitab Allah - Poin 100
Keberadaan internet membuat siapa saja bisa mengakses berbagai informasi, maka tidak heran belakangan ini banyak sekali betebaran situs-situs yang membahas mengenai Iman Kepada Kitab Allah. Hal ini sangat logis mengingat di era pandemi ini, masyarakat kita lebih sering melakukan proses belajar mengajar secara daring. Baiklah sudah cukup basa-basinya, yuk langsung masuk ke pembahasan saja.
Penjelasan Lengkap Iman Kepada Kitab Allah
Beriman kepada kitab Allah merupakan rukun iman yang ke 3 yang tentunya wajib kita percayai dan yakini dengan sepenuh hati.
Terdapat hikmah besar yang bisa kita dapat apabila kita beriman kepada kitab Allah, contoh hikmahnya diantaranya keimanan kita kepada Allah SWT akan bertambah dan kita akan lebih termotivasi untuk menjalani hidup.
A. Pengertian Iman Kepada Kitab Allah
Kata kitab berasal dari bahasa Arab (kataba yaktubu kitabatan kitaban) yang artinya tulisan. Arti kitab Allah secara istilah adalah tulisan wahyu pada lembaran-lembaran yang terkumpul dalam satu bentuk buku.
Dalam sejarah, firman Allah SWT ditulis dengan dua bentuk berupa suhuf dan mushaf. Keduanya berasal dari akar kalimat yang sama, yaitu sahafa (menulis).
Suhuf (Bentuk tunggalnya: sahifa) berarti sepenggal kalimat yang ditulis dalam material seperti kulit, kertas, papirus, dan media lain.
Mushaf (bentuk jamaknya: masahif) berarti kumpulan-kumpulan suhuf yang dibundel menjadi satu, seperti dua sampul dalam satu isi.
Iman kepada kitab Allah artinya mempercayai dan membenarkan bahwa Allah SWT menurunkan kitab-kitab kepada para rasul-Nya yang berisi larangan, perintah, janji, dan ancaman-Nya.
Juga menjadikan kitab Allah sebagai pedoman hidup manusia, sehingga bisa membedakan antara yang baik dan buruk, hak dan batil, halal dan haram.
Dalil beriman kepada kitab Allah terdapat di QS. An Nisa/4: 136
Artinya : “Wahai orang-orang yang beriman, tetaplah beriman kepada Allah dan rasul-Nya dan kepada kitab yang Allah turunkan kepada rasul-Nya, serta kitab yang Allah turunkan sebelumnya”. (QS. An Nisa/4: 136)
Perbedaan antara kitab dan suhuf adalah:
- Isi kitab lebih lengkap daripada suhuf.
- Kitab dibukukan sedangkan suhuf hanya berupa lembaran (tidak dibukukan).
Suhuf berjumlah 100, dengan rincian sebagai berikut:
- 50 Suhuf diturunkan kepada Nabi Syits a.s,
- 30 Suhuf diturunkan kepada Nabi Idris a.s,
- 10 Suhuf diturunkan kepada Nabi Ibrahim a.s,
- 10 Suhuf diturunkan kepada Nabi Musa a.s,
Kita wajib mengimani adanya kitab-kitab selain yang akan Yuksinau.id sebutkan dibawah nanti, dikenal dengan nama suhuf. Suhuf banyak berisi nasihat-nasihat. Allah SWT berfirman:
Artinya: “Sesungguhnya ini semua benar-benar terdapat di dalam suhuf yang pertama(yaitu) suhuf-suhuf Nabi Ibrahim a.s. dan Nabi Musa a.s.”(QS Al A’la 18-19).
B. Kitab-Kitab yang Diturunkan Allah
Imam Nawawi al-Bantani dalam kitab Nuruzzalam menjelaskan bahwa setiap mukallaf (yang sudah terbebani hukum) atau sudah balig wajib meyakini 4 kitab samawi yang diturunkan kepada para nabi.
1. Kitab Taurat
Kitab Taurat diturunkan kepada Nabi Musa as, ditulis dalam bahasa Ibrani. Kitab Taurat berisi tentang syariat (hukum) dan kepercayaan yang benar kepada Allah. Isi pokok dari kitab Taurat adalah 10 firman Allah bagi bangsa Israil.
- Kewajiban meyakini keesaan Allah.
- Mensucikan hari sabtu (sabat).
- Menghormati kedua orang tua.
- larangan menyembah berhala,
- menyebut nama Allah dengan sia-sia,
- membunuh sesama manusia tanpa alasan yang benar,
- berbuat zina,
- mencuri,
- menjadi saksi palsu,
- mengambil hak orang lain.
Artinya: “Semua makanan itu halal bagi Bani Israil, kecuali makanan yang diharamkan oleh Israil (Yakub) atas dirinya sebelum Taurat diturunkan. Katakanlah (Muhammad), “Maka bawalah Taurat lalu bacalah, jika kamu orang-orang yang benar.” (QS Ali Imran/3: 93)
Artinya: “dan Kami berikan Zabur kepada Daud” (QS Al Isra’/17: 55)
Artinya: “dan Kami telah memberikan kepadanya (Isa) kitab Injil sedang didalamnya (ada) petunjuk dan cahaya (yang menerangi)”…(QS Al Maidah/5: 46)
Al-Qur’an diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW, ditulis dalam bahasa Arab yang merupakan kumpulan firman yang diberikan Allah sebagai satu kesatuan kitab dan sebagai pedoman hidup bagi seluruh umat manusia.
Al-Qur’an diturunkan kepada Nabi Muhammad dalam kurun waktu 23 tahun. Al-Qur’an adalah kitab yang tidak ada keraguan di dalamnya. Selalu terjaga dari kesalahan, dan merupakan tuntunan dalam membentuk ketakwaan.
Artinya: “Kitab (Al-Qur’an) ini tidak ada keraguan padanya, petunjuk bagi orang-orang yang bertakwa”.(Qs Al-Baqarah/2 :2)
Al-Qur’an merupakan sumber segala macam ilmu. Secara umum berisi tentang beberapa hal pokok berikut.
- Ketahuidan kepada Allah (akidah)
- Tata cara beribadah (fikih)
- Budi pekerti kehidupan sehari-hari (akhlak)
- Tuntunan kehidupan
- Ilmu Pengetahuan
- Kabar gembiran bagi orang beriman, dan peringatan bagi orang kafir
- Kewajiban berdakwah dan membela agama (jihad)
- Qotmil (hanya membaca)
- Tartil (membaca dan memahami)
- Hafidz (membaca, memahami, mengamalkan dan menghafalkan)
C. Manfaat dan Hikmah Beriman Kepada Kitab Allah
- Memperkuat keimanan kepada Allah SWT
- Al-Qur’an bisa menjawab hal yang tidak dapat dijawab oleh ilmu pengetahuan dan akal, sehingga kehidupan tidak akan tersesat
- Menambah ilmu pengetahuan, karena Al-Qur’an selain berisi perintah dan larangan juga berisi pokok-pokok seluruh ilmu pengetahuan.
- Terjaga ketakwaan nya kepada Allah dan menjauhi larangan-Nya. Hidup jadi akan lebih tertata
- Menumbuhkan sikap optimis untuk meraih kebahagiaan dan kesuksesan dunia akhirat.
- Akan mendapat syafa’at (pertolongan) di akhirat kelak.
D. Perilaku yang Mencerminkan Beriman Kepada Kitab Allah
Perilaku yang dapat mencerminkan kalau kita beriman kepada Kitab Allah dalam kehidupan sehari-hari.
Orang yang mengimani adanya kitab-kitab Allah akan berpegang teguh kepada kita Al-Qur’an, karena ia meyakini bahwa semua ajaran kitab-kitab terdahulu sudah dirangkum dalam Al-Qur’an. Beberapa contoh perilaku yang mencerminkan beriman kepada kitab Allah sebagai berikut.
- Menjalankan semua yang diajarkan dalam Al-Qur’an, seperti shalat, zakat, dan puasa.
- Menjauhi semua larangan yang diajarkan Al-Qur’an, seperti memakan daging babi dan meminum arak.
- Selalu membaca Al-Qur’an (tadarus) setelah melaksanakan shalat wajib atau saat waktu luang
- Berusaha menghafal dan mempelajari Al-Qur’an.
- Mengagungkan Al-Qur’an dan tidak memegang kecuali dalam keadaan suci, meletakkan ditempat yang tinggi dan suci, tidak meletakkan sesuatu diatas nya, tidak menginjak dan mendudukinya.
The post Iman Kepada Kitab Allah appeared first on Yuksinau.
ARTIKEL PILIHAN PEMBACA :
Comments
Post a Comment